Polisi kesulitan ungkap kematian wartawan di Aceh
A
A
A
Sindonews.com - Polres Aceh Tenggara belum bisa memastikan penyebab kematian Darma Sahlan (37), wartawan tabloid mingguan terbitan Medan, Sumatera Utara, meski kejadian itu sudah berlalu dua pekan. Polisi mengaku masih butuh waktu untuk menganalisanya dan mengevaluasi temuan dan keterangan saksi.
"Belum bisa dipastikan apakah karena kecelakaan maupun pembunuhan," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Tenggara, Iptu Muhammad Firdaus saat dihubungi wartawan, Selasa (14/2/2012).
Polisi masih belum bisa memastikan penyebab sekaligus motif dibalik kasus ini. Salah satu alasannya karena kesulitan saksi. "Tidak ada saksi yang melihat langsung melihat peristiwa itu," ujarnya.
Dia mengaku pihaknya masih mempelajari dan mendalami kasus tersebut. "Semua alibi ini masih kita dalami, kita membutuhkan waktu, mohon pengertiannya lah,” tukasnya.
Menurutnya, kasus ini menjadi prioritas kepolisian sekarang. Namun ia menegaskan kasus ini tidak bisa diungkap dalam waktu singkat, karena butuh waktu untuk menganalisa sekaligus mengevaluasi sejumlah temuan dan keterangan-keterangan saksi.
Firdaus mengaku, pihaknya suda memeriksa beberapa saksi terdiri dari warga sekitar lokasi, rekan korban dan juga keluarga dari korban.
Seperti diketahui, Darma Sahlan ditemukan tewas pada 6 Februari 2012 di parit jalan Dusun 45, Desa Lawe Dua, Bukit Tusam, Kabupaten Aceh Tenggara. Korban diduga tewas karena dibunuh, namun ada pula versi yang menyebut akibat kecelakaan. (wbs)
"Belum bisa dipastikan apakah karena kecelakaan maupun pembunuhan," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Tenggara, Iptu Muhammad Firdaus saat dihubungi wartawan, Selasa (14/2/2012).
Polisi masih belum bisa memastikan penyebab sekaligus motif dibalik kasus ini. Salah satu alasannya karena kesulitan saksi. "Tidak ada saksi yang melihat langsung melihat peristiwa itu," ujarnya.
Dia mengaku pihaknya masih mempelajari dan mendalami kasus tersebut. "Semua alibi ini masih kita dalami, kita membutuhkan waktu, mohon pengertiannya lah,” tukasnya.
Menurutnya, kasus ini menjadi prioritas kepolisian sekarang. Namun ia menegaskan kasus ini tidak bisa diungkap dalam waktu singkat, karena butuh waktu untuk menganalisa sekaligus mengevaluasi sejumlah temuan dan keterangan-keterangan saksi.
Firdaus mengaku, pihaknya suda memeriksa beberapa saksi terdiri dari warga sekitar lokasi, rekan korban dan juga keluarga dari korban.
Seperti diketahui, Darma Sahlan ditemukan tewas pada 6 Februari 2012 di parit jalan Dusun 45, Desa Lawe Dua, Bukit Tusam, Kabupaten Aceh Tenggara. Korban diduga tewas karena dibunuh, namun ada pula versi yang menyebut akibat kecelakaan. (wbs)
()