Kericuhan di LP Aceh Timur dipicu masalah pribadi

Senin, 13 Februari 2012 - 21:20 WIB
Kericuhan di LP Aceh Timur dipicu masalah pribadi
Kericuhan di LP Aceh Timur dipicu masalah pribadi
A A A
Sindonews.com - Kericuhan dilakukan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Idi Rayeuk, Aceh Timur dipicu permasalahan pribadi antara para narapidana. Aksi perkelahian antara sesama napi mengundang para napi lain untuk beraksi.

"Awal pemicunya adalah buntut dari permasalah antara sesama napi, sebagian mereka ribut, kemudian yang lain ikut mengamuk," kata Kapolres Aceh Timur AKBP Iwan Eka Putra saat dihubungi, Senin (13/2/2012).

Menurutnya, peristiwa pada siang tadi bermula dari perkelahian antara sesama napi. Namun hal itu dimanfaatkan oleh beberapa napi lainnya untuk menerobos pintu masuk yang saat itu kondisinya tidak tergembok. Pintu tidak digembok karena sedang waktu penerima tamu pembesuk.

Upaya mereka untuk kabur dihalangi para petugas, namun para napi ternyata sudah mempersiapkan air cabai. Air itu disiram ke arah petugas sehingga sempat terjadi pergumulan antara para napi dan para sipir juga Kepala LP yang kebetulan berada di sana.

“Kepala LP ikut disiram air cabai. Jadi keributan ini memang sudah direncanakan, mereka sudah mempersiapkan air cabai,” ujar Eka Putra.

Tak lama kemudian para sipir lainnya ikut-ikutan mengamuk dengan merusak sejumlah fasilitas dalam LP. Pos pemantauan, pos penjagaan, ruang tahanan, dapur, gudang beras dan ruang registrasi mengalami kerusakan berat. Bangunan tahanan di bagian belakang dan kantin yang ada di dalam LP ikut dibakar.

Para napi ikut melempari petugas sehingga memaksa mereka untuk melarikan diri ke luar. Penghuni LP juga melakukan pelemparan hingga ke luar, sehingga mobil yang membawa polisi untuk mengamankan LP ikut terkena.

Eka Putra mengatakan, seorang napi bernama Hasyim mengalami luka sayatan di bagian leher yang diduga diserang oleh napi lainnya. Sementara seorang lainnya bernama Iskandar mengalami luka di bagian tangan karena terkena proyektil peluru yang mental saat polisi memberi tembakan peringatan.

"Jadi jangan salah, tidak ada yang terkena tembak. Napi itu hanya terkena lekoset, bukan ditembak. Kalau ditembak bisa kemungkinan mati, ini cuma luka di tangan. Anggota kita dalam tekanan saat itu karena diserang ramai-ramai jadi memberi tembakan peringatan, karena bangunan beton jadi lekoset," kata Eka.

Keduanya langsung dilarikan ke RSUD Idi dengan mobil patroli polisi. Hingga malam ini kedua napi kasus narkoba itu masih menjalani perawatan di sana.

Eka Putra mengatakan, kondisi di LP tersebut sekarang sudah kondusif, namun polisi masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi amukan susulan.

Polisi berencana memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan terkait peristiwa itu. Namun kesimpulan sementara, kata Eka Putra, ada permasalahan antar sesama napi yang terus meruncing di LP tersebut sehingga berbuntut pada amukan.

“LP itu memang over kapasitas, ada 300 penghuni sekarang dari kapasitas yang sebenarnya sekitar 130 sampai 150. Mayoritas itu napi dengan kasus narkoba. Ada masalah-masalah yang terjadi antara sesama napi,” kata dia.

Di samping itu, para napi juga mengeluh karena makanan yang diberikan petugas LP hanya nasi putih dengan kuah kol. “Saya katakan tadi, kalau Anda mau makan enak, mau rendang, mau sambal, ya ke warung saja, buat apa jadi napi. Kalau dikasih makan enak-enak ya, semua orang pasti mau jadi napi,” katanya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8205 seconds (0.1#10.140)