Luwak satroni rumah mantan bupati Pasuruan
A
A
A
Sindonews.com - Hewan liar luwak yang berkeliaran di kawasan pemukiman membuat resah warga Jalan Darmoyudo, Kelurahan Purworejo Kota Pasuruan, pada beberapa pekan ini.
Hewan menyusu (mamalia) yang termasuk suku musang dan garangan (viverridae) juga kerap mengitari rumah mantan Bupati Pasuruan (alm) Jusbakir Aldjufri.
Kehadiran luwak yang biasa hidup di sekitar sungai cukup membuat repot warga. Luwak yang hanya muncul pada malam hari ini, diketahui berada di atap genteng dan memakan tanaman buah milik warga. Tak jarang, luwak ini juga merusak genteng dan plafon atap rumah warga.
"Beberapa genteng milik warga banyak yang melorot karena dirusak luwak. Kalau pas lagi hujan, rumah warga ini menjadi bocor," kata Subiantono (55), warga setempat.
Menurutnya, hewan luwak yang berkeliaran di kawasan pemukiman tersebut diperkirakan ada tiga ekor. Satu di antaranya berhasil ditangkap warga, pada sekitar sepekan lalu.
Sampai saat ini, luwak tersebut memang belum pernah melukai warga. Hanya memakan tanaman buah, seperti pisang, mangga, dan sirsak milik warga. "Luwak ini hanya datang pada malam hari. Luwak jenis pandan ini mengeluarkan bau harum seperti tanaman pandan," ujarnya.
Untuk mengantisipasi berkeliarannya luwak tersebut, warga membuat perangkap jebakan yang dipasang di daerah yang biasa dilintasi. Berbagai jenis jebakan dipasang di genteng rumah dan pekarangan.
Menurut Yusuf Danial, putra mantan Bupati Pasuruan, hewan luwak ini diperkirakan berasal dari kawasan sungai yang berada tidak jauh dari pemukiman warga.
"Kami membuat sendiri jebakan untuk menangkap luwak. Sayangnya sampai sekarang kami belum berhasil menangkap luwak tersebut," tambah Yusuf Danial yang juga anggota DPRD Kabupaten Pasuruan.
Hewan menyusu (mamalia) yang termasuk suku musang dan garangan (viverridae) juga kerap mengitari rumah mantan Bupati Pasuruan (alm) Jusbakir Aldjufri.
Kehadiran luwak yang biasa hidup di sekitar sungai cukup membuat repot warga. Luwak yang hanya muncul pada malam hari ini, diketahui berada di atap genteng dan memakan tanaman buah milik warga. Tak jarang, luwak ini juga merusak genteng dan plafon atap rumah warga.
"Beberapa genteng milik warga banyak yang melorot karena dirusak luwak. Kalau pas lagi hujan, rumah warga ini menjadi bocor," kata Subiantono (55), warga setempat.
Menurutnya, hewan luwak yang berkeliaran di kawasan pemukiman tersebut diperkirakan ada tiga ekor. Satu di antaranya berhasil ditangkap warga, pada sekitar sepekan lalu.
Sampai saat ini, luwak tersebut memang belum pernah melukai warga. Hanya memakan tanaman buah, seperti pisang, mangga, dan sirsak milik warga. "Luwak ini hanya datang pada malam hari. Luwak jenis pandan ini mengeluarkan bau harum seperti tanaman pandan," ujarnya.
Untuk mengantisipasi berkeliarannya luwak tersebut, warga membuat perangkap jebakan yang dipasang di daerah yang biasa dilintasi. Berbagai jenis jebakan dipasang di genteng rumah dan pekarangan.
Menurut Yusuf Danial, putra mantan Bupati Pasuruan, hewan luwak ini diperkirakan berasal dari kawasan sungai yang berada tidak jauh dari pemukiman warga.
"Kami membuat sendiri jebakan untuk menangkap luwak. Sayangnya sampai sekarang kami belum berhasil menangkap luwak tersebut," tambah Yusuf Danial yang juga anggota DPRD Kabupaten Pasuruan.
()