Polisi selidiki aktor kerusuhan di Paluta
A
A
A
Sindonews.com – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) selidiki kerusuhan aktor intelektual di lahan perkebunan Dusun Kuta Parit Desa Sei Korang, Kecamatan Huta Raja, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta). Sedangkan, personel Brimob yang berada di lokasi, diperiksa Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Tapsel.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso menuturkan, penyelidikan masih dilakukan Polres Tapanuli Selatan yang menangani kerusuhan antara warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau dengan karyawan PT Mazuma Agro Indonesia (MAI) dan personil Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumut Detasemen C Sipirok, yang terjadi Kamis 2 Februari 2012 lalu.
Penyelidikan dilakukan, guna mengungkap kerusuhan yang berakhir dengan 11 orang dari kedua belah pihak mengalami luka-luka itu. “Penyelidikan masih dilakukan, untuk mengetahui apakah ada aktor intelektual atau pun provokator dibalik kerusuhan itu,” ungkap Heru.
Menurut Heru, jika adanya aktor intelektual atau pun provokasi di balik kejadian ini, maka dapat diketahui yang memberikan respon bagi sekitar 200 warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau untuk menyerang hingga 6 di antaranya tertembak personil Brimob yang melakukan pengamanan di sana.
Seperti diketahui, peristiwa yang terjadi Kamis lalu itu, berawal dari pemblokiran jalan oleh warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau, sekitar 200 orang itu atas aktivitas yang dilakukan oleh karyawan PT MAI dengan menggunakan 2 unit alat berat.
Warga protes aktivitas karena dilakukan di atas lahan yang yang masih disengketakan kedua belah pihak. Antara warga dan karyawan PT MAI pun terlibat pertengkaran, hingga kerusuhan tak dapat terelakan.
Akibatnya, 6 warga tertembak peluru, sedangkan 2 petugas keamanan PT MAI dan 4 personil Brimob mengalami luka bacok.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso menuturkan, penyelidikan masih dilakukan Polres Tapanuli Selatan yang menangani kerusuhan antara warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau dengan karyawan PT Mazuma Agro Indonesia (MAI) dan personil Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumut Detasemen C Sipirok, yang terjadi Kamis 2 Februari 2012 lalu.
Penyelidikan dilakukan, guna mengungkap kerusuhan yang berakhir dengan 11 orang dari kedua belah pihak mengalami luka-luka itu. “Penyelidikan masih dilakukan, untuk mengetahui apakah ada aktor intelektual atau pun provokator dibalik kerusuhan itu,” ungkap Heru.
Menurut Heru, jika adanya aktor intelektual atau pun provokasi di balik kejadian ini, maka dapat diketahui yang memberikan respon bagi sekitar 200 warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau untuk menyerang hingga 6 di antaranya tertembak personil Brimob yang melakukan pengamanan di sana.
Seperti diketahui, peristiwa yang terjadi Kamis lalu itu, berawal dari pemblokiran jalan oleh warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau, sekitar 200 orang itu atas aktivitas yang dilakukan oleh karyawan PT MAI dengan menggunakan 2 unit alat berat.
Warga protes aktivitas karena dilakukan di atas lahan yang yang masih disengketakan kedua belah pihak. Antara warga dan karyawan PT MAI pun terlibat pertengkaran, hingga kerusuhan tak dapat terelakan.
Akibatnya, 6 warga tertembak peluru, sedangkan 2 petugas keamanan PT MAI dan 4 personil Brimob mengalami luka bacok.
()