Komplotan penipu 400 CPNS Medan ditangkap

Kamis, 02 Februari 2012 - 10:30 WIB
Komplotan penipu 400...
Komplotan penipu 400 CPNS Medan ditangkap
A A A
Sindonews.com - Tiga tersangka anggota sindikat penipuan bermoduskan bisa meluluskan seseorang dalam seleksi CPNS 2009-2010, yang berhasil meraup Rp18 miliar dari 400 orang korbannya, ditangkap Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut).

Ketiganya, yakni Rintar Sianturi (38), PNS Dinas Kesehatan Medan, warga Kecamatan Medan Perjuangan, Jonsor Surbakti (50), warga Berastagi, Karo yang merupakan PNS Dinas Pendidikan Kabanjahe, dan Damari Hutasoit (40), warga Jalan Bakti Luhur, Kecamatan Medan Helvetia.

Mereka ditangkap di Bandung, Jawa Barat (Jabar) dan kemarin pagi dibawa ke Medan dengan menggunakan pesawat. Polisi kini memburu tersangka berinisial PP (50), yang diyakini berada di Pulau Jawa.

Berdasarkan pantauan di Bandara Polonia kemarin, begitu tiba di Terminal Kedatangan, ketiga tersangka langsung dimasukkan ke mobil bernomor polisi BK 80 NIK yang melaju ke Polda Sumut.

Kepala Unit (Kanit) III Subdirektorat Reserse Kriminal Umum (Subditreskrimum) PoldaSumutKomisarisPolisi( Kompol) Murdani mengatakan, sudah empat anggota sindikat penipuan berkedok penerimaan CPNS ini mereka amankan. Tiga di antaranya sudah diserahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumut. Salah satunya berkas Delisa Simatupang,warga Jalan Prof HM Yamin SH GangMantriMedan.

Mantanperawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSU) Dr Pirngadi Medan itu diduga menipu 241 orang dengan meraup Rp16 miliar. "Para pelaku merupakan sindikat penipuan yang telah beroperasi sejak 2009 dengan korban mencapai 400-an orang. Mereka kami kejar sejak dua bulan lalu," ungkapnya.

Menurut dia, komplotan ini menjanjikan korban-korbannya lulus menjadi PNS. Namun, nyatanya hingga kini tidak ada kejelasan apa pun, padahal uang sudah disetorkan. Atas keberhasilan mendapatkan korban, para pelaku mendapat fee. "Untuk satu orang korban, pelaku mendapatkan fee Rp10 juta," ujarnya.

Sementara itu, tersangka Damari mengaku menyerahkan diri ke Polda Jabar setelah dirinya bersama dua tersangka lainnya kehabisan akal mencari aktor intelektual dari penipuan berinisial PP warga Jalan Setia Luhur, Kecamatan Medan Helvetia. "Jadi, kami menyerahkan diri ke Polda Jabar dan dibawa ke Polda Sumut.Tidak berani kami menyerahkan diri ke Polda Sumut kalau tidak ada pengawalan," bebernya.

Dia berhasil mengumpulkan 49 orang yang ingin menjadi CPNS formasi 2009 dan 2010. Semuanya dijanjikan berhasil lolos menjadi PNS di berbagai satuan kerja dan perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan kabupaten/ kota. Syaratnya menyetorkan uang Rp100 juta-120 juta. "Uang itu saya setorkan kepada PP secara bertahap. Enam kali saya setor sama dia. Isterinya juga terlibat," bebernya.

Kepada Damari, PP mengaku dekat dengan orang yang bertugas Pemprov bernama Ngimin sehingga dapat memuluskan aksi mereka. Belakangan para korban yang tak kunjung menjadi PNS menagih janji. Dia pun menanyakan kepada PP yang memberi jawaban tak pasti. Hingga akhirnya PP yang disebut- sebut memiliki perusahaan jasa ekspedisi di Belawan menghilang dan tidak dapat dihubungi lagi.

Begitu mendapat kabar PP berada di Pulau Jawa, mereka pun melakukan pencarian. "Sudah kami cari dia ke Bandung, Surabaya dan Bogor. Tapi tidak ketemu. Nomor handphone-nya pun tidak aktif lagi," tandasnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Medan Edwin Effendi mengaku belum mengetahui adanya informasi ada pegawainya yang terlibat penipuan CPNS. Bahkan, belum ada informasi dari pihak kepolisian.

"Sejak tahun 2009 saya menjadi kepala Dinas Kesehatan Medan, tapi saya tidak tahu kalau ternyata ada pegawai kami yang terlibat (penipuan). Sampai sekarang juga belum ada laporan mengenai itu dari kepolisian,nanti saya cek.Tapi, kalaupun ada, saya rasa itu di luar kedinasan," pungkasnya. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7343 seconds (0.1#10.140)