Protes PT KAI, pedagang asongan blokade rel

Kamis, 02 Februari 2012 - 10:08 WIB
Protes PT KAI, pedagang asongan blokade rel
Protes PT KAI, pedagang asongan blokade rel
A A A
Sindonews.com - Ratusan pedagang asongan memblokade jalur kereta api di Kota Perbaungan, Serdang, kemarin pagi, sebagai protes atas kebijakan PT KAI yang melarang berjualan.

Pendemo yang mayoritas kaum hawa dan anak-anak ini nekat duduk di bantalan rel di Stasiun Kota Perbaungan hingga mengakibatkan terhentinya operasional KA hingga kemarin sore. Setidaknya lima KA berbagai tujuan tertahan di sejumlah stasiun dan ribuan penumpang telantar.

Situasi sempat memanas ketika KA penumpang Putra Deli tujuan Medan-Tanjungbalai memaksa menerobos blokade sekitar pukul 08.00 WIB.Pedagang dan warga pun marah hingga melempari KA dengan batu serta benda keras lainnya. Sontak kaca-kaca jendela gerbong pecahan berantakan.

Upaya petugas kepolisian sektor (polsek) setempat dan Polisi Khusus KA (Polsuska) mengosongkan jalur KA gagal karena peagang bersama warga memberikan perlawanan sengit. Tak mau ambil risiko,petugas berkoordinasi dengan Stasiun Besar KA Medan menghentikan operasional sementara.

"Kejadiannya di Perbaungan sekitar pukul 08.00, pedagang asongan memberhentikan Kereta Api Putri Deli yang berangkat dari Medan pada pukul 06.50 menuju Tanjungbalai. Mereka (pedagang dan warga) melempari kereta api tersebut dengan batu dan mengakibatkan beberapa kaca jendela pecah. Diperkirakan kerugian mencapai Rp7,8 juta," kata Humas PT KAI Drive Sumut dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Hasri di Medan kemarin.

Selain itu,operasional kereta api sempat terhenti untuk menghindari hal tidak diinginkan karena kereta api yang mencoba melintas di lokasi aksi sempat dilempari. Lima kereta api berbagai tujuan tertahan di beberapa stasiun, yakni dua Kereta Api Sribilah jurusan Medan-Rantauprapat, Kereta Api Putri Deli dari Tanjungbalai- Medan dan dua Kereta Api Siantar Ekspres.

Kereta api tersebut yang tertahan di Stasiun Besar Medan, Lubukpakam, Lidah Sana, Sei Rampah, Rantauprapat dan Kisaran. "Banyak penumpang mengembalikan tiket hingga kami menanggung kerugian sekitar Rp44,8 juta. Jadi, total kerugian akibat aksi ini mencapai Rp52 juta lebih," tandas Hasri.

Situasi baru kembali normal kemarin sore sekitar pukul 15.00, ketika massa membubarkan diri. Hasri mengatakan, KA Putri Deli jurusan Tanjungbalai yang dijadwalkan berangkat pukul 12.50, akhirnya diberangkatkan pukul 15.45.

Sedangkan KA Siantar Express tujuan Pematangsiantar yang sedianya berangkat pukul 13.00, akhirnya diberangkatkan pukul 16.45. Kemudian KA Sribilah Utama tujuan Rantauprapat yang dijadwalkan berangkat pukul 15.00 baru diberangkatkan pukul 17.00. "Sekitar seribu penumpang sempat terkendala berangkat ke tiga tujuan tersebut," tukasnya.

Menurut dia, aksi unjuk rasa pedagang dan warga Perbaungan ini sebenarnya disebabkan belum adanya persetujuan dari pedagang asongan atas solusi yang berikan PT KAI.

"Kami sudah lakukan tiga kali pertemuan dengan mereka mulai dari Desember 2011 hingga Januari 2012. Pertemuan terakhir membahas tentang ketentuan yang diberikan PT KAI kepada pedagang asongan dan hingga Selasa (31/1), sesuai batas ketentuan, mereka tidak mau menandatanganinya," bebernya.

Ada satu opsi dari ketentuan yang tidak disetujui pedagang asongan, yakni penempatan pedagang asongan di gerbong khusus dan membatasi jumlah pedagang asongan yang beroperasi di KA.

ā€¯Jumlah pedagang asongan yang diperbolehkan berjualan hanya 30 orang dan berjualan secara bergantian. Mereka harus membayar retribusi Rp6.500 sesuai dengan jarak perjalanan. Ini merupakan salah satu upaya kami untuk tetap memperhatikan nasib pedagang asongan.Di daerah lain hal tersebut tidak dilakukan," imbuhnya.

Meskipun tidak ada kata sepakat dari pihak pedagang asongan,kemarin PT KAI tetap melakukan penertiban. Namun, penertiban ini terpaksa dihentikan karena ada aksi unjuk rasa. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8231 seconds (0.1#10.140)