4.018 warga Makassar menderita virus HIV AIDS

Kamis, 02 Februari 2012 - 08:52 WIB
4.018 warga Makassar menderita virus HIV AIDS
4.018 warga Makassar menderita virus HIV AIDS
A A A
Sindonews.com - Jumlah penderita penyakit human immunodeficiency virusdan acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) di Kota Makassar mencapai 4.018.

Angka pengidap ini mengalami kenaikan 580 orang dibanding 2010 yang hanya 3.438 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Makassar Naisyah Tun Azikin mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir, jumlah pengidap HIV/- AIDS terus meningkat.

Kendati demikian, dia mengklaim makin banyak orang dengan HIV/AIDS yang terdeteksi, menunjukkan keberhasilan penanganan yang dilakukan pemerintah.

"Lima tahun lalu jumlah pengidap HIV/AIDS yang diketahui mungkin tidak sampai seratusan orang. Itu karena program penanganan yang dilakukan belum banyak. Sekarang ini sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS terus digalakkan sehingga makin banyak orang memeriksakan diri ke puskesmas ataupun rumah sakit," ujarnya, kemarin.

Dia menyebutkan, untuk menekan pertambahan jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Makassar ini, langkah pencegahan lebih diutamakan. Menurutnya, upaya mendeteksi orang-orang yang mengidap virus mematikan tersebut diperlukan agar mata rantai penyebarannya bisa dicegah. "Ini kan penyakit menular, walaupun dengan media penularannya tertentu," jelasnya.

Menurutnya, untuk mendeteksi seseorang terkena virus HIV/AIDS memang dibutuhkan waktu cukup lama, apalagi masa perkembangan virus (inkubasi) yang menyerang daya tahan tubuh manusia itu juga membutuhkan waktu antara lima sampai tujuh tahun.

"Yang pasti masalah HIV/- AIDS ini seperti fenomena gunung es, satu kasus ditemukan, kemungkinan besar akan ada kasus selanjutnya," tandasnya.

Dia menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar memiliki komitmen kuat menekan perkembangan penyebaran virus HIV/AIDS itu. Apalagi, program untuk menekan penyebaran virus juga menjadi salah satu hal yang ditargetkan pada program millennium development goals (MDGs), segmen masalah kesehatan masyarakat.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan, 2011, penyebaran virus ini masih lebih banyak terjadi melalui jarum suntuk. Tercatat dari 4.018 orang yang terdeteksi sepanjang tahun lalu, 60 persen di antaranya terpapar karena jarum suntik, selebihnya karena hubungan seksual.

"Tetapi, itu sudah mengalami penurunan. 2010, penyebaran virus melalui jarum suntik mencapai 76 persen. Malah, penyebaran dari hubungan seks justru meningkat," papar Naisyah.

Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar meminta Dinas Kesehatan lebih banyak melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghindari penyebaran HIV/AIDS itu.

Program yang dijalankan diminta lebih terukur. "Kalau semakin banyak orang yang terpapar ditemukan dianggap sebagai keberhasilan, harus ada upaya konkret memutus mata rantai penyebaran virus ini," pungkas anggota Komisi E dari Fraksi Makassar Bersatu Stefanus Swardy Hiong, kemarin. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8291 seconds (0.1#10.140)