Puting beliung rusak 141 rumah di Pangkep

Selasa, 31 Januari 2012 - 08:52 WIB
Puting beliung rusak 141 rumah di Pangkep
Puting beliung rusak 141 rumah di Pangkep
A A A
Sindonews.com - Sedikitnya 141 rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Pangkep, Sulsel, rusak parah akibat diterjang puting beliung, dini hari kemarin. Selain di Pangkep, 14 rumah warga di daerah pesisir Kabupaten Maros juga terkena imbasnya.

Beruntung, puting beliung yang terjadi sekitar pukul 04.00 Wita, ketika warga sedang tertidur lelap tak menimbulkan korban jiwa. Kendati demikian, ratusan warga mengalami luka akibat tertimpa atap dan dinding rumah mereka. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangkep Syafei Yasin mengatakan, musibah ini terjadi saat angin kencang disertai hujan lebat di Kabupaten Pangkep dan sekitarnya.

"Kemungkinan besar, jumlah korban puting beliung ini akan bertambah. Karena belum semua kecamatan memasukkan laporannya. Apa lagi warga di beberapa pulau yang rata-rata rumahnya panggung," ujarnya, kemarin.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPBD Pangkep, rumah warga yang rusak di tiga kecamatan itu, yakni 59 di Kecamatan Pangkejene, 64 rumah di Kecamatan Bungoro, 30 diantaranya rumah anggota TNI, dan 18 rumah di Kecamatan Labakkang. Kata Syafei Yasin,saat ini, Pemkab Pangkep masih menginventarisir kerusakan dan kerugian warga.

"Kami tidak berani mengira- ngira. Yang pasti saat ini kami masih melakukan inventarisasi kerusakan. Sementara untuk ganti rugi dari Pemkab Pangkep, tentu tergantung dari kategori kerusakannya. Ada kerusakan ringan, sedang dan berat. Tentu jumlah ganti ruginya tidak akan sama," jelasnya.

Sebagai langkah awal tanggap bencana alam, lanjut dia, Pemkab Pangkep baru memberikan bantuan berupa terpal dan makanan siap saji. Pasalnya, dua jenis kebutuhan itu yang sangat diperlukan warga, mengingat hingga saat ini hujan masih terus mengguyur Kabupaten Pangkep.

"Kami prioritaskan bantuan terpal untuk tenda serta makanan siap saji, karena itu menjadi kebutuhan utama warga saat ini. Warga membutuhkan makanan walau hanya ala kadarnya dulu," tuturnya.

Soal adanya kabar warga yang tewas dalam musibah ini, Syafei langsung membantahnya. Kata dia, memang ada beberapa warga yang luka akibat terkena atap rumahnya. Namun, korbannya hanya mengalami luka ringan. "Memang ada korban luka,tapi bukan korban jiwa. Saat ini sedang dirawat di RSUD Pangkep," pungkasnya.

Terpisah, Dandim 1421 Pangkep Inf Letkol Muh Bakri membenarkan 30 rumah tinggal anggota TNI di Kecamatan Bungoro. Meski demikian, seluruh anggota TNI tetap dikerahkan untuk membantu membenahi dan membersihkan puing-puing bekas runtuhan puting beliung tersebut. Sementara di Kabupaten Maros, 14 rumah yang rusak di dua dusun, yakni Sabang dan Cambaya, di Desa Bonto Barahari, Kecamatan Bontoa.

Daerah ini merupakan wilayah pesisir pantai Kabupaten Maros yang terbentang di bagian barat Kota Maros. Setiap tahun, daerah dengan jangkauan 20 kilometer dari Kota Maros ini, kerap terjadi kerusakan rumah warga akibat bencana serupa.

"Total kerugian akibat bencana ini ditaksir sekitar Rp10- Rp15 juta.Memang kerusakan rumah tidak terlalu berat karena hanya sebagian kecil atap seng yang hilang terbawa angin dan sebagian lainnya hanya terlepas namun masih bisa digunakan kembali," ungkap Kapolsek Bonto AKP Aris Arifin kepada Sindo di Maros, kemarin.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Maros Andi Sri Alam mengaku,jika timnya sudah turun kelapangan untukmelakukanevakuasi. Dari hasil evakuasi itu, terdapat satu rumah milik Sulaeman, 30, warga Dusun Malewang, Desa Mattoangin, Kecamatan Bantimurung, yang rusak parah akibat tertimpa pohon kapuk berukuran besar. Kerugian pemilik rumah ditaksir Rp20 Juta. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5873 seconds (0.1#10.140)