Dana Kunker DPRD Kabupaten Bantul Rp5,2 M
A
A
A
Sindonews.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul latah menaikkan anggaran Kunjungan Kerja (Kunjer) hingga mencapai Rp5,2 miliar. Anggaran itu melonjak lebih dari Rp500 juta, dibandingkan dengan anggaran 2011 yang hanya mencapai Rp4,7 miliar.
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Bantul Sugeng Sudaruno mengatakan, anggaran itu akan digunakan Kunker anggota dewan ke dalam dan luar pulau Jawa. "Tahun 2011 anggaran untuk kunjungan kerjaa hanya Rp 4,7 milyar, tahun 2012 ini mencapai Rp5,2 milyar," ujarnya, di Bantul, Senin (30/1/2012).
Untuk tujuan Kunker di daerah Jabodetabek atau Jawa Barat, masing masing anggota akan mendapat uang saku sebesar Rp4,5 juta. Sedangkan jika di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, masing masing anggota dewan hanya mendapatkan jatah uang saku senilai Rp3,5 juta.
"Biaya yang cukup besar diberikan manakala dewan melakukan kunjungan keluar Jawa, yang masing masing anggota DPRD, dijatah Rp9 juta sampai dengan Rp10 juta rupiah," tandasnya
Sugeng menyatakan kunjungan kerja merupakan agenda rutin DPRD Bantul, yang telah dijadwalkan oleh Badan Musyawarah DPRD. Kunker diharapakan bermanfaat untuk menggodog peraturan daerah yang akan disahkan. "Selama 2011, DPRD Bantul telah melakukan Kunker sebanyak 39 kali, dua kali keluar Jawa dan sisanya dalam pulau jawa," tegasnya.
Lebih lanjut, Sugeng mengaku setiap kali menggodog Raperda menjadi Perda, anggota dewan minimal melakukan Kunker sebanyak tiga kali, dua kali untuk komisi dan satu kali untuk Pansus Perda.
Selain Kunker, seorang anggota dewan kata Sugeng juga mendapatkan jatah bintek, yang dimaksudkan untuk meningkatkan sumber daya anggota dewan, bintek ini dilakukan supaya seluruh anggota dewan memiliki kemampuan intelektual yang memadai.
"Pemerintah memberikan jatah, bagi anggota dewan untuk melakukan Bintek sebanyak lima kali dalam setahun, setiap kali Bintek, Sekwan menyediakan biaya Rp9 juta," terangnya.
Dia menambahkan, jika Bintek dilakukan di-Jabodetabek, atau Jawa Barat. Terbagi untuk biaya akomodasi Rp4,5 juta, dan untuk biaya mengikuti bintek Rp4,5 juta. Sedangkan untuk bintek di Jawa Tengah atau Jawa Timur, Sekwan menyediakan anggaran Rp8 juta. (san)
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Bantul Sugeng Sudaruno mengatakan, anggaran itu akan digunakan Kunker anggota dewan ke dalam dan luar pulau Jawa. "Tahun 2011 anggaran untuk kunjungan kerjaa hanya Rp 4,7 milyar, tahun 2012 ini mencapai Rp5,2 milyar," ujarnya, di Bantul, Senin (30/1/2012).
Untuk tujuan Kunker di daerah Jabodetabek atau Jawa Barat, masing masing anggota akan mendapat uang saku sebesar Rp4,5 juta. Sedangkan jika di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, masing masing anggota dewan hanya mendapatkan jatah uang saku senilai Rp3,5 juta.
"Biaya yang cukup besar diberikan manakala dewan melakukan kunjungan keluar Jawa, yang masing masing anggota DPRD, dijatah Rp9 juta sampai dengan Rp10 juta rupiah," tandasnya
Sugeng menyatakan kunjungan kerja merupakan agenda rutin DPRD Bantul, yang telah dijadwalkan oleh Badan Musyawarah DPRD. Kunker diharapakan bermanfaat untuk menggodog peraturan daerah yang akan disahkan. "Selama 2011, DPRD Bantul telah melakukan Kunker sebanyak 39 kali, dua kali keluar Jawa dan sisanya dalam pulau jawa," tegasnya.
Lebih lanjut, Sugeng mengaku setiap kali menggodog Raperda menjadi Perda, anggota dewan minimal melakukan Kunker sebanyak tiga kali, dua kali untuk komisi dan satu kali untuk Pansus Perda.
Selain Kunker, seorang anggota dewan kata Sugeng juga mendapatkan jatah bintek, yang dimaksudkan untuk meningkatkan sumber daya anggota dewan, bintek ini dilakukan supaya seluruh anggota dewan memiliki kemampuan intelektual yang memadai.
"Pemerintah memberikan jatah, bagi anggota dewan untuk melakukan Bintek sebanyak lima kali dalam setahun, setiap kali Bintek, Sekwan menyediakan biaya Rp9 juta," terangnya.
Dia menambahkan, jika Bintek dilakukan di-Jabodetabek, atau Jawa Barat. Terbagi untuk biaya akomodasi Rp4,5 juta, dan untuk biaya mengikuti bintek Rp4,5 juta. Sedangkan untuk bintek di Jawa Tengah atau Jawa Timur, Sekwan menyediakan anggaran Rp8 juta. (san)
()