Pascabentrok Lampung, keluarga di Bali resah

Rabu, 25 Januari 2012 - 11:07 WIB
Pascabentrok Lampung, keluarga di Bali resah
Pascabentrok Lampung, keluarga di Bali resah
A A A
Sindonews.com - Menyusul bentrokan massa di Dusun Napal, Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, kemarin, kini warga di Bali mulai dicekam kecemasan terhadap keselamatan keluarga mereka.

Kasus bentrokan massa di Lampung yang diduga dipicu rebutan lahan parkir, mulai menimbulkan kekhawatiran bagi sanak keluarga mereka yang tinggal di Bali.

"Mertua saya nangis terus, tadi pagi sempat bisa menelpon. Saat ini masih mengungsi di gereja terdekat," ujar I Ketut Sugina, warga Desa Gubug Kecamatan Tabanan, Bali dihubungi lewat telepon, Rabu (25/1/2012).

Sejak kemarin malam, keluarga besarnya di Tabanan, masih kesulitan untuk menghubungi mereka guna mengetahui kondisi terakhir pascabentrok yang menyebabkan puluhan rumah dibakar.

Dia menjelaskan, saat ini seluruh keluarganya telah mengungsi meninggalkan rumah karena khawatir dengan keselamatan. "Beruntung rumah mertua saya tidak ikut dibakar, namun rumah di sampingnya sudah lebih dahulu dibakar massa," imbuhnya.

Hanya saja, kendaraan dan mobilnya ikut dirusak tersisa satu buah motor yang lolos dari amukan massa.

Untuk sementara waktu, keluarganya masih mengungsi sampai situasi kembali pulih. "Banyak warga asal Jawa yang memberikan makanan dan minuman selama keluarga kami dalam pengungsian," terang pria yang kini menggeluti usaha kuliner itu.

Ditambahkannya, keluarga besarnya di Lampung memang berangkat sebagai transmigrasi dan bekerja keras sampai akhirnya memiliki lahan perkebunan.

Dengan kasus yang sejatinya berakar pada persoalan lama itu, mereka semakin khawatir karena tidak bisa beraktivitas seperti sedia kala.

Untuk pulang ke rumah, juga masih menemui kendala karena mereka di-sweeping massa, tidak boleh masuk. Mereka memeriksa KTP setiap titik terhadap warga di Napal yang akan masuk ke kampungnya sehingga sampai saat ini masih bertahan di pengungsian.

"Ya, kami berharap pemerintah segera bertindak tegas terhadap pelaku anarkis dan melindungi keluarga kami. Jangan sampai kasus ini menjalar ke isu SARA. Kami semua di Bali sangat prihatin dengan kejadian ini," imbuhnya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8803 seconds (0.1#10.140)