Polisi: Tak ada korban tewas saat bentrok Sidomulyo
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Daerah Lampung menyatakan tidak ada korban tewas dalam bentrokan antarwarga dua kampung Napal dan Kota Dalam, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan.
Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih mengatakan, penyerbuan sepanjang Selasa terjadi dua kali. Diawali dengan penyerbuan terhadap warga Kota Dalam pada pagi hari, dan pembalasan warga Sidomulyo terhadap Napal pada siang harinya.
"Kronologi bentrokan diawali pada Selasa pagi pukul 10.30 WIB terjadi penyerangan warga Napal ke Desa Kota Dalam, dengan jumlah massa sebanyak 150 orang," paparnya, Selasa (24/1/2012).
Sulistyaningsih menjelaskan, kerugian material warga Kota Dalam akibat penyerbuan ini adalah delapan rumah rusak ringan. Sedangkan korban luka adalah Ismail, seorang guru, yang mengalami luka bacok tangan kanan, dan Erik (35) yang luka bacok kaki kiri. "Keduanya menjalani rawat jalan di Puskesmas setempat," ujarnya.
Penyerbuan itu berbalas pada hari yang sama sekitar Jam 12.30 WIB,
gabungan warga Kota Dalam, Sukamarga, Munjuk Sempurna, Merak Belantung, Kalianda, Gayam, Tanjungan, Tarahan, dengan jumlah kurang lebih seribu orang bersenjatakan golok, tombak, bambu runcing, dan membakar serta merusak rumah - warga Napal.
Kerugian material warga Napal adalah 46 rumah tembok terbakar habis, enam rumah tembok rusak ringan, enam motor, dan empat bajak traktor terbakar. Korban luka akibat kejadian ini adalah Wayan Agus Sunarya (35) yang harus menjalani jahitan pada dahi kanan.
Saat ini, polisi masih menyiagakan pasukan di lokasi tersebut, termasuk mendorong upaya perdamaian. Jumlah tim yang diturunkan adalah tiga pleton Brimob, 1 pleton Kodim 0421 Lampung Selatan, 1 pleton Dalmas Polres Lampung Selatan, 1 pleton gabungan Dalmas Polsek Jajaran, 1 pleton Dalmas Polda Lampung, 1 pleton Dalmas Polresta Bandarlampung dan 1 SSK Yonif 143 Garuda Hitam.
Selain itu, ikut disiagakan 1 pleton Pol PP Pemda Lampung Selatan, 2 unit kendaraan water canon Brimob Polda Lampung, 1 pleton Pomal, dan 1 unit POM TNI serta Propam Polda Lampung. Hingga saat ini, Kapolda Lampung Brigjen Jodie Rooseto masih di lokasi kejadian untuk mengupayakan proses perdamaian antarkedua belah pihak.
Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih mengatakan, penyerbuan sepanjang Selasa terjadi dua kali. Diawali dengan penyerbuan terhadap warga Kota Dalam pada pagi hari, dan pembalasan warga Sidomulyo terhadap Napal pada siang harinya.
"Kronologi bentrokan diawali pada Selasa pagi pukul 10.30 WIB terjadi penyerangan warga Napal ke Desa Kota Dalam, dengan jumlah massa sebanyak 150 orang," paparnya, Selasa (24/1/2012).
Sulistyaningsih menjelaskan, kerugian material warga Kota Dalam akibat penyerbuan ini adalah delapan rumah rusak ringan. Sedangkan korban luka adalah Ismail, seorang guru, yang mengalami luka bacok tangan kanan, dan Erik (35) yang luka bacok kaki kiri. "Keduanya menjalani rawat jalan di Puskesmas setempat," ujarnya.
Penyerbuan itu berbalas pada hari yang sama sekitar Jam 12.30 WIB,
gabungan warga Kota Dalam, Sukamarga, Munjuk Sempurna, Merak Belantung, Kalianda, Gayam, Tanjungan, Tarahan, dengan jumlah kurang lebih seribu orang bersenjatakan golok, tombak, bambu runcing, dan membakar serta merusak rumah - warga Napal.
Kerugian material warga Napal adalah 46 rumah tembok terbakar habis, enam rumah tembok rusak ringan, enam motor, dan empat bajak traktor terbakar. Korban luka akibat kejadian ini adalah Wayan Agus Sunarya (35) yang harus menjalani jahitan pada dahi kanan.
Saat ini, polisi masih menyiagakan pasukan di lokasi tersebut, termasuk mendorong upaya perdamaian. Jumlah tim yang diturunkan adalah tiga pleton Brimob, 1 pleton Kodim 0421 Lampung Selatan, 1 pleton Dalmas Polres Lampung Selatan, 1 pleton gabungan Dalmas Polsek Jajaran, 1 pleton Dalmas Polda Lampung, 1 pleton Dalmas Polresta Bandarlampung dan 1 SSK Yonif 143 Garuda Hitam.
Selain itu, ikut disiagakan 1 pleton Pol PP Pemda Lampung Selatan, 2 unit kendaraan water canon Brimob Polda Lampung, 1 pleton Pomal, dan 1 unit POM TNI serta Propam Polda Lampung. Hingga saat ini, Kapolda Lampung Brigjen Jodie Rooseto masih di lokasi kejadian untuk mengupayakan proses perdamaian antarkedua belah pihak.
()