PKL 'diusir' jelang Wapres ke Surabaya
A
A
A
Sindonews.com - Jelang kedatangan Wakil Presiden Boediono di Surabaya, pedagang kaki lima (PKL) pun dipaksa untuk tidak berjualan selama dua hari mulai hari ini hingga Kamis 26 Januari 2012.
Para pedagang yang dipaksa untuk tutup sementara ini adalah PKL yang ada di sekitar Jalan Kalibutuh dan Jalan Demak Surabaya. Di sepanjang Jalan Kalibutuh ini memang dikenal warga Surabaya sebagai pasar tumpah. Setiap pagi ratusan pedagang kaki lima mengais rezeki dari berjualan sayur dan kebutuhan pokok lainnya.
Selain pedagang sayur yang mangkal, pasar ini juga menjadi tempat kulak para pedagang sayur keliling. Sedangkan di Jalan Demak, puluhan pedagang onderdil bekas motor biasanya berjajar di beberapa titik di ruas Jalan Demak ini.
Sosialisasi penutupan PKL ini sudah dilakukan sejak 20 Januari lalu. Beberapa pegawai dari Kelurahan Tembok Dukuh mendatangi PKL satu per satu meminta mereka menutup lapaknya.
Tak banyak komentar dari pedagang terkait permintaan penutupan lapak mereka. Mereka lebih memilih untuk mengikuti perintah tersebut. Namun ada juga yang keberatan dengan perintah tersebut.
“Ngapain nurut ngikuti perintah tutup. Toh, saya buka malam hari. Sedangkan Boediono mungkin datangnya pagi atau siang hari,” ujar salah satu pedagang nasi bebek di Jalan Demak Surabaya, Selasa (24/1/2012).
Pedagang lainnya mengaku pasrah dengan perintah dari pemkot tersebut. “Kalau pasarnya tutup, terus mau diapakan lagi. Terpaksa saya juga ikut libur,” kata Edi salah seorang pedagang sayur keliling.
Dikabarkan, Wakil Presiden Boediono akan datang ke Kota Surabaya. Salah satu agendanya adalah membuka NU Expo yang diadakan di Grand City pada 26-29 Januari 2012.
Sementara kegiatan di sekitar Jalan Kalibutuh, Boediono direncanakan berziarah ke salah satu kerabatnya di Makam Tembok Surabaya.
Para pedagang yang dipaksa untuk tutup sementara ini adalah PKL yang ada di sekitar Jalan Kalibutuh dan Jalan Demak Surabaya. Di sepanjang Jalan Kalibutuh ini memang dikenal warga Surabaya sebagai pasar tumpah. Setiap pagi ratusan pedagang kaki lima mengais rezeki dari berjualan sayur dan kebutuhan pokok lainnya.
Selain pedagang sayur yang mangkal, pasar ini juga menjadi tempat kulak para pedagang sayur keliling. Sedangkan di Jalan Demak, puluhan pedagang onderdil bekas motor biasanya berjajar di beberapa titik di ruas Jalan Demak ini.
Sosialisasi penutupan PKL ini sudah dilakukan sejak 20 Januari lalu. Beberapa pegawai dari Kelurahan Tembok Dukuh mendatangi PKL satu per satu meminta mereka menutup lapaknya.
Tak banyak komentar dari pedagang terkait permintaan penutupan lapak mereka. Mereka lebih memilih untuk mengikuti perintah tersebut. Namun ada juga yang keberatan dengan perintah tersebut.
“Ngapain nurut ngikuti perintah tutup. Toh, saya buka malam hari. Sedangkan Boediono mungkin datangnya pagi atau siang hari,” ujar salah satu pedagang nasi bebek di Jalan Demak Surabaya, Selasa (24/1/2012).
Pedagang lainnya mengaku pasrah dengan perintah dari pemkot tersebut. “Kalau pasarnya tutup, terus mau diapakan lagi. Terpaksa saya juga ikut libur,” kata Edi salah seorang pedagang sayur keliling.
Dikabarkan, Wakil Presiden Boediono akan datang ke Kota Surabaya. Salah satu agendanya adalah membuka NU Expo yang diadakan di Grand City pada 26-29 Januari 2012.
Sementara kegiatan di sekitar Jalan Kalibutuh, Boediono direncanakan berziarah ke salah satu kerabatnya di Makam Tembok Surabaya.
()