Palembang buka empat TPU baru
A
A
A
Sindonews.com – Dinas Pertamanan dan Pemakaman kota Palembang segera membuka empat Taman Pemakaman Umum (TPU) baru tahun 2012.
Kebijakan ini dilakukan karena banyak sekali TPU di Palembang yang sudah penuh alias over capacity. Empat TPU baru yang rencananya segera bisa dioperasikan yakni,TPU Sungai Lacak di Kecamatan Gandus,TPU di kawasan Talang Kelapa,TPU Kenten Sako Kecamatan Sematang Borang dan TPU Sungai Putat di Kecematan Kalidoni. Diantara keempat TPU tersebut, TPU Sungai Lacak merupakan salah satu TPU yang dianggap paling siap dioperasionalkan karena akses jalan menuju ke lokasi sudah selesai dirampungkan,“ TPU rata-rata memang sudah penuh.
Kalaupun mereka memaksakan penguburuan, paling dengan system tumpang atau diselipkan diantara kuburan-kuburan yang ada,” jelas Kabid Pengelolaan Pemakaman, Asman Asri di ruang kerjanya kemarin. Menurut Asman, ada sebanyak 12 TPU yang terdaftar dalam pengelolaan pihaknya. Dari jumlah tersebut hanya tersisa tiga TPU saja yang masih memiliki daya tampung untuk pemakaman warga.Ketiganya yakni, TPU Sultan Muhammad Mansyur, TPU Talang Jambe dan TPU Puncak Sekuning.Sedangkan TPU lainnya seperti Nagaswidak, TPU Kamboja, TPU Kandang Kawat dan Talang Kerikil sudah over capacity.
Oleh karena itu, dengan penambahan empat TPU baru ini nanti, diharapkan warga kota Palembang tidak perlu kesulitan lagi mencari tempat pemakaman. Sebab keempat TPU tersebut dibuat di atas lahan yang cukup luas mulai 5- 11 hektar. Dengan asumsi tiap hektarnya, TPU mampu menampung hingga 8500 pemakaman warga. Untuk memaksimalkan fungsinya, keempat TPU itu kata Taufik akan dibuat dengan konsep yang berbeda dengan TPU yang ada sebelumnya.
Mengusung konsep ramah lingkungan, TPU itu akan dibuat mencontek TPU yang sudah lebih dulu dioperasionalkan di daerah Karawang.Nantinya kuburan-kuburan yang ada di keempat TPU ini tidak lagi menggunakan pedapuran. “Konsepnya nanti berubah, kita pakai panorama rumput hijau.Jadi ada gundukan tanah tipis, dengan batu nisan kecil dibagian atasnya. Nah di atas gundukan tipis inilah ditanam rumput hijau,” jelasnya. Selain menambah estetika kota, konsep TPU seperti ini dapat memaksimalkan ukuran luas TPU yang ada dan menjadi daerah resapan yang sangat baik.
“Kesan angkernya juga hilang karena TPU nya nanti akan lebih rapi,” terangnya. Penggunaan pedapuran sambungnya, juga tidak akan diperbolehkan lagi pada keempat TPU ini karena sudah ada Perda yang mengaturnya. Tak hanya menambah empat TPU, untuk memenuhi kebutuhan pemakaman warga yang terus meningkat pihaknya juga segera melakukan strategi baru. Di tengah sulitnya mencari lahan luas untuk pemakaman baru, pihaknya akan segera memberlakukan system pemakaman tumpang pada TPU yang sudah ada.
Sementara itu berdasarkan pantauan sindonews, beberapa TPU yang berada di pusat kota seperti Kamboja memang sudah sangat padat. Hal ini terlihat, dari banyaknya kuburan yang tetap dibuat meski berada hampir menyentuh badan jalan. Begitu padatnya, tak sedikit bahkan keluarga yang kehilangan pemakaman keluarga mereka karena sudah tertumpang tindih oleh kuburankuburuan baru yang terus ditanam.
Umumnya masyarakat memaksakan menguburkan sanak saudara mereka yang meninggal di tempat ini lantaran tempatnya yang strategis. Sehingga mereka lebih mudah ketika hendak berziarah. (wbs)
Kebijakan ini dilakukan karena banyak sekali TPU di Palembang yang sudah penuh alias over capacity. Empat TPU baru yang rencananya segera bisa dioperasikan yakni,TPU Sungai Lacak di Kecamatan Gandus,TPU di kawasan Talang Kelapa,TPU Kenten Sako Kecamatan Sematang Borang dan TPU Sungai Putat di Kecematan Kalidoni. Diantara keempat TPU tersebut, TPU Sungai Lacak merupakan salah satu TPU yang dianggap paling siap dioperasionalkan karena akses jalan menuju ke lokasi sudah selesai dirampungkan,“ TPU rata-rata memang sudah penuh.
Kalaupun mereka memaksakan penguburuan, paling dengan system tumpang atau diselipkan diantara kuburan-kuburan yang ada,” jelas Kabid Pengelolaan Pemakaman, Asman Asri di ruang kerjanya kemarin. Menurut Asman, ada sebanyak 12 TPU yang terdaftar dalam pengelolaan pihaknya. Dari jumlah tersebut hanya tersisa tiga TPU saja yang masih memiliki daya tampung untuk pemakaman warga.Ketiganya yakni, TPU Sultan Muhammad Mansyur, TPU Talang Jambe dan TPU Puncak Sekuning.Sedangkan TPU lainnya seperti Nagaswidak, TPU Kamboja, TPU Kandang Kawat dan Talang Kerikil sudah over capacity.
Oleh karena itu, dengan penambahan empat TPU baru ini nanti, diharapkan warga kota Palembang tidak perlu kesulitan lagi mencari tempat pemakaman. Sebab keempat TPU tersebut dibuat di atas lahan yang cukup luas mulai 5- 11 hektar. Dengan asumsi tiap hektarnya, TPU mampu menampung hingga 8500 pemakaman warga. Untuk memaksimalkan fungsinya, keempat TPU itu kata Taufik akan dibuat dengan konsep yang berbeda dengan TPU yang ada sebelumnya.
Mengusung konsep ramah lingkungan, TPU itu akan dibuat mencontek TPU yang sudah lebih dulu dioperasionalkan di daerah Karawang.Nantinya kuburan-kuburan yang ada di keempat TPU ini tidak lagi menggunakan pedapuran. “Konsepnya nanti berubah, kita pakai panorama rumput hijau.Jadi ada gundukan tanah tipis, dengan batu nisan kecil dibagian atasnya. Nah di atas gundukan tipis inilah ditanam rumput hijau,” jelasnya. Selain menambah estetika kota, konsep TPU seperti ini dapat memaksimalkan ukuran luas TPU yang ada dan menjadi daerah resapan yang sangat baik.
“Kesan angkernya juga hilang karena TPU nya nanti akan lebih rapi,” terangnya. Penggunaan pedapuran sambungnya, juga tidak akan diperbolehkan lagi pada keempat TPU ini karena sudah ada Perda yang mengaturnya. Tak hanya menambah empat TPU, untuk memenuhi kebutuhan pemakaman warga yang terus meningkat pihaknya juga segera melakukan strategi baru. Di tengah sulitnya mencari lahan luas untuk pemakaman baru, pihaknya akan segera memberlakukan system pemakaman tumpang pada TPU yang sudah ada.
Sementara itu berdasarkan pantauan sindonews, beberapa TPU yang berada di pusat kota seperti Kamboja memang sudah sangat padat. Hal ini terlihat, dari banyaknya kuburan yang tetap dibuat meski berada hampir menyentuh badan jalan. Begitu padatnya, tak sedikit bahkan keluarga yang kehilangan pemakaman keluarga mereka karena sudah tertumpang tindih oleh kuburankuburuan baru yang terus ditanam.
Umumnya masyarakat memaksakan menguburkan sanak saudara mereka yang meninggal di tempat ini lantaran tempatnya yang strategis. Sehingga mereka lebih mudah ketika hendak berziarah. (wbs)
()