Warga Tionghoa: Semoga negara tambah aman
A
A
A
Sindonews.com - Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 disambut antusiasme terutama oleh warga Tionghoa. Di tahun baru bershio naga air ini, mereka berharap Indonesia makin aman dan maju.
“Harapannya pada tahun naga air ini ya negara ini makin aman. Kita makin maju dalam bisnis, pokoknya lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” kata Aang (56), warga Tionghoa asal Bandung yang ditemui saat sembahyang Imlek di Vihara Setyabudi, Jalan Kelenteng, Bandung, Senin (23/1/2012).
Aang datang sejak pagi ke vihara bersama dua anak dan istrinya. Tiap tahunnya, dia selalu ke vihara untuk berdoa. Selanjutnya, mereka akan berkunjung kepada saudara-saudara untuk melakukan kiong hi alias silaturahmi. “Kiong hi itu silaturahmi dari saudara muda ke saudara tua. Intinya untuk saling memaafkan dosa atau kesalahan selama setahun kemarin,” terang Aang.
Aang menjelaskan, warga Tionghoa selalu mengawali Tahun Baru Imlek dengan datang ke kelenteng untuk berdoa. Setelah itu dilanjutkan dengan acara kiong hi tadi. Kiong hi bisa berlangsung selama 15 hari hingga perayaan Cap Go Meh.
Dalam acara kiong hi itulah muncul ucapan “kiong hi fat choi” atau “kung xie fat choi” yang merupakan ucapan selamat tahun baru. Pada hari tahun baru ini yang lebih muda harus mengunjungi orang lebih tua untuk meminta maaf. Nah, saat sungkeman itulan ada tradisi membagikan angpau, amplop merah berisi uang, dan permen.
Kata Aang, angapao ini biasanya diberikan kepada anak-anak atau saudara yang belum menikah. “Sedangkan untuk pengemis bukan angpao, tapi sedekah sesuai niat masing-masing,” pungkasnya.
“Harapannya pada tahun naga air ini ya negara ini makin aman. Kita makin maju dalam bisnis, pokoknya lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” kata Aang (56), warga Tionghoa asal Bandung yang ditemui saat sembahyang Imlek di Vihara Setyabudi, Jalan Kelenteng, Bandung, Senin (23/1/2012).
Aang datang sejak pagi ke vihara bersama dua anak dan istrinya. Tiap tahunnya, dia selalu ke vihara untuk berdoa. Selanjutnya, mereka akan berkunjung kepada saudara-saudara untuk melakukan kiong hi alias silaturahmi. “Kiong hi itu silaturahmi dari saudara muda ke saudara tua. Intinya untuk saling memaafkan dosa atau kesalahan selama setahun kemarin,” terang Aang.
Aang menjelaskan, warga Tionghoa selalu mengawali Tahun Baru Imlek dengan datang ke kelenteng untuk berdoa. Setelah itu dilanjutkan dengan acara kiong hi tadi. Kiong hi bisa berlangsung selama 15 hari hingga perayaan Cap Go Meh.
Dalam acara kiong hi itulah muncul ucapan “kiong hi fat choi” atau “kung xie fat choi” yang merupakan ucapan selamat tahun baru. Pada hari tahun baru ini yang lebih muda harus mengunjungi orang lebih tua untuk meminta maaf. Nah, saat sungkeman itulan ada tradisi membagikan angpau, amplop merah berisi uang, dan permen.
Kata Aang, angapao ini biasanya diberikan kepada anak-anak atau saudara yang belum menikah. “Sedangkan untuk pengemis bukan angpao, tapi sedekah sesuai niat masing-masing,” pungkasnya.
()