Pengadaan ATP, PT KA butuh Rp800 Miliar
A
A
A
Sindonews.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membutuhkan dana sekitar Rp800 miliar untuk pengadaan Automatic Train Protection (ATP) yang diperlukan sekitar 500 lokomotif kereta api. Pemerintah berharap, perangkat tersebut bisa difungsikan pada lokomotif KA mulai 2013 mendatang.
Direktur Keselamatan dan Teknik Sarana Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko menjelaskan, untuk pengadaan dan memasang ATP, setidaknya dibutuhkan dana sekitar Rp800 miliar. Dana tersebut untuk pengadaan alat pada 500 lokomotif yang tersebar di sekitar 400 stasiun kereta api di seluruh Indonesia.
”Dana itu bisa berasal dari anggaran pemerintah atau pihak operator kereta api. Nanti kita akan putuskan skema pembiayaannya,” jelas Hermanto Dwiatmoko, kemarin.
Diketahui, ATP merupakan alat yang berfungsi sebagai kontrol keselamatan pada kereta api. ATP mampu mengendalikan kecepatan kereta bila melebihi batas maksimum.
ATP juga dirancang mampu merespons sinyal KA (rem otomatis) untuk mencegah terjadinya tabrakan antarkereta api. Alat ini berfungsi menggantikan peran masinis bila terjadi kelalaian saat mengemudikan kereta api. Upaya pemerintah memasang ATP merupakan langkah antisipasi pada kecelakaan KA yang disebabkan human error.
Pada 2011 lalu, setidaknya terjadi55 kecelakaan KA di Indonesia. Dari jumlah itu, sekitar 24persen nya disebabkan human error.
Direktur Keselamatan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Rono Pradipto mengaku, penerapan ATP untuk semua KA diharapkan sesuai kebutuhan dan tantangan KA di Indonesia.
ATP yang akan diproduksi di dalam negeri, disesuaikan dengan kebutuhan antisipasi kecelakaan. ”Harus ada standarisasi teknis ATP untuk KA di Indonesia,” timpal dia.
Sementara itu, pemasangan bandul beton di Km 27.100 selepas Stasiun Bekasi belum sepenuhnya efektif. Sejumlah penumpang nakal masih terlihat bergegas naik ke atap setelah kereta melewati pagar bandul besi ke arah Purwakarta.(*)
Direktur Keselamatan dan Teknik Sarana Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko menjelaskan, untuk pengadaan dan memasang ATP, setidaknya dibutuhkan dana sekitar Rp800 miliar. Dana tersebut untuk pengadaan alat pada 500 lokomotif yang tersebar di sekitar 400 stasiun kereta api di seluruh Indonesia.
”Dana itu bisa berasal dari anggaran pemerintah atau pihak operator kereta api. Nanti kita akan putuskan skema pembiayaannya,” jelas Hermanto Dwiatmoko, kemarin.
Diketahui, ATP merupakan alat yang berfungsi sebagai kontrol keselamatan pada kereta api. ATP mampu mengendalikan kecepatan kereta bila melebihi batas maksimum.
ATP juga dirancang mampu merespons sinyal KA (rem otomatis) untuk mencegah terjadinya tabrakan antarkereta api. Alat ini berfungsi menggantikan peran masinis bila terjadi kelalaian saat mengemudikan kereta api. Upaya pemerintah memasang ATP merupakan langkah antisipasi pada kecelakaan KA yang disebabkan human error.
Pada 2011 lalu, setidaknya terjadi55 kecelakaan KA di Indonesia. Dari jumlah itu, sekitar 24persen nya disebabkan human error.
Direktur Keselamatan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Rono Pradipto mengaku, penerapan ATP untuk semua KA diharapkan sesuai kebutuhan dan tantangan KA di Indonesia.
ATP yang akan diproduksi di dalam negeri, disesuaikan dengan kebutuhan antisipasi kecelakaan. ”Harus ada standarisasi teknis ATP untuk KA di Indonesia,” timpal dia.
Sementara itu, pemasangan bandul beton di Km 27.100 selepas Stasiun Bekasi belum sepenuhnya efektif. Sejumlah penumpang nakal masih terlihat bergegas naik ke atap setelah kereta melewati pagar bandul besi ke arah Purwakarta.(*)
()