Identitas penembak kepala sendiri terungkap
A
A
A
Sindonews.com - Identitas pelaku perampokan di angkutan kota (angkot) jurusan Ciparay-Tegalega yang tewas karena menembak kepalanya sendiri pada pada Sabtu lalu akhirnya terungkap.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar AKBP Martinus Sitompul mengatakan, pelaku berinisial DR, warga Kampung Babakan Sarimahi, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.
“Identitas pelaku diperoleh dari kesaksian Komariah, warga Kampung Bojong , Desa Cikoneng, Kecamatan Ciparay. Komariah mengenali pelaku penembakan itu sebagai keponakannya,” kata Martinus dalam pesan singkatnya kepada wartawan, kemarin.
Dia menerangkan, saksi juga mengungkapkan pada Minggu (8/1) sekira pukul 09.00 WIB telah kedatangan DR ke rumahnya yang membawa sepeda motor Vega ZR warna merah. Namun tanpa pelat nomor depan, dan dia tidak memerhatikan pelat nomor belakang.
DR menitipkan kendaraan tersebut sambil mengatakan mau nitip motor selama satu minggu, Namun pada Senin (9/1), DR mengambil kembali sepeda motor itu tanpa mengatakan apapun.
Dari situ lah, DR juga diduga kuat sebagai pelaku pencurian dengan kekerasan dengan senjata api pada hari Minggu (8/1) di Desa Sarimahi, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung yang menewaskan pedagang kelontongan Atang Sutisna (40), warga Kampung Kampung Jongor Utara, Desa Serangmekar, Kecamatan Ciparay.
Sebelumnya diberitakan, DR melakukan perampokan di sebuah angkot jurusan Ciparay- Tegallega yang tengah melintas di Jalan Raya Laswi, Kelurahan Jelekong,Kecamatan Baleendah,Kabupaten Bandung, Sabtu (14/1). Pada peristiwa ini, Rahma Nurbaeti alias Beti (43), seorang penumpang angkot warga Bekasi selatan, dada kirinya tertembus peluru yang ditembakkan DR hingga menembus dada kanan korban.
DR yang beraksi seorang diri itu tewas setelah menembakkan pistol yang dipegangnya ke arah kepalanya sendiri, karena panik dikepung polisi dan massa. Sementara itu petugas jaga IGD Rumah Sakit Al Ihsan Baleendah, Asep Kurnia mengatakan, korban penembakan sudah dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sejak Sabtu (14/1) sore.
“Korban harus dioperasi di RSHS karena proyektil peluru masih bersarang di bagian paru-parunya,” pungkas Asep.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar AKBP Martinus Sitompul mengatakan, pelaku berinisial DR, warga Kampung Babakan Sarimahi, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.
“Identitas pelaku diperoleh dari kesaksian Komariah, warga Kampung Bojong , Desa Cikoneng, Kecamatan Ciparay. Komariah mengenali pelaku penembakan itu sebagai keponakannya,” kata Martinus dalam pesan singkatnya kepada wartawan, kemarin.
Dia menerangkan, saksi juga mengungkapkan pada Minggu (8/1) sekira pukul 09.00 WIB telah kedatangan DR ke rumahnya yang membawa sepeda motor Vega ZR warna merah. Namun tanpa pelat nomor depan, dan dia tidak memerhatikan pelat nomor belakang.
DR menitipkan kendaraan tersebut sambil mengatakan mau nitip motor selama satu minggu, Namun pada Senin (9/1), DR mengambil kembali sepeda motor itu tanpa mengatakan apapun.
Dari situ lah, DR juga diduga kuat sebagai pelaku pencurian dengan kekerasan dengan senjata api pada hari Minggu (8/1) di Desa Sarimahi, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung yang menewaskan pedagang kelontongan Atang Sutisna (40), warga Kampung Kampung Jongor Utara, Desa Serangmekar, Kecamatan Ciparay.
Sebelumnya diberitakan, DR melakukan perampokan di sebuah angkot jurusan Ciparay- Tegallega yang tengah melintas di Jalan Raya Laswi, Kelurahan Jelekong,Kecamatan Baleendah,Kabupaten Bandung, Sabtu (14/1). Pada peristiwa ini, Rahma Nurbaeti alias Beti (43), seorang penumpang angkot warga Bekasi selatan, dada kirinya tertembus peluru yang ditembakkan DR hingga menembus dada kanan korban.
DR yang beraksi seorang diri itu tewas setelah menembakkan pistol yang dipegangnya ke arah kepalanya sendiri, karena panik dikepung polisi dan massa. Sementara itu petugas jaga IGD Rumah Sakit Al Ihsan Baleendah, Asep Kurnia mengatakan, korban penembakan sudah dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sejak Sabtu (14/1) sore.
“Korban harus dioperasi di RSHS karena proyektil peluru masih bersarang di bagian paru-parunya,” pungkas Asep.
()