Harimau sumatera mati dengan 14 peluru di kepala
A
A
A
Sindonews.com - Setelah menjalani perawatan selama dua hari, harimau sumatera korban perburuan liar di hutan lindung di wilayah Bengkulu, akhirnya mati di Bogor (sebelumnya disebutkan di Jakarta).
Tim medis dari Rumah Sakit Satwa Lembaga Konservasi Eksitu Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Jawa Barat, berhasil mengambil 14 peluru senapan.
Retno, seorang dokter hewan RS Satwa TSI, Minggu (15/1/2012), mengatakan tim medis berhasil mengeluarkan 14 peluru yang bersarang di kepala hewan langka dilindungi itu. Meski demikian karena luka yang dideritanya sudah sangat parah, nyawa harimau itu tidak bisa diselamatkan. Pada Sabtu pagi kemarin harimau itu mati.
Selain itu, lanjut Retno, juga ditemukan luka bacokan di bagian punggung, kepala, dan kaki. Kaki harimau itu juga patah akibat jeratan kawat.
Seperti diketahui harimau langka itu ditemukan dalam kondisi terjerat kawat di pepohonan di kawasan hutan lindung di Bengkulu pada Senin 9 Januari lalu. Harimau itu kemudian dibawa ke Bogor untuk dioperasi.
Tim medis dari Rumah Sakit Satwa Lembaga Konservasi Eksitu Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Jawa Barat, berhasil mengambil 14 peluru senapan.
Retno, seorang dokter hewan RS Satwa TSI, Minggu (15/1/2012), mengatakan tim medis berhasil mengeluarkan 14 peluru yang bersarang di kepala hewan langka dilindungi itu. Meski demikian karena luka yang dideritanya sudah sangat parah, nyawa harimau itu tidak bisa diselamatkan. Pada Sabtu pagi kemarin harimau itu mati.
Selain itu, lanjut Retno, juga ditemukan luka bacokan di bagian punggung, kepala, dan kaki. Kaki harimau itu juga patah akibat jeratan kawat.
Seperti diketahui harimau langka itu ditemukan dalam kondisi terjerat kawat di pepohonan di kawasan hutan lindung di Bengkulu pada Senin 9 Januari lalu. Harimau itu kemudian dibawa ke Bogor untuk dioperasi.
()