8 Kecamatan kebanjiran, jalur Pantura terganggu

Selasa, 10 Januari 2012 - 09:14 WIB
8 Kecamatan kebanjiran, jalur Pantura terganggu
8 Kecamatan kebanjiran, jalur Pantura terganggu
A A A
Sindonews.com - Ribuan rumah di delapan kecamatan di Kabupaten Cirebon kemarin terendam banjir. Delapan kecamatan itu yakni Gunung Jati, Kapetakan, Suranenggala, Klangenan, Jamblang, Panguragan, Arjawinangun, dan Gegesik.

Banjir terparah dialami warga di empat desa di Kecamatan Gunung Jati, yaitu Astana, Wanakaya, Kalisapu, dan Grogol. Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur seharian pada Sabtu (24/12).

Tinggi air berkisar 1–2 meter. Akibatnya, sejumlah rumah rusak dan puluhan orang, termasuk anak dan kaum manula diungsikan ke tempat aman. Sebuah rumah milik Kasmi di Blok Sembung RT 3/4, Desa Wanakaya roboh akibat air bah.

Selain permukiman penduduk, banjir menggenangi kantor pemerintahan seperti Polsek GunungJati, KoramilCirebonUtara, KUA Gunung Jati, dan SMK 2 Gunung Jati. Meski belum ada laporan korban jiwa dan korban hilang tersapu banjir, seorang anak bernama Ahmad,10, mengalami luka karena terbentur tembok rumah yang terbawa banjir.

Panji, 31, warga Blok Kalisapu, Desa Wanakaya,mengatakan bahwa banjir terjadi pukul 00.00 WIB Minggu (25/12) setinggi lutut orang dewasa. ”Kemudian sekitar pukul 02.00 WIB, tinggi air mencapai dada orang dewasa,” ujarnya, kemarin.

Saat diketahui air menggenangi rumah, warga langsung menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih tinggi. Kebanyakan warga yang tidak memiliki loteng di rumahnya mengungsikan diri di sekitar jembatan Condong. Evakuasi dari tim search and rescue (SAR) baru dilakukan kemarin pagi.

Air yang membanjiri rumah penduduk akibat meluapnya Sungai Condong setelah hujan deras. Menurut warga lainnya, Iin, 22, banjir kali ini merupakan yang terparah sejak terakhir terjadi pada 2008 lalu.

”Daerah sini sebenarnya bukan langganan banjir, ” ucapnya. Warga khawatir jika hujan terus-menerus akan membuat banjir tak surut. Berdasarkan pantauan,banjir di Kecamatan Gunung Jati membuat jalur pantura di bagian utara Cirebon tergenang.

Semua kendaraan dialihkan satu jalur.Tim SAR bersama warga bahumembahu mengamankan arus lalu lintas. Tak sedikit sepeda motor mengalami mati mesin saat melewati genangan air. Sejumlah warga turun ke jalan meminta sumbangan kepada pengguna jalan.Selain di Kecamatan Gunung Jati,banjir juga terjadi di Kecamatan Panguragan, terutama di Desa Panguragan Kulon.

Di desa ini, sedikitnya lima rumah terendam. Dandim 0620 Sumber Kolonel Infanteri Jama’ah mengungkap kan, sejauh ini dari tim Satkorlak sudah menyiapkan empat perahu karet. ”Didirikan pula tiga pos dapur umum maupun pos kesehatan,” katanya. Sementara itu, Bupati Cirebon Dedi Supardi memberikan bantuan kepada korban banjir di Desa Wanakaya dan Panguragan Kidul.

Bantuan itu di antaranya 1.000 nasi bungkus, 7 ton beras, 300 kardus mi instan, 3 unit tangki air bersih, serta air mineral kemasan. Bantuan tersebut akan disebar di sejumlah desa di beberapa kecamatan.Bantuan terdiri atas 6 ton beras,1 juta mi instan, 2 mobil tangki air bersih, serta air minum kemasan. ”Air bersih ini untuk membantu warga memenuhi kebutuhan MCK,” ujar Dedi.

Dia menambahkan, upaya penyelamatan diprioritaskan bagi anak-anak, manula,dan ibu hamil. ”Upayanya yakni melakukan langkah tanggap darurat, khususnya untuk menyelamatkan jiwa warga yang menjadi korban banjir,” ucapnya.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Pemkab Cirebon Deny Agustin menyatakan, banjir yang merendam empat desa di Kecamatan Gunung Jati bukan hanya karena intensitas hujan yang tinggi dan lama, melainkan juga banjir kiriman dari daerah hulu.

Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon telah mendirikan empat posko kesehatan di lokasi banjir. Hingga berita ini diturunkan, ratusan korban banjir mengeluhkan gangguan kesehatan seperti kulit dan perut. Sementara itu, banjir rob merendam ratusan rumah nelayan di Dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, sejak satu pekan terakhir.

Masyarakat pesisir siaga mengantisipasi terjadinya rob susulan. Sekretaris Forum Komunikasi Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kabupaten Karawang Suryo Istamar mengatakan, rob mencapai ketinggian mulai 30 centimeter hingga 1 meter. Diperkirakan rob akan terus terjadi mengingat curah hujan masih tinggi dan mengancam rumah penduduk di pesisir pantai.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7202 seconds (0.1#10.140)