Harga Bawang Putih dan Bombay di Sikka Meroket hingga Rp120 Ribu Per Kg
A
A
A
SIKKA - Akibat pandemi virus Corona, harga bawang putih dan bawang bombay di Pasar Alok Maumere, Nusa Tenggara Timur, meroket tajam. Para pedagang terpaksa menaikan harga hingga lebih dari 100 kali lipat guna mengembalikan modal yang dikeluarkan.
Salah satu pedagang Pasar Alok Maumere Christina Filitas mengatakan, kenaikan harga bawang putih dan bombay sudah terjadi sebulan belakangan ini. Kenaikan terjadi akibat mewabahnya virus korona di Indonesia.
Menurut Christina, selain karena virus Corona, pasokan bawang dari Surabaya juga terhambat, disertai harga yang naik ratusan kali lipat. Para pedagang mengaku pasrah dengan keadaan ini.
“Sebelum pandemi virus Corona melanda Indonesia, kisaran harga bawang bombay per kilo dijual dengan harga Rp30 ribu. Namun, sebulan terakhir ini, pedagang harus menjual hingga Rp120 ribu per kilogram,” kata Christina.
Sementara itu, saat ini harga bawang putih yang dijual pedagang rata-rata Rp60 ribu per kilogram. Sebelum pandemi virus Corona, harga per kilogramnya Rp30 ribu. Meski demikian, harga bawang merah masih stabil.
Dengan kondisi ini, pedagang berharap, pemerintah segera melakukan intervensi agar harga bawang kembali stabil. Para pedagang khawatir, dengan lonjakan harga ini, mereka bisa menderita kerugian karena sepinya para pembeli.
Salah satu pedagang Pasar Alok Maumere Christina Filitas mengatakan, kenaikan harga bawang putih dan bombay sudah terjadi sebulan belakangan ini. Kenaikan terjadi akibat mewabahnya virus korona di Indonesia.
Menurut Christina, selain karena virus Corona, pasokan bawang dari Surabaya juga terhambat, disertai harga yang naik ratusan kali lipat. Para pedagang mengaku pasrah dengan keadaan ini.
“Sebelum pandemi virus Corona melanda Indonesia, kisaran harga bawang bombay per kilo dijual dengan harga Rp30 ribu. Namun, sebulan terakhir ini, pedagang harus menjual hingga Rp120 ribu per kilogram,” kata Christina.
Sementara itu, saat ini harga bawang putih yang dijual pedagang rata-rata Rp60 ribu per kilogram. Sebelum pandemi virus Corona, harga per kilogramnya Rp30 ribu. Meski demikian, harga bawang merah masih stabil.
Dengan kondisi ini, pedagang berharap, pemerintah segera melakukan intervensi agar harga bawang kembali stabil. Para pedagang khawatir, dengan lonjakan harga ini, mereka bisa menderita kerugian karena sepinya para pembeli.
(pur)