Unair Bantah Ada Timnya yang Temukan Obat Pencegah COVID-19

Senin, 30 Maret 2020 - 18:48 WIB
Unair Bantah Ada Timnya yang Temukan Obat Pencegah COVID-19
Unair Bantah Ada Timnya yang Temukan Obat Pencegah COVID-19
A A A
SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membantah ada tim dosen yang menemukan obat ampuh pencegah COVID-19. Bantahan diberikan setelah beberapa hari terakhir, sempat viral ada dosen Unair yang menemukan obat tersebut.

Wakil Rektor IV Unair Bidang Bisnis dan Alumni Prof Junaidi Khotib SSi, MKes, PhD, Apt menuturkan, penelitian yang dilakukan tim Abdul Rohim Tualeka itu menghasilkan suatu produk makanan. Suatu produk makanan tidak boleh dilakukan klaim atau mengarahkan indikasi terhadap penanganan suatu penyakit.

“Produk edar seharusnya terdapat Sertifikat Produksi Pangan-Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) dan nomor izin edar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” kata Junaidi, Senin (30/3/2020).

Dia melanjutkan, jika ada bahan dari makanan yang mempunyai khasiat tertentu, harus dibuktikan terlebih dahulu melalui berbagai tahapan. Salah satunya uji keamanan, uji khasiat, dan uji klinis.

“Ketika suatu produk diarahkan menjadi obat, baru bisa ada klaim atau indikasi penggunaan dari obat tersebut,” ucapnya.

Junaidi menambahkan, proses penelitian yang dilakukan Abdul Rohim masih sebatas formula makanan untuk upaya menjaga kesehatan. Produk itu berisi coklat, ekstrak delima, dan serbuk tambahan dalam beberapa jumlah.

“Perihal klaim khasiat yang disampaikan Abdul Rohim di media beberapa hari terakhir, semua itu merupakan pernyataan pribadi yang bersangkutan. Tetapi, belum ada uji bukti yang dilaporkan ke pihak universitas,” jelasnya.

Junaidi menegaskan, produk yang dikerjakan Abdul Rohim tersebut dikerjasamakan dengan pihak lain yang tidak ada hubungan kerja sama dengan Unair. Maka, klaim-klaim itu berada di luar tanggung jawab Unair.

“Penelitian harus dilakukan berdasarkan atas kaidah-kaidah saintifik, legalitas, dan etika. Ketika tiga hal itu bisa terpenuhi, maka data penelitian bisa digunakan untuk data dukung untuk mendaftarkan produk penelitian supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum,” jelasnya.

Unair sendiri telah ditunjuk Pemerintah RI sebagai salah satu lembaga yang dapat melakukan tes COVID-19. Berkait dengan tugas tersebut, Unair telah membentuk Tim Riset yang diketuai Prof Soetjipto dr, MS, PhD. Untuk layanan pasien terjangkit virus, dikomandani Prof Dr Nasronudin dr, SpPD, K-PTI, FINASIM di Rumah Sakit Unair.


Sementara untuk identifikasi virus dikomandani oleh Prof Maria Lucia Inge Lusida dr, MKes, PhD di Lembaga Penyakit Tropis (LPT). Untuk mengembangan produk yang bisa memberikan kemanfaat baik mencegah maupun mengobati COVID-19, dikomandani oleh Prof, Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi.

(zil)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6398 seconds (0.1#10.140)