Penembak Karyawan Freeport Diduga Kelompok Jhony Botak-Larri Mayu

Senin, 30 Maret 2020 - 17:03 WIB
Penembak Karyawan Freeport Diduga Kelompok Jhony Botak-Larri Mayu
Penembak Karyawan Freeport Diduga Kelompok Jhony Botak-Larri Mayu
A A A
TIMIKA - Aparat TNI dan Polri bergerak cepat setelah kejadian penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Office Building (OB) PT Freeport Indonesia Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (30/3/2020) sekitar pukul 14.00 WIT.

Dua kendaraan tempur (ranpur) Anoa milik Denkav 3/ Serigala Cetha, Mimika langsung diterjunkan untuk mengamankan lokasi. Sementara itu personel TNI dan Polisi masih terus memburu pelaku.

Ada dugaan para pelaku penembakan kabur ke arah belakang Gereja Betlehem Kuala Kencana setelah melakukan aksinya. Aparat keamanan juga sedang mengevakuasi pekerja OB PT Freeport Indonesia. Akses menuju OB PT Freeport Indonesia juga ditutup untuk umum.

Berdasarkan hasil koordinasi, diduga penembakan dilakukan oleh kelompok Larry Mayu atau kelompok Jhony Botak. (Baca juga: KKB Serang Karyawan Freeport, Tiga Orang Tertembak)

Sebelumnya diberitakan tiga karyawan Freeport Indonesia menjadi korban penembakan. Satu korban di antaranya meninggal dunia adalah warga negara asing (WNA) bernama Graemen Thomas Wall (Rigging Lowland/Portsite Construction).

Korban yang belum diketahui asal negaranya ini menderita luka tembak pada bagian dada kiri tembus. Sedangkan dua korban lain adalah warga negara Indonesia (WNI) masing-masing Jibril MA Bahar (SR Manager Corporating Support) dan Ucok simanungkalit. Keduanya hanya mengalami luka ringan terkena rekoset peluru

Pasca kejadian, situasi Kota Kuala Kencana dijaga ketat aparat keamanan. Manajemen PT Freeport Indonesia juga telah mengeluarkan peringatan tanda bahaya (incident notification alert) menyusul insiden tersebut.
Peringatan itu meminta agar karyawan menghentikan semua kegiatan dan segera mencari tempat berlindung.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Achmad Mustofa Kamal yang dikonfirmasi SINDOnews belum dapat memberikan keterangan resmi terkait hal tersebut. "Masih disiapkan rilisnya, makasih," ungkap AM Kamal.
(nbs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4213 seconds (0.1#10.140)