Lawan Corona, Dewan Pembina UMKM Serukan Pelaku UMKM Produksi APD

Sabtu, 28 Maret 2020 - 17:16 WIB
Lawan Corona, Dewan Pembina UMKM Serukan Pelaku UMKM Produksi APD
Lawan Corona, Dewan Pembina UMKM Serukan Pelaku UMKM Produksi APD
A A A
PADANG - Kelangkaan dan melonjaknya harga pakaian hazmat atau alat pertahanan diri (APD), hingga saat ini masih terjadi di Ibukota dan daerah-daerah lainnya.

Padahal, pakaian hamzat wajib digunakan oleh petugas medis atau orang yang menangani pandemi virus covid 19 atau corona.

Ketua Dewan Pembina Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Rizayati, memastikan beberapa anggotanya dalam hal ini para pengusaha kecil konveksi, mulai memproduksi pakaian hamzat.

"Betul, beberapa industri kecil rumahan seperti UMKM Emi Arlin di Padang Sumatera Barat, pusat industri kecil di Penggilingan Jakarta Utara, ada juga di Solo dan Pemalang, Jawa Tengah dan beberapa daerah lainnya sudah produksi baju Hamzat," kata Rizayati dalam keterangannya, Sabtu, (28/3/2020)

Selain menjadi peluang usaha ditengah situasi saat ini, hal ini juga dilakukan oleh UMKM untuk membantu pemerintah mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga pakaian hamzat.

"Pakaian hamzat sifatnya wajib digunakan sebagai alat perlindungan diri terakhir bagi para petugas medis yang menjadi garda terdepan, melawan virus covid 19. Saya pastikan harga APD made in UMKM jauh lebih murah ketimbang pabrikan," lanjut Rizayati.

Untuk Harga, pakaian hamzat produksi UMKM sekali pakai dijual dikisaran Rp45.000. Sedangkan pakaian hamzat yang dapat digunakan berulang kali (dapat dicuci), dijual dengan kisaran harga Rp75.000

Sementara harga APD di sejumlah tempat penjualan alat kesehatan dan penjualan via online untuk hari ini, termurah dikisaran Rp180.000-an dan paling mahal diatas satu juta rupiah.

Rizayati mengimbau kepada industri konveksi kecil lainnya sebagai pelaku UMKM diseluruh Indonesia, untuk membuat APD dan menjualnya ke pemerintah setempat, rumah sakit atau dinas atau pihak terkait yang membutuhkan dengan harga murah, sebagai bentuk kepedulian bersama melawan pandemi virus corona.

"Saya sangat sedih, sungguh miris dan pilu melihat pahlawan medis kita, para petugas kesehatan yang mengenakan APD seadanya saat berhadapan dengan virus mematikan, covid 19. Ada yang gunakan jas hujan plastik yang sangat rentan sobek sebagai APD," pungkas Rizayati.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8072 seconds (0.1#10.140)