Tangani Corona, RSUD Cirebon Kekurangan Alat Pelindung Diri

Selasa, 24 Maret 2020 - 10:46 WIB
Tangani Corona, RSUD Cirebon Kekurangan Alat Pelindung Diri
Tangani Corona, RSUD Cirebon Kekurangan Alat Pelindung Diri
A A A
CIREBON - RSUD Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat kekurangan alat pelindung diri (APD) dalam menangani pasien terpapar virus corona (COVID-19). Saat ini, kondisi APD sangat minim dan tak sebanding dengan peningkatan pasien.

Direktur RSUD Gunung Jati, Ismail Jamaludin mengatakan, selain menunggu bantuan dari pemerintah pusat, pihaknya telah menerima bantuan dari masyarakat, baik berupa makanan, vitamin dan APD. “Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh donator atas bantuan yang telah diberikan,” ucap Ismail, Selasa (24/3/2020). (Baca juga: Guru Besar UGM Positif Corona Meninggal Dunia)

Ismail melanjutkan hingga kemarin, pihaknya telah menerima 66 warga yang memeriksakan diri melakukan skrining COVID-19. RSUD mengapresiasi kesadaran masyarakat yang sadar dan partisipasi melakukan skrining. (Baca juga: Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana Positif Corona)

Warga yang ikut melakukan skrining diantaranya dari Kabupaten Cirebon 35,3%, Kota Cirebon 26,5%, Kuningan 7,4%, Majalengka 4,4%, Indramayu 2,9% dan dari daerah lainnya sebanyak 23,5%, dan 7,4% di antaranya adalah WNA, yakni berasal dari China dan Filipina.

Selanjutnya dari 66 orang yang memeriksakan diri, 22 tak masuk dalam kategori COVID-19, 35 orang kategori orang dalam pemantauan (ODP), 8 orang kategori pasien dalam pemantauan (PDP) dan seorang terkonfirmasi positif corona.

Selain itu, 4 orang telah dirujuk ke RS lain lantaran kondisi rumah sakit yang penuh. “Seorang yang terkonfirmasi positif saat ini dalam kondisi sehat, tetapi baru diperbolehkan pulang apabila hasil swab sebanyak dua kali menunjukkan hasil negatif,” tuturnya.

Sementara mengantisipasi membeludaknya pasien, RSUS Gunung Jati berusaha menambah kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 29 tempat tidur. Ruang isolasi ke dua ini menggunakan ruang perawatan yang sebelumnya tidak digunakan. “Setelah itu juga masih akan terus menambah kapasitas tempat tidur dengan mengalih fungsikan Ruang IPSRS dan Rumah Tangga menjadi ruang isolasi ketiga,” tuturnya.

Sebab sebelumnya, ruang isolasi yang ada hanya sebanyak 6 tempat tidur dengan 4 perawatan biasa dan dua untuk perawatan intensif. “Ruang isolasi saat ini penuh, terdapat 6 pasien yang sedang dirawat. Pasien yang memerlukan isolasi untuk sementara ditempatkan di anteroom (ruang tunggu) ruang isolasi sebelum dirujuk ke rs lain. Sampai tadi pagi ada 4 orang ditempatkan di anteroom (ruang tunggu),” ujarnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5646 seconds (0.1#10.140)