Ganjar Sebut Kasus Corona di Jateng Kemungkinan Bakal Meningkat

Senin, 23 Maret 2020 - 05:16 WIB
Ganjar Sebut Kasus Corona di Jateng Kemungkinan Bakal Meningkat
Ganjar Sebut Kasus Corona di Jateng Kemungkinan Bakal Meningkat
A A A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng sejumlah pakar untuk menanggulangi penyebaran virus corona atau Covid-19. Dari perhitungan statistik, kasus penyebaran corona masih terus meningkat.

"Kita sekarang mencoba mencari trennya seperti apa. Nah tren ini secara masih kasar kita hitung kemungkinan akan naik terus," kata Ganjar, Minggu (22/3/2020).

Untuk mengantisipasi lonjakan pasien kasus corona, pihaknya intens menjalin komunikasi dengan berbagai rumah sakit. Termasuk inventarisasi kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis yang merawat pasien.

"Inilah yang kemudian rumah sakit harus siap. Sosialisasi mesti digencarkan kembali, masyarakat makin dipahamkan pada soal ini. Keterlibatan civil society kita dorong sehingga apa yang menjadi kendala ini betul-betul hari ini kita respons dengan cepat," terangnya.

Koordinasi tak hanya dilakukan dengan pihak rumah sakit melainkan juga pemerintah kabupaten/kota. Langkah itu untuk mengetahui sebaran orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19, termasuk kebutuhan perlengkapan medis yang masih kurang.

"Kalau kita melihat dengan 196 pasien dalam pengawasan (PDP) hari ini yang kita rawat insya Allah kita masih punya kurang lebih 303 kamar, maka masih bisa (melayani pasien)," pungkas dia.Ganjar Sebut Kasus Corona di Jateng Kemungkinan Bakal Meningkat

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng sejumlah pakar untuk menanggulangi penyebaran virus corona atau Covid-19. Dari perhitungan statistik, kasus penyebaran corona masih terus meningkat.

"Kita sekarang mencoba mencari trennya seperti apa. Nah tren ini secara masih kasar kita hitung kemungkinan akan naik terus," kata Ganjar, Minggu (22/3/2020).

Untuk mengantisipasi lonjakan pasien kasus corona, pihaknya intens menjalin komunikasi dengan berbagai rumah sakit. Termasuk inventarisasi kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis yang merawat pasien.

"Inilah yang kemudian rumah sakit harus siap. Sosialisasi mesti digencarkan kembali, masyarakat makin dipahamkan pada soal ini. Keterlibatan civil society kita dorong sehingga apa yang menjadi kendala ini betul-betul hari ini kita respons dengan cepat," terangnya.

Koordinasi tak hanya dilakukan dengan pihak rumah sakit melainkan juga pemerintah kabupaten/kota. Langkah itu untuk mengetahui sebaran orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19, termasuk kebutuhan perlengkapan medis yang masih kurang.

"Kalau kita melihat dengan 196 pasien dalam pengawasan (PDP) hari ini yang kita rawat insya Allah kita masih punya kurang lebih 303 kamar, maka masih bisa (melayani pasien)," pungkas dia.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7372 seconds (0.1#10.140)