Pulang Umrah, 1 Warga Purwakarta Positif Terpapar Corona
Senin, 16 Maret 2020 - 15:53 WIB
Pulang Umrah, 1 Warga Purwakarta Positif Terpapar Corona
A
A
A
PURWAKARTA - Seorang warga Purwakarta yang sudah 9 hari dirawat di RS Rotinsulu, Bandung dinyatakan positif terpapar virus corona (COVID-19). Pasien diketahui baru saja pulang umrah dari Arab Saudi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purwakarta, Deni Darmawan menyebutkan, pasien tersebut pulang ke Tanah Air pada 4 Maret 2020. Selanjutnya muncul gejala-gejala mencurigakan dan langsung dibawa ke rumah sakit sehari kemudian. (Baca juga: Kompleks Istana Diperketat, Masuk Harus lewat Bilik Disinfektan)
"Hampir semua pasien terkena di luar negeri, salah satunya saat umrah. Makanya Arab Saudi menstop umrah karena negara itu sudah menjadi lokal transmisi. Kami pun akan terus bekerja keras mengantisipasi penyebaran virus ini di Purwakarta," Deni, Senin (16/3/2020).
Dia menjelaskan, saat ini terdapat 40 orang dalam status pengawasan dan pemantauan. Pemeriksaan pun dilakukan kepada 19 orang yang bersama-sama pasien berumrah, 8 orang warga negara asing dan sisanya merupakan pegawai yang kontak secara langsung dengan pasien saat masuk rumah sakit.
"Saat ini, kondisi pasien sudah membaik. Obat-obatan tidak lagi masuk melalui infus, melainkan dikonsumsi secara oral. Adapun untuk pegawai di KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) tetap dalam pengawasan," ungkap Deni kepada awak media, Senin (16/3/2020).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purwakarta, Deni Darmawan menyebutkan, pasien tersebut pulang ke Tanah Air pada 4 Maret 2020. Selanjutnya muncul gejala-gejala mencurigakan dan langsung dibawa ke rumah sakit sehari kemudian. (Baca juga: Kompleks Istana Diperketat, Masuk Harus lewat Bilik Disinfektan)
"Hampir semua pasien terkena di luar negeri, salah satunya saat umrah. Makanya Arab Saudi menstop umrah karena negara itu sudah menjadi lokal transmisi. Kami pun akan terus bekerja keras mengantisipasi penyebaran virus ini di Purwakarta," Deni, Senin (16/3/2020).
Dia menjelaskan, saat ini terdapat 40 orang dalam status pengawasan dan pemantauan. Pemeriksaan pun dilakukan kepada 19 orang yang bersama-sama pasien berumrah, 8 orang warga negara asing dan sisanya merupakan pegawai yang kontak secara langsung dengan pasien saat masuk rumah sakit.
"Saat ini, kondisi pasien sudah membaik. Obat-obatan tidak lagi masuk melalui infus, melainkan dikonsumsi secara oral. Adapun untuk pegawai di KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) tetap dalam pengawasan," ungkap Deni kepada awak media, Senin (16/3/2020).
(shf)
