Pemuda Dayak Berharap Struktur Badan Otorita Ibu Kota Baru Libatkan Putra Daerah
A
A
A
SAMARINDA - Presiden Joko Widodo mengumumkan empat calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru. Dari keempat nama itu, seluruhnya merupakan tokoh nasional.
Menanggapi hal itu, sejumlah tokoh pemuda Dayak di Kalimantan Timur meminta presiden untuk mempertimbangkan tokoh-tokoh putra daerah. Pelibatan putra daerah dianggap salah satu cara agar ada upaya pembelajaran bersama.
"Kita tidak sekedar ingin menjadi penonton dalam proses pengembangan ibu kota baru nantinya. Banyak putra daerah di Kaltim yang punya kapasitas dan kapabilitas memimpin badan otorita itu," kata Jemri Sengir, Tokoh Pemuda Dayak di Kaltim, Kamis (12/03/2020).
Menurutnya, putra daerah sangat mengenali karakteristik daerahnya sendiri. Sehingga proses pembangunan hingga pengembangan IKN dapat berjalan secara masikmal.
"Putra daerah tentu sangat mengenal karakteristik alam mau pun masyarakatnya. Mereka mengenal baik secara ekologis maupun sosiologis sehingga IKN dikembangkan sesuai dengan cita-cita kita semua," tambahnya.
Hal paling penting dengan pelibatan putra daerah, kata Jemri, IKN harus mengakomodir kearifan lokal. Kearifan lokal ini, sebutnya, hanya dipahami oleh putra daerah.
"Kita akui, empat tokoh yang disebut itu punya kemampuan mumpuni memimpin badan otorita. Tapi setidaknya ada struktur lain yang melibatkan putra daerah seperti Wakil Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru. Ada proses learning by doing bagi putra daerah," katanya.
Jemri yang juga merupakan pengurus Dewan Adat Dayak Kaltim menjelaskan, dalam beberapa diskusi mereka sudah merumuskan sekitar lima nama yang layak dimasukkan ke dalam stuktur Badan Otorita IKN.
"Ada Gubernur Kaltim Isran Noor, Ketua Dewan Adat Dayak Kaltim Zainal Arifin, Bupati Malinau Yansen Tipa Padan, Anggota DPR RI Dapil Kaltim Irwan dan Rudi Mas’ud," sebut Jemri.
Dia menjelaskan, Isran Noor adalah putra asli Dayak Basap. Isran sudah berpengalaman di birokrasi, pernah menjadi bupati dan kini terpilih sebagai Gubernur Kaltim.
"Bupati Malinau Yansen Tipa Padan adalah salah satu nama yang wajib dipertimbangkan. Jauh sebelum dana desa bergulir, dia sudah memberikan dana desa lewat program Gerakan Desa Membangun," katanya.
Dua nama lainnya adalah tokoh pemuda di Kaltim yang terpilih menjadi anggota DPR RI. Irwan dan Rudi Mas’ud, selain mewakili putra daerah, juga sebagai representasi tokoh muda di Kaltim.
"Harapan kita ini semoga di dengar Presiden Jokowi. Agar proses perpindahan ibu kota bisa berjalan lancar tanpa hambatan dari aspek sosial. Tak ada penolakan masyarakat dan sebagainya," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, sejumlah tokoh pemuda Dayak di Kalimantan Timur meminta presiden untuk mempertimbangkan tokoh-tokoh putra daerah. Pelibatan putra daerah dianggap salah satu cara agar ada upaya pembelajaran bersama.
"Kita tidak sekedar ingin menjadi penonton dalam proses pengembangan ibu kota baru nantinya. Banyak putra daerah di Kaltim yang punya kapasitas dan kapabilitas memimpin badan otorita itu," kata Jemri Sengir, Tokoh Pemuda Dayak di Kaltim, Kamis (12/03/2020).
Menurutnya, putra daerah sangat mengenali karakteristik daerahnya sendiri. Sehingga proses pembangunan hingga pengembangan IKN dapat berjalan secara masikmal.
"Putra daerah tentu sangat mengenal karakteristik alam mau pun masyarakatnya. Mereka mengenal baik secara ekologis maupun sosiologis sehingga IKN dikembangkan sesuai dengan cita-cita kita semua," tambahnya.
Hal paling penting dengan pelibatan putra daerah, kata Jemri, IKN harus mengakomodir kearifan lokal. Kearifan lokal ini, sebutnya, hanya dipahami oleh putra daerah.
"Kita akui, empat tokoh yang disebut itu punya kemampuan mumpuni memimpin badan otorita. Tapi setidaknya ada struktur lain yang melibatkan putra daerah seperti Wakil Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru. Ada proses learning by doing bagi putra daerah," katanya.
Jemri yang juga merupakan pengurus Dewan Adat Dayak Kaltim menjelaskan, dalam beberapa diskusi mereka sudah merumuskan sekitar lima nama yang layak dimasukkan ke dalam stuktur Badan Otorita IKN.
"Ada Gubernur Kaltim Isran Noor, Ketua Dewan Adat Dayak Kaltim Zainal Arifin, Bupati Malinau Yansen Tipa Padan, Anggota DPR RI Dapil Kaltim Irwan dan Rudi Mas’ud," sebut Jemri.
Dia menjelaskan, Isran Noor adalah putra asli Dayak Basap. Isran sudah berpengalaman di birokrasi, pernah menjadi bupati dan kini terpilih sebagai Gubernur Kaltim.
"Bupati Malinau Yansen Tipa Padan adalah salah satu nama yang wajib dipertimbangkan. Jauh sebelum dana desa bergulir, dia sudah memberikan dana desa lewat program Gerakan Desa Membangun," katanya.
Dua nama lainnya adalah tokoh pemuda di Kaltim yang terpilih menjadi anggota DPR RI. Irwan dan Rudi Mas’ud, selain mewakili putra daerah, juga sebagai representasi tokoh muda di Kaltim.
"Harapan kita ini semoga di dengar Presiden Jokowi. Agar proses perpindahan ibu kota bisa berjalan lancar tanpa hambatan dari aspek sosial. Tak ada penolakan masyarakat dan sebagainya," pungkasnya.
(nag)