Al-Mizan Majalengka Jadi Pilot Project Pesantren Go Digital
A
A
A
MAJALENGKA - Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mizan di Majalengka telah berkiprah di bidang pendidikan agama, sosial kemasyarakatan, dan ekonomi kerakyatan sehingga bisa tetap eksis di tengah masyarakat Jawa Barat.
Telkom bakal menjadikan Pesantren Al-Mizan sebagai pilot project Pesantren Go Digital agar semua kiprah pengabdian para kyai, kaum santri dan pesantren bisa lebih menjangkau kalangan yang lebih luas dan beragam. (Baca juga: Dorong Peran Pesantren Tumbuhkan Ekonomi Bangsa di Era Digital)
"Telkom Indonesia akan melakukan kerjasama dengan pesantren-pesantren untuk mengoptimalkan program digital di bidang pendidikan agama dan ekonomi kerakyatan. Pesantren punya basis yang mengakar kuat di masyarakat dan harus siap bersaing di dunia global," kata Direktur Digital Business Telkom Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi saat membuka pelatihan Pesantren Go Digital di Ponpes Al-Mizan, Jatiwangi Majalengka Jabar, Kamis (5/3/2020).
Ponpes Al-Mizan ini, lanjut dia, diharapkan menjadi contoh bagi Ponpes di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. "Sebagai ponpes yang menghasilkan sistem pembelajaran berbasis digital, produk ekonomi yang menguatkan UMKM dan kontens dakwah yang toleran dan damai," ujar Faizal.
Dalam kesempatan tersebut, Telkom Indonesia memberikan bantuan berupa laboratorium komputer bagi para santri, rumah kreatif pesantren dan dukungan sumber daya manusia (SDM) untuk pengembangan program digital yang mendukung usaha menengah kecil mandiri (UMKM) berbasis pesantren.
Ketua Yayasan Al-Mizan Asep Zainal Arifin menyambut gembira dengan dukungan Telkom Indonesia kepada Ponpes Al-Mizan. "Kami mengelola lembaga pendidikan dari TK hingga SMK, unit usaha Mizan Mart, dan membina 50 UMKM berbasis pesantren. Kami terus berikhtiar melahirkan masyarakat yang berdaya saing, berbudaya dan unggul. Karenanya dukungan Telkom ini sangat bermanfaat bagi masa depan dunia pesantren”, ungkap Asep.
Dewan Pembina Yayasan Mizan, KH Maman Imanulhaq mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam mendorong pesantren. Tujuannya agar Go Digital hingga lebih memiliki peran yang signifikan dalam persaingan global, baik yang menyangkut sistem pengajaran, manajemen ekonomi keumatan dan juga membuat konten dakwah yang menarik untuk kalangan yang lebih luas dan menggelobal.
"Potensi pesantren yang sangat besar akan semakin memberi manfaat yang sangat besar bagi masa depan Indonesia, dan bahkan peradaban dunia yang lebih bila terus dieksplorasi secara inovatif, kreatif dan menarik melalui program Pesantren Go Digital ini," jelas anggota Komisi VIII DPR itu.
Telkom bakal menjadikan Pesantren Al-Mizan sebagai pilot project Pesantren Go Digital agar semua kiprah pengabdian para kyai, kaum santri dan pesantren bisa lebih menjangkau kalangan yang lebih luas dan beragam. (Baca juga: Dorong Peran Pesantren Tumbuhkan Ekonomi Bangsa di Era Digital)
"Telkom Indonesia akan melakukan kerjasama dengan pesantren-pesantren untuk mengoptimalkan program digital di bidang pendidikan agama dan ekonomi kerakyatan. Pesantren punya basis yang mengakar kuat di masyarakat dan harus siap bersaing di dunia global," kata Direktur Digital Business Telkom Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi saat membuka pelatihan Pesantren Go Digital di Ponpes Al-Mizan, Jatiwangi Majalengka Jabar, Kamis (5/3/2020).
Ponpes Al-Mizan ini, lanjut dia, diharapkan menjadi contoh bagi Ponpes di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. "Sebagai ponpes yang menghasilkan sistem pembelajaran berbasis digital, produk ekonomi yang menguatkan UMKM dan kontens dakwah yang toleran dan damai," ujar Faizal.
Dalam kesempatan tersebut, Telkom Indonesia memberikan bantuan berupa laboratorium komputer bagi para santri, rumah kreatif pesantren dan dukungan sumber daya manusia (SDM) untuk pengembangan program digital yang mendukung usaha menengah kecil mandiri (UMKM) berbasis pesantren.
Ketua Yayasan Al-Mizan Asep Zainal Arifin menyambut gembira dengan dukungan Telkom Indonesia kepada Ponpes Al-Mizan. "Kami mengelola lembaga pendidikan dari TK hingga SMK, unit usaha Mizan Mart, dan membina 50 UMKM berbasis pesantren. Kami terus berikhtiar melahirkan masyarakat yang berdaya saing, berbudaya dan unggul. Karenanya dukungan Telkom ini sangat bermanfaat bagi masa depan dunia pesantren”, ungkap Asep.
Dewan Pembina Yayasan Mizan, KH Maman Imanulhaq mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam mendorong pesantren. Tujuannya agar Go Digital hingga lebih memiliki peran yang signifikan dalam persaingan global, baik yang menyangkut sistem pengajaran, manajemen ekonomi keumatan dan juga membuat konten dakwah yang menarik untuk kalangan yang lebih luas dan menggelobal.
"Potensi pesantren yang sangat besar akan semakin memberi manfaat yang sangat besar bagi masa depan Indonesia, dan bahkan peradaban dunia yang lebih bila terus dieksplorasi secara inovatif, kreatif dan menarik melalui program Pesantren Go Digital ini," jelas anggota Komisi VIII DPR itu.
(shf)