Mahasiswa Banten Belajar di China Dinyatakan Negatif Virus Corona
A
A
A
SERANG - Tujuh mahasiswa asal Banten yang menempuh pendidikan di China berhasil dipulangkan karena dikhawatirkan terjangkit virus Corona. Mereka dinyatakan sehat dan sudah bisa berkumpul dengan keluarga, tetapi tetap dalam pengawasan.
"Setelah dilakukan pemeriksaaan, semua mahasiswa Banten yang dipulangkan dari China dalam kondisi sehat baik hasil fisik, laboratorium, maupun radiologi," kata Kepala Dinas kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti.
Ati menjelaskan, untuk mereka selama 14 hari tersebut harus cukup istirahat dan makan makanan bergizi. Mengurangi aktivitas fisik agar kondisi tetap fit selama 14 hari masa inkubasi.
"Mereka dipulangkan, selama 14 hari mereka harus mengurangi aktivitas kegiatannya. Mereka hanya bisa keluar, selama 14 hari, untuk periksa ke puskesmas terdekat. Mereka sudah kita koordinasikan dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tempat pemeriksaannya," ujarnya.
Saat melakukan tes kesehatan ke puskesmas terdekat, kata Ati, para mahasiswa tersebut dibekali kartu kuning Health Alert Card (HAC) yang diberikan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta. Hal ini dilakukan karena para mahasiswa tersebut masuk dalam status orang dalam observasi.
"Jika orang dalam status pemantauan dilakukan isolasi, itupun isolasi bukan di rumah sakit. Sedangkan untuk status dalam pengawasan dilakukan di rumah sakit yang telah ditujuk nasional," jelasnya.
"Setelah dilakukan pemeriksaaan, semua mahasiswa Banten yang dipulangkan dari China dalam kondisi sehat baik hasil fisik, laboratorium, maupun radiologi," kata Kepala Dinas kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti.
Ati menjelaskan, untuk mereka selama 14 hari tersebut harus cukup istirahat dan makan makanan bergizi. Mengurangi aktivitas fisik agar kondisi tetap fit selama 14 hari masa inkubasi.
"Mereka dipulangkan, selama 14 hari mereka harus mengurangi aktivitas kegiatannya. Mereka hanya bisa keluar, selama 14 hari, untuk periksa ke puskesmas terdekat. Mereka sudah kita koordinasikan dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tempat pemeriksaannya," ujarnya.
Saat melakukan tes kesehatan ke puskesmas terdekat, kata Ati, para mahasiswa tersebut dibekali kartu kuning Health Alert Card (HAC) yang diberikan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta. Hal ini dilakukan karena para mahasiswa tersebut masuk dalam status orang dalam observasi.
"Jika orang dalam status pemantauan dilakukan isolasi, itupun isolasi bukan di rumah sakit. Sedangkan untuk status dalam pengawasan dilakukan di rumah sakit yang telah ditujuk nasional," jelasnya.
(zil)