Temukan Air Terjun Duo Bidadari, Kopda Ulil Amri Dorong Wisata dan Kelestarian Alam
A
A
A
JAKARTA - Penemuan air terjun Duo Bidadari oleh Kopda Ulil Amri (Babinsa Nagari Sukucua Utara) dan warga, tidak hanya mendorong alternatif wisata, namun membuka roda perekonomian serta kelestarian alam di Nagari Sikucua Utara, Padang Pariaman.
Hal tersebut disampaikan Dandim 0308/Pariaman, Letkol Arm Heri Pujiyanto, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (16/1/2020).
Diungkapkan Dandim, penemuan air terjun Duo Bidadari ini berawal ketika Kopda Ulil Amri melaksanakan Napak Tilas bersama warga di hutan Nagari Sikucua Utara.
"Ketika itu dalam rangka peringatan HUT ke-74 RI. Bersama warga, Perangkat Nagari, Tokoh Masyarakat, Wali Korong, Pemuda/Pemudi dan masyarakat, Kopda Ulil menyusuri jalan setapak ke dalam hutan, "ujar Heri.
Setelah satu jam perjalanan, lanjut Heri, mereka menemukan air terjun yang selama ini tidak diketahui banyak orang.
"Dari semula napak tilas, spontan berubah menjadi upacara pengibaran bendera memperingati HUT ke- 74 RI di lokasi itu,” ucapnya.
"Kebetulan dalam perjalanan memang sudah membawa Bendera Merah Putih," tambah Heri.
Ditambahkan pula, nama Duo Bidadari muncul dari ide Ulil Amri, yang melihat ada dua batu dan dua air terjun yang airnya begitu bersih.
“Nama tersebut diterima masyarakat karena cocok dengan keindahan saat berfoto. Terkadang muncul bayangan wanita cantik bagaikan bidadari, bahkan saat foto di air terjun muncul warna pelangi," terangnya.
Tidak hanya berhenti di situ, menurut Heri, Ulil juga berinisiatif dan berembug dengan Wali Nagari, Mayunis Alima, untuk mengembangkan destinasi wisata yang belum terjamah ini.
"Inisiatif Kopda Ulil ini disambut dengan baik, karena dengan adanya air terjun ini tidak hanya menyediakan alternatif wisata, namun juga dapat mendorong meningkatkan perekonomian warga serta turut serta menjaga kelestarian alam," tandasnya.
Heri pun menegaskan, dengan adanya tekad bersama warga setempat, maka selaku Dandim, dirinya pun menggelar karya bakti untuk perbaikan jalan, maupun sarana lainnya di sekitar air terjun.
Kodim 0308/Pariaman pun melaksanakan karya bakti Binter (Pembinaan Teritorial) di Nagari Sikucua Utara, Kecamatan V Koto Kampung Dalam.
“Dimana sebelumnya jika melewati hutan jalan terjal dan licin butuh waktu sekitar 30 menit. Namun, setelah dilakukan pembukaan akses jalan oleh Koramil 06/Kampung Dalam, untuk sampai ke objek wisata kini bisa ditempuh hanya waktu 5 menit saja," tuturnya.
Selaras dengan disampaikan Dandim, Danramil 06/Kampung Dalam, Kapten Inf Syamsuwarno mengatakan, dalam karya bakti tersebut mereka membuka jalan 4 × 800 meter.
"Memang jaraknya hanya 800 meter, tapi kondisinya sangat sulit dilalui, sehingga masyarakat jarang yang mengunjungi air terjun tersebut," ujar Syamsuwarno.
“Alhamdulilah, jika sebelumnya butuh waktu sekitar 30 menit, sekarang dalam waktu 5 menit saja, para pengunjung bisa menikmati keindahan air terjun," sambungnya.
Pun demikian dengan Ulil, bapak dari tiga ini mengungkapkan rasa bangga atas kerja sama dan kebersamaan warga dalam mengembangkan air terjun Duo Bidadari.
“Sayang potensi besar seperti ini belum kita optimalkan, apalagi dukungan dari warga sangat besar. Bahkan untuk memperlancar akses menuju Duo Bidadari ini, warga dengan sukarela mengikhlaskan tanah miliknya untuk kita buka jalan,” katanya.
“Ke depan, diharapkan obyek wisata ini dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat dan kelestarian alam," imbuh suami dari Eva Susilowati itu.
Tidak hanya membuka keterisoliran, program Pembinaan Teritorial (Binter) Terpadu 2019 yang dilakukan oleh Kodim 0308/Pariaman menyibak harapan masa depan warga yang akan lebih baik.
Bahagia dan bangga terhadap TNI pun terucapkan oleh warga, salah satunya Norma, lansia yang telah berumur 85 tahun dan tidak fasih berbahasa Indonesia.
“Sajak jaman karengko, alah 85 tahun umua, akhirnyo tibo juo kasudahannyo oto ka kampuang kito. Tarimo kasih ambo ka apak-apak TNI nan tak tahinggo. Jalan nan babuek an untuak kami”. (Sejak zaman dulu, kini usia saya sudah 85, baru kini mobil bisa masuk ke kampung saya. Terima kasih Pak Tentara. Sudah membuat jalan bagus untuk kampung kami menuju air terjun ini),” kata Norma.
Norma pun berkisah, sebelum jalan di kampungnya diperbaiki TNI, selama puluhan tahun, dia dan warga lainnya hanya bisa berjalan kaki sambil menjujung hasil kebun di kepala.
“Kini dengan jalan yang bagus, masyarakat bisa menggunakan roda dua bahkan roda empat untuk mengangkut hasil bumi. Bahkan air tenjun ini pun kini ramai dikunjungi para wisatawan,” tuturnya.
Norma pun mendoakan Babinsa Ulil Amri dan anggota yang lainnya, agar selalu diberi kemudahan, panjang umur, diberi rejeki yang banyak dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
“Sebagai kenang-kenangan akan kerja keras Nak Ulil Amri, saya minta berfoto dengan petugas keamanan berbaju loreng tersebut. Bahagia benar saya sekarang ini,” pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan Dandim 0308/Pariaman, Letkol Arm Heri Pujiyanto, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (16/1/2020).
Diungkapkan Dandim, penemuan air terjun Duo Bidadari ini berawal ketika Kopda Ulil Amri melaksanakan Napak Tilas bersama warga di hutan Nagari Sikucua Utara.
"Ketika itu dalam rangka peringatan HUT ke-74 RI. Bersama warga, Perangkat Nagari, Tokoh Masyarakat, Wali Korong, Pemuda/Pemudi dan masyarakat, Kopda Ulil menyusuri jalan setapak ke dalam hutan, "ujar Heri.
Setelah satu jam perjalanan, lanjut Heri, mereka menemukan air terjun yang selama ini tidak diketahui banyak orang.
"Dari semula napak tilas, spontan berubah menjadi upacara pengibaran bendera memperingati HUT ke- 74 RI di lokasi itu,” ucapnya.
"Kebetulan dalam perjalanan memang sudah membawa Bendera Merah Putih," tambah Heri.
Ditambahkan pula, nama Duo Bidadari muncul dari ide Ulil Amri, yang melihat ada dua batu dan dua air terjun yang airnya begitu bersih.
“Nama tersebut diterima masyarakat karena cocok dengan keindahan saat berfoto. Terkadang muncul bayangan wanita cantik bagaikan bidadari, bahkan saat foto di air terjun muncul warna pelangi," terangnya.
Tidak hanya berhenti di situ, menurut Heri, Ulil juga berinisiatif dan berembug dengan Wali Nagari, Mayunis Alima, untuk mengembangkan destinasi wisata yang belum terjamah ini.
"Inisiatif Kopda Ulil ini disambut dengan baik, karena dengan adanya air terjun ini tidak hanya menyediakan alternatif wisata, namun juga dapat mendorong meningkatkan perekonomian warga serta turut serta menjaga kelestarian alam," tandasnya.
Heri pun menegaskan, dengan adanya tekad bersama warga setempat, maka selaku Dandim, dirinya pun menggelar karya bakti untuk perbaikan jalan, maupun sarana lainnya di sekitar air terjun.
Kodim 0308/Pariaman pun melaksanakan karya bakti Binter (Pembinaan Teritorial) di Nagari Sikucua Utara, Kecamatan V Koto Kampung Dalam.
“Dimana sebelumnya jika melewati hutan jalan terjal dan licin butuh waktu sekitar 30 menit. Namun, setelah dilakukan pembukaan akses jalan oleh Koramil 06/Kampung Dalam, untuk sampai ke objek wisata kini bisa ditempuh hanya waktu 5 menit saja," tuturnya.
Selaras dengan disampaikan Dandim, Danramil 06/Kampung Dalam, Kapten Inf Syamsuwarno mengatakan, dalam karya bakti tersebut mereka membuka jalan 4 × 800 meter.
"Memang jaraknya hanya 800 meter, tapi kondisinya sangat sulit dilalui, sehingga masyarakat jarang yang mengunjungi air terjun tersebut," ujar Syamsuwarno.
“Alhamdulilah, jika sebelumnya butuh waktu sekitar 30 menit, sekarang dalam waktu 5 menit saja, para pengunjung bisa menikmati keindahan air terjun," sambungnya.
Pun demikian dengan Ulil, bapak dari tiga ini mengungkapkan rasa bangga atas kerja sama dan kebersamaan warga dalam mengembangkan air terjun Duo Bidadari.
“Sayang potensi besar seperti ini belum kita optimalkan, apalagi dukungan dari warga sangat besar. Bahkan untuk memperlancar akses menuju Duo Bidadari ini, warga dengan sukarela mengikhlaskan tanah miliknya untuk kita buka jalan,” katanya.
“Ke depan, diharapkan obyek wisata ini dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat dan kelestarian alam," imbuh suami dari Eva Susilowati itu.
Tidak hanya membuka keterisoliran, program Pembinaan Teritorial (Binter) Terpadu 2019 yang dilakukan oleh Kodim 0308/Pariaman menyibak harapan masa depan warga yang akan lebih baik.
Bahagia dan bangga terhadap TNI pun terucapkan oleh warga, salah satunya Norma, lansia yang telah berumur 85 tahun dan tidak fasih berbahasa Indonesia.
“Sajak jaman karengko, alah 85 tahun umua, akhirnyo tibo juo kasudahannyo oto ka kampuang kito. Tarimo kasih ambo ka apak-apak TNI nan tak tahinggo. Jalan nan babuek an untuak kami”. (Sejak zaman dulu, kini usia saya sudah 85, baru kini mobil bisa masuk ke kampung saya. Terima kasih Pak Tentara. Sudah membuat jalan bagus untuk kampung kami menuju air terjun ini),” kata Norma.
Norma pun berkisah, sebelum jalan di kampungnya diperbaiki TNI, selama puluhan tahun, dia dan warga lainnya hanya bisa berjalan kaki sambil menjujung hasil kebun di kepala.
“Kini dengan jalan yang bagus, masyarakat bisa menggunakan roda dua bahkan roda empat untuk mengangkut hasil bumi. Bahkan air tenjun ini pun kini ramai dikunjungi para wisatawan,” tuturnya.
Norma pun mendoakan Babinsa Ulil Amri dan anggota yang lainnya, agar selalu diberi kemudahan, panjang umur, diberi rejeki yang banyak dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
“Sebagai kenang-kenangan akan kerja keras Nak Ulil Amri, saya minta berfoto dengan petugas keamanan berbaju loreng tersebut. Bahagia benar saya sekarang ini,” pungkasnya.
(nag)