4 Anak Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Lahir Tahun Ini
A
A
A
PANDEGLANG - Kabar menggembirakan datang dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Pandeglang, Banten. Empat anak badak jawa lahir pada tahun 2019. Lahirnya keempat anak badak itu menambah populasi badak sebanyak 72 ekor. (Baca: Miris, Populasi Badak Sumatera di Negeri Jiran Malaysia Punah)
Kepala TNUK Anggodo mengatakan, berdasarkan hasil monitoring populasi badak jawa dengan menggunakan video trap hingga bulan September kemarin diketahui telah lahir anak badak jawa sebanyak 4 individu.
"Dengan lahirnya empat badak tahun ini menambah jumlah populasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon menjadi 72 individu," kata Anggodo saat dihubungi SINDOnews. Kamis (12/12/2019).
Diungkapkan dia, hewan yang mempunya nama lain Rhinoceros sondaicusini itu terdiri dari betina 2 individu, jantan 1 individu, dan 1 individu belum dapat diidentifikasi. "Keempatnya lahir dari induk yang berbeda, diperkirakan berumur satu sampai dua bulan," ujarnya.
Berdasarkan hasil monitoring juga, sampai Bulan September 2019, jumlah badak jawa ada 72 Individu, yaitu 38 individu jantan, 33 individu betina, dan 1 anak belum diiidentifikasi jenis kelaminnya. Kelas umur badak jawa terdiri dari 15 individu anak dan 57 individu remaja-dewasa.
"Tahun ini yang mati ada satu, tapi empat yang lahir, tahun lalu juga empat. Ini membuat populasi badak masih bagus," kata dia.
Hingga saat ini, jumlah ini merupakan angka tertinggi yang tercatat sejak tahun 1967, 1980, 1983, dan 2007 yang berjumlah 64 individu. Artinya, kondisi habitat sampai saat ini masih bagus, terbukti bahwa setiap tahun sejak 2012 selalu terekam kelahiran anak badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.
Kepala TNUK Anggodo mengatakan, berdasarkan hasil monitoring populasi badak jawa dengan menggunakan video trap hingga bulan September kemarin diketahui telah lahir anak badak jawa sebanyak 4 individu.
"Dengan lahirnya empat badak tahun ini menambah jumlah populasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon menjadi 72 individu," kata Anggodo saat dihubungi SINDOnews. Kamis (12/12/2019).
Diungkapkan dia, hewan yang mempunya nama lain Rhinoceros sondaicusini itu terdiri dari betina 2 individu, jantan 1 individu, dan 1 individu belum dapat diidentifikasi. "Keempatnya lahir dari induk yang berbeda, diperkirakan berumur satu sampai dua bulan," ujarnya.
Berdasarkan hasil monitoring juga, sampai Bulan September 2019, jumlah badak jawa ada 72 Individu, yaitu 38 individu jantan, 33 individu betina, dan 1 anak belum diiidentifikasi jenis kelaminnya. Kelas umur badak jawa terdiri dari 15 individu anak dan 57 individu remaja-dewasa.
"Tahun ini yang mati ada satu, tapi empat yang lahir, tahun lalu juga empat. Ini membuat populasi badak masih bagus," kata dia.
Hingga saat ini, jumlah ini merupakan angka tertinggi yang tercatat sejak tahun 1967, 1980, 1983, dan 2007 yang berjumlah 64 individu. Artinya, kondisi habitat sampai saat ini masih bagus, terbukti bahwa setiap tahun sejak 2012 selalu terekam kelahiran anak badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.
(sms)