Sensasi Kopi Petik Pohon di Pegunungan Banjarnegara, Beraroma Gula Merah Asli

Minggu, 01 Desember 2019 - 07:01 WIB
Sensasi Kopi Petik Pohon di Pegunungan Banjarnegara, Beraroma Gula Merah Asli
Sensasi Kopi Petik Pohon di Pegunungan Banjarnegara, Beraroma Gula Merah Asli
A A A
BANJARNEGARA - Bagi anda penggemar kopi belumlah lengkap jika belum menikmati kopi yang satu ini. Kopi ini memiliki aroma gula Jawa atau gula merah asli dari kopi murni. Apalagi menikmatinya langsung berada di area kebun di pegunungan yang asri.

Kopi yang memiliki cita rasa khas ini berasal dari Desa Pegundungan, Banjarnegara, Jawa Tengah. Kopi asli petik pohon ini memiliki rasa yang cukup unik dan khas. Saat diseduh, kopi mengeluarkan aroma gula Jawa atau gula merah meski tanpa campuran apa pun.
Sensasi Kopi Petik Pohon di Pegunungan Banjarnegara, Beraroma Gula Merah Asli

“Rasanya enak seperti ada gula merah atau gula Jawa pada aromanya. Ini aroma yang muncul dari kopi murni,” kata Uje, penikmat kopi.

Cita rasa kopi arabika yang unik ini menjadi buruan para penggemar kopi nusantara. Pesanan pun datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, hingga Surabaya. Harga kopi Senggano Green Bean yang ditanam di pegunungan Dieng ini dibandrol Rp90.000 per kilogram.

Menikmati dengan berada di area kebun suasana pegunungan ini lebih nikmat. Bahkan bisa melihat pengolahannya langsung yang sangat alami," tambah Eko, penikmat kopi lainnya.

Rasa kopi yang unik dan nyentrik meski tanpa campuran ini muncul akibat pemupukan secara organik, kontur tanah yang subur, ditambah tumbuh di area hawa sejuk dan dingin di sekitar area Pegunungan Dieng Banjarnegara.
Sensasi Kopi Petik Pohon di Pegunungan Banjarnegara, Beraroma Gula Merah Asli

Kopi ini masuk jajaran kopi terbaik nusantara. Bahkan masuk empat besar The Best Indonesia Coffe yang diraih pada Kontes Kopi Spesialty Indonesia (KKSI) yang diselenggarakan Asosiasi Exportir Kopi Indonesia pada 2018.

Sampai saat ini kopi spesial arabika ini laris manis. Bahkan sejumlah petani kewalahan untuk memenuhi pesanan. Kopi ini awalnya ditanam hanya untuk mengatasi lahan kritis di area hulu sungai Serayu yang sering alami erosi.

Namun setelah diketahui rasanya nikmat dan enak sehingga jadi buruan banyak orang, wargapun terus melakukan pengembangan dan penanaman kopi di area seluas 44 hektare. "Kekhasan kopi kami, memiliki rasa aroma gula Jawa asli. Kopi ini masuk jajaran kopi terbaik nusantara,” kata Haman, petani kopi.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3656 seconds (0.1#10.140)