Kereta Api Jurusan Bandung-Jakarta Ditambah Jadi 19 Perjalanan
A
A
A
BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop II Bandung bakal menambah perjalanan kereta api (KA) jurusan Jakarta menjadi 19 perjalanan mulai 1 Desember 2019. Penambahan jadwal tersebut untuk melayani tingginya penumpang KA Argo Parahyangan.
Deputy Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung Hendra Wahyono mengatakan, sebelumnya perjalanan KA jurusan Bandung-Jakarta hanya dilayani KA Argo Parahyangan sebanyak 14 perjalanan atau 28 kali (PP). Nantinya, perjalanan ke Jakarta atau Bandung menjadi 38 kali (PP).
Penambahan tersebut seiring dilanjutkannya beberapa kereta api dari wilayah timur. Seperti KA Malabar sebelumnya dari Bandung ke Malang, menjadi Pasar Senen-Bandung-Malang). KA Mutiara Selatan dari Bandung ke Surabaya-Gubeng-Malang, menjadi Gambir-Bandung-Gubeng-Malang).
Kemudian KA Argo Wilis dan Turangga sebelumnya Bandung - Surabaya Gubeng kini menjadi Gambir - Bandung - Surabaya Gubeng (PP). "Satu perjalanan KA bisa mengangkut total 570 penumpang. Artinya, akan semakin banyak pilihan masyarakat yang akan ke Jakarta atau ke Bandung menggunakan kereta ini," jelasnya, Rabu (6/11/2019).
Tak hanya itu, penumpang dari Jakarta atau wilayah Jawa bagian timur, bisa memilih kereta api rute selatan atau utara, namun dengan waktu tempuh berbeda. Misalnya KA Mutiara Selatan yang awalnya sekitar 16 jam, menjadi 20 jam untuk rute Surabaya-Gambir.
Melalui penambahan jadwal kereta api ini, dia berharap bisa meningkatkan volume penumpang di KA di Daop II Bandung. Di menargetkan, terjadi peningkatan penumpang sebesar 10% pada 2020.
Deputy Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung Hendra Wahyono mengatakan, sebelumnya perjalanan KA jurusan Bandung-Jakarta hanya dilayani KA Argo Parahyangan sebanyak 14 perjalanan atau 28 kali (PP). Nantinya, perjalanan ke Jakarta atau Bandung menjadi 38 kali (PP).
Penambahan tersebut seiring dilanjutkannya beberapa kereta api dari wilayah timur. Seperti KA Malabar sebelumnya dari Bandung ke Malang, menjadi Pasar Senen-Bandung-Malang). KA Mutiara Selatan dari Bandung ke Surabaya-Gubeng-Malang, menjadi Gambir-Bandung-Gubeng-Malang).
Kemudian KA Argo Wilis dan Turangga sebelumnya Bandung - Surabaya Gubeng kini menjadi Gambir - Bandung - Surabaya Gubeng (PP). "Satu perjalanan KA bisa mengangkut total 570 penumpang. Artinya, akan semakin banyak pilihan masyarakat yang akan ke Jakarta atau ke Bandung menggunakan kereta ini," jelasnya, Rabu (6/11/2019).
Tak hanya itu, penumpang dari Jakarta atau wilayah Jawa bagian timur, bisa memilih kereta api rute selatan atau utara, namun dengan waktu tempuh berbeda. Misalnya KA Mutiara Selatan yang awalnya sekitar 16 jam, menjadi 20 jam untuk rute Surabaya-Gambir.
Melalui penambahan jadwal kereta api ini, dia berharap bisa meningkatkan volume penumpang di KA di Daop II Bandung. Di menargetkan, terjadi peningkatan penumpang sebesar 10% pada 2020.
(wib)