Uji Coba Penghapusan One Way Jalur Puncak, Polisi Rekrut 27 Polingga

Jum'at, 25 Oktober 2019 - 23:39 WIB
Uji Coba Penghapusan...
Uji Coba Penghapusan One Way Jalur Puncak, Polisi Rekrut 27 Polingga
A A A
BOGOR - Polres Bogor merekrut sebanyak 27 warga menjadi polisi lingkungan warga (Polingga). Langkah ini dilakukan untuk membantu 150 personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor dalam mengurai kemacetan saat uji coba sistem 2-1 atau rekayasa lalu lintas di Jalur Puncak , Bogor, pada Minggu, 27 Oktober 2019 lusa.

Kepala Satlantas Polres Bogor, AKP M Fadli Amri menjelaskan, sebanyak 27 personel Polingga direkrut oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor untuk membantu kepolisian saat uji coba rekayasa lalu lintas dua kendaraan naik ke atas dan satu kendaraan turun ke bawah (2-1) pada pagi hingga siang hari, begitupun sebaliknya pada sore hari.

"Mereka sudah dibina dan diberikan materi dasar tentang pengaturan lalu lintas. Pada prinsipnya Polingga ini untuk membantu tugas Satlantas, pemerintah (Dishub) dalam mengatur lalu lintas yang didukung langsung para pengusaha hotel dan restoran di kawasan Puncak ," kata M Fadli usai meresmikan Polingga di Royal Safari Garden, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat (25/10/2019).

Fadli mengungkapkan, dukungan dari para pengusaha hotel dan restoran berupa perekrutan warga Puncak untuk dijadikan Polingga ini secara tak langsung menciptakan lapangan kerja. "Para Polingga ini untuk sementara dalam tahap uji coba ini sebanyak 27-30 personel. Sebab jika dirasa perlu nanti kita akan tambah lagi dengan membentuk personel Polingga baru sambil menggandeng pemerintah daerah," ungkapnya.

Menurut Fadli, untuk titik dimana saja yang dibutuhkan personel Polingga di jalur Puncak ini hingga saat ini masih dalam perumusan. "Yang jelas mereka akan bergabung dengan petugas Satlantas Polres Bogor dititik-titik kemacetan (persimpangan), sifatnya membantu atau kepanjangan tangan tugas-tugas kita mulai dari membantu menyeberang orang dan kendaraan," ujarnya.

Terkait persiapan pada H-2 menjelang diberlakukannya sistem kanalisasi 2-1 pada Minggu, 27 Oktober 2019 mendatang, Fadli menuturkan, hingga saat ini sudah siap 100%."Peralatan maupun personelnya dari berbagai instansi akan dikerahkan pada Minggu pagi. Total personel gabungannya dengan instansi terkait masih perlu dikordinasikan lagi. Insya Allah sudah siap, tinggal nanti bagaimana pelaksanaan di lapangan," ujarnya.

Sementara itu Ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan PHRI Kabupaten Bogor, Sofyan Ginting menambahkan, para Polingga ini direkrut dan dibentuk atas inisiatif pihaknya sebagai bagian dari dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam memberlakukan sistem 2-1 menggantikan one way (buka tutup jalur).

"Hari ini puluhan Polingga hasil rekrutmen yang kita lakukan selama kurang lebih satu bulan. Kita para pengusaha hotel restoran dan wisata selain memberikan dukungan berupa perlengkapan seragam dan lainnya juga serta insentif setiap bulannya sebesar Rp1,5 juta/orang," katanya. (Baca: 27 Oktober, Sistem One Way Jalur Puncak Diganti Kanalisasi)

Pembentukan Polingga, lanjut dia, dilakukan setelah pihaknya beberapa kali mengikuti rapat dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang memiliki kebijakan 2-1 dengan Polres Bogor dan Dishub Kabupaten Bogor.

"Sebab kita merasakan betul bahwa memang perlu ada percepatan mengatasi permasalahan kemacetan di Puncak ini. Selain itu ini juga bagian dari aspirasi masyarakat (agar one way dihapus) setempat. Maka dari itu, pesan kepada Polingga, harus jadi kesempatan yang baik, karena ini sumbangsih kita kepada daerah sendiri," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama Direktur TSI Jansen Manangsang merasa senang dan sangat mendukung penuh upayanya yang sudah sejak lama lama ini dalam membantu mengatasi kemacetan di Simpang Safari, Cisarua, Bogor dapat ditiru oleh para stakeholder lainnya pada ujicoba sistem 2-1 di jalur Puncak secara keseluruhan.

"Sebelumnya kita dari TSI sudah punya empat Polingga yang mengatur lalu lintas di Simpang TSI, jadi hari ini puluhan Polingga untuk membantu mengatur lalu lintas di sepanjang jalur Puncak dalam ujicoba 2-1 ini sebagai copy-an dari apa yang sudah kita lakukan. Saya kira cukup tepat dan efektif mengurai kemacetan, itu sudah kita rasakan manfaatnya," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3858 seconds (0.1#10.24)