Gempa M 6,8 di Wilayah Maluku Menelan 3 Korban Jiwa
A
A
A
JAKARTA - Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan tiga warga meninggal dunia dan 2 lainnya mengalami luka-luka. Korban tersebut diidentifikasi pascagempa dengan magnitudo 6.8 yang terjadi pada hari ini, Kamis (26/9), pukul 06.46 WIB di wilayah Maluku.
Korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan teridentifikasi 3 orang yakni, Narti Rumain, Mateis Frans dan Lai Nai. "Sedangkan korban luka sejumlah 3 orang, Djamila Lasaiba, Gamar Assagaf. Korban masih diidentifikasi (Warga Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah)," ujar Plt Kepala BNPB Agus Wibowo.
Dikatakan, korban luka Djamila telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Al Aqhsa dan lainnya di Puskesmas Air Besar. "Sementara itu warga Kota Ambon ada yang mengungsi ke rumah kerabat terdekat. BPBD setempat masih melakukan pendataan paska kejadian tadi pagi," sebutnya.
Hingga kini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan pemutakhiran dampak pascagempa. Data yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB sebagai berikut:
1. Retaknya Sambungan Jembatan Merah Putih
2. Kerusakan pada Gedung Rektorat Universitas Pattimura
3. Kerusakan pada Auditorium Universitas Pattimura
4. Kerusakan pada Gedung Kampus Universitas Pattimura jurusan Kehutanan
5. 2 unit Rumah milik warga desa Toisapu Kecamatan Leitimur Selatan mengalami Rusak Berat
6. 1 unit Pasar Apung di Negeri Pelau Kabupaten Maluku Tengah
7. Retaknya Jalan utama menuju dermaga Ferry Desa Liang, kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah
8. Kerusakan pada Kampus IAIN dan mengakibatkan 1 org luka-luka,dan sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat
9. Kerusakan pada 1 buah Masjid di Gunung Malintang Kota Ambon
10. Kerusakan pada 1 unit Rumah masyarakat di Hative Kecil Kota Ambon
11. Kerusakan bagian Plafon Gedung BLK
12. Kerusakan pada Gedung Kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku
13. Kerusakan pada Gedung Gereja Rehoboth
14. Kerusakan pada Gedung Kantor Dinas Sosial Provinsi Maluku
15. Kerusakan pada bangunan Mal Citi Mal
Pascagempa, BPBD setempat telah melakukan upaya untuk mensosialisasikan kepada warga untuk tetap tenang. "BPBD bersama mitra di daerah melakukan upaya penanganan darurat kepada para korban terdampak," pungkasnya.
Sebelumnya diinformasikan gempa bermagnitude 6.8 mengguncang wilayah Maluku pada Kamis (26/9), pukul 06.46 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis parameter gempa terjadi pada 40 km timur laut Ambon, Maluku dengan kedalaman 10 km. BMKG merilis tidak adanya potensi tsunami.
Berdasarkan informasi BMKG, gempa bumi dirasakan di wilayah Ambon dan Kairatu pada skala intensitas V MMI, di Paso II-III MMI dan Banda II MMI. BMKG merilis bahwa berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Selanjutnya BMKG juga merilis terjadinya gempa susulan dengan parameter M 5.6. Gempa susulan tersebut terjadi pada pukul 07.39 WIB dengan parameter 18 km Timur Laut Ambon, Maluku dengan kedalaman 10 km.
BNPB mengimbau warga selalu waspada terhadap gempa-gempa susulan dan tidak terpancing dengan informasi palsu yang dapat menimbulkan kepanikan maupun ketakutan. Pastikan informasi resmi, seperti yang bersumber dari pemerintah daerah setempat dan BMKG.
Korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan teridentifikasi 3 orang yakni, Narti Rumain, Mateis Frans dan Lai Nai. "Sedangkan korban luka sejumlah 3 orang, Djamila Lasaiba, Gamar Assagaf. Korban masih diidentifikasi (Warga Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah)," ujar Plt Kepala BNPB Agus Wibowo.
Dikatakan, korban luka Djamila telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Al Aqhsa dan lainnya di Puskesmas Air Besar. "Sementara itu warga Kota Ambon ada yang mengungsi ke rumah kerabat terdekat. BPBD setempat masih melakukan pendataan paska kejadian tadi pagi," sebutnya.
Hingga kini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan pemutakhiran dampak pascagempa. Data yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB sebagai berikut:
1. Retaknya Sambungan Jembatan Merah Putih
2. Kerusakan pada Gedung Rektorat Universitas Pattimura
3. Kerusakan pada Auditorium Universitas Pattimura
4. Kerusakan pada Gedung Kampus Universitas Pattimura jurusan Kehutanan
5. 2 unit Rumah milik warga desa Toisapu Kecamatan Leitimur Selatan mengalami Rusak Berat
6. 1 unit Pasar Apung di Negeri Pelau Kabupaten Maluku Tengah
7. Retaknya Jalan utama menuju dermaga Ferry Desa Liang, kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah
8. Kerusakan pada Kampus IAIN dan mengakibatkan 1 org luka-luka,dan sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat
9. Kerusakan pada 1 buah Masjid di Gunung Malintang Kota Ambon
10. Kerusakan pada 1 unit Rumah masyarakat di Hative Kecil Kota Ambon
11. Kerusakan bagian Plafon Gedung BLK
12. Kerusakan pada Gedung Kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku
13. Kerusakan pada Gedung Gereja Rehoboth
14. Kerusakan pada Gedung Kantor Dinas Sosial Provinsi Maluku
15. Kerusakan pada bangunan Mal Citi Mal
Pascagempa, BPBD setempat telah melakukan upaya untuk mensosialisasikan kepada warga untuk tetap tenang. "BPBD bersama mitra di daerah melakukan upaya penanganan darurat kepada para korban terdampak," pungkasnya.
Sebelumnya diinformasikan gempa bermagnitude 6.8 mengguncang wilayah Maluku pada Kamis (26/9), pukul 06.46 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis parameter gempa terjadi pada 40 km timur laut Ambon, Maluku dengan kedalaman 10 km. BMKG merilis tidak adanya potensi tsunami.
Berdasarkan informasi BMKG, gempa bumi dirasakan di wilayah Ambon dan Kairatu pada skala intensitas V MMI, di Paso II-III MMI dan Banda II MMI. BMKG merilis bahwa berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Selanjutnya BMKG juga merilis terjadinya gempa susulan dengan parameter M 5.6. Gempa susulan tersebut terjadi pada pukul 07.39 WIB dengan parameter 18 km Timur Laut Ambon, Maluku dengan kedalaman 10 km.
BNPB mengimbau warga selalu waspada terhadap gempa-gempa susulan dan tidak terpancing dengan informasi palsu yang dapat menimbulkan kepanikan maupun ketakutan. Pastikan informasi resmi, seperti yang bersumber dari pemerintah daerah setempat dan BMKG.
(nag)