Kalimantan Selatan Berhasil Manfaatkan Lahan Rawa untuk Pertanian
A
A
A
MARABAHAN - Areal lahan rawa yang yang ditanami benih padi Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor bersama rakyat dan segenap komponen, di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, membuahkan hasil.
Pasca Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 tahun 2018 18-21 Oktober 2018 lalu, di mana Desa Jejangkit Kalsel ditetapkan pusat sebagai Pusat kegiatan HPS, sebagian areal lahan pertanian padi kini mulai dipanen.
Seperti panen raya padi bersama masyarakat di desa Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Rabu (18/9/2019) siang.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor turut langsung melakukan panen raya padi bersama masyarakat di Desa Jejangkit.
Panen ini sebagai bukti keberhasilan dalam mengembangkan produksi padi di lahan rawa Desa Jejangkit yang dikenal sulit dikembangkan.
Gubernur mengucapkan syukur atas keberhasilan panen yang dilakukan kali ini.
Gubernur mengingatkan bahwa keberhasilan panen kali ini tidak lepas dari kerja keras dari semua pihak. "Tanpa sinergi, tanpa gotong royong tanpa optimis, tidak mungkin kita bisa mencapai kesukseskan," ucapnya.
Dia menghendaki proses tanam bisa dilakukan di musim kemarau dengan mengandalkan teknologi yang dimiliki. Kendala teknis di lapangan seperti pengairan dan keasaman air yang cukup tinggi bisa diatasi sebagaimana usaha yang dilakukan sebelumnya.
Gubernur menyebut, program Serasi ini dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan. Terbukti lahan yang benar-benar digarap tidak ada yang terbakar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Syamsir Rahman mengatakan panen di lahan Serasi ini merupakan lanjutan dari Hari Pangan sedunia pada tahun 2018 lalu.
Menurutnya, luas lahan pertanian yang ditanam di Desa Jejangkit ini seluas 320 hektar. Jika satu hektar menghasilkan kurang lebih 6 ton maka akan didapat 1.920 ton. Tentunya ini akan menambah produksi padi yang sudah ada.
Syamsir juga mendorong para petani untuk menggarap lahan Jejangkit agar bisa melakukan tanam 2 kali bahkan lebih dalam satu tahun. Dengan begitu hasil panen yang didapatkan bisa lebih berlimpah dan tentunya akan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Jangan puas dengan satu kali tanam, jangan puas dengan satu kali panen, bukan untuk gubernur, bukan untuk kepala dinas, semuanya untuk para petani, kalau kita mampu menjaga produktivitas padi kita. Dan Kalsel siap menjadi penyangga ibu kota negara baru, berapa juta orang yang di Kaltim nanti yang memerlukan beras, tentunya kita akan menyuplainya," ucapnya.
Pasca Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 tahun 2018 18-21 Oktober 2018 lalu, di mana Desa Jejangkit Kalsel ditetapkan pusat sebagai Pusat kegiatan HPS, sebagian areal lahan pertanian padi kini mulai dipanen.
Seperti panen raya padi bersama masyarakat di desa Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Rabu (18/9/2019) siang.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor turut langsung melakukan panen raya padi bersama masyarakat di Desa Jejangkit.
Panen ini sebagai bukti keberhasilan dalam mengembangkan produksi padi di lahan rawa Desa Jejangkit yang dikenal sulit dikembangkan.
Gubernur mengucapkan syukur atas keberhasilan panen yang dilakukan kali ini.
Gubernur mengingatkan bahwa keberhasilan panen kali ini tidak lepas dari kerja keras dari semua pihak. "Tanpa sinergi, tanpa gotong royong tanpa optimis, tidak mungkin kita bisa mencapai kesukseskan," ucapnya.
Dia menghendaki proses tanam bisa dilakukan di musim kemarau dengan mengandalkan teknologi yang dimiliki. Kendala teknis di lapangan seperti pengairan dan keasaman air yang cukup tinggi bisa diatasi sebagaimana usaha yang dilakukan sebelumnya.
Gubernur menyebut, program Serasi ini dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan. Terbukti lahan yang benar-benar digarap tidak ada yang terbakar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Syamsir Rahman mengatakan panen di lahan Serasi ini merupakan lanjutan dari Hari Pangan sedunia pada tahun 2018 lalu.
Menurutnya, luas lahan pertanian yang ditanam di Desa Jejangkit ini seluas 320 hektar. Jika satu hektar menghasilkan kurang lebih 6 ton maka akan didapat 1.920 ton. Tentunya ini akan menambah produksi padi yang sudah ada.
Syamsir juga mendorong para petani untuk menggarap lahan Jejangkit agar bisa melakukan tanam 2 kali bahkan lebih dalam satu tahun. Dengan begitu hasil panen yang didapatkan bisa lebih berlimpah dan tentunya akan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Jangan puas dengan satu kali tanam, jangan puas dengan satu kali panen, bukan untuk gubernur, bukan untuk kepala dinas, semuanya untuk para petani, kalau kita mampu menjaga produktivitas padi kita. Dan Kalsel siap menjadi penyangga ibu kota negara baru, berapa juta orang yang di Kaltim nanti yang memerlukan beras, tentunya kita akan menyuplainya," ucapnya.
(akn)