Duh, Ponpes di Babel Ini Alami Krisis Air Bersih Akibat Kemarau

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 15:48 WIB
Duh, Ponpes di Babel Ini Alami Krisis Air Bersih Akibat Kemarau
Duh, Ponpes di Babel Ini Alami Krisis Air Bersih Akibat Kemarau
A A A
BANGKA - Kemarau panjang sudah hampir melanda seluruh wilayah Provinsi Bangka Belitung (Babel) hingga saat ini, dampaknya sejumlah daerah mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

Salah satu yang terkena dampak paling parah yakni Pondok Pesantren (Ponpes) Wahad Tahfidz Hidayatul Qur'an di Desa Puding Besar, Kabupaten Bangka, Babel.

Untuk beraktifitas, 300 lebih santri dan santriwati mengandalkan suplai air bersih dari Dinas Sosial dan PDAM setempat, termasuk dua unit sumur bor dari lima unit milik Ponpes.

Namun kebutuhan air yang mencapai 10.000 liter perhari, dengan suplai tidak menentu dari dinas terkait membuat Ponpes ini mengalami krisis air bersih, terutama untuk aktivitas mandi cuci kasus (MCK).

Sementara waduk yang berada tepat di belakang Ponpes dan selama ini menjadi sumber utama penyuplai air ke dalam ponpes, juga mengalami kekeringan.

"Di sini minimal itu 10.000 liter air perhari kita butuhkan. Tentu ini menjadi masalah besar berhubung waduk yang kita bangun bersama masyarakat dengan panjang 80 meter, lebar 14 meter dan kedalaman 4 meter mengalami kekeringan," ujar Pimpinan Ponpes Mahad Tahfidz Hidayatul Qur'an, KH. Mashuri, L.c, MA, Jumat (23/8/2019).

Jauh hari, lanjut Mashuri pihaknya telah membuat lima sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air, namun hanya dua yang berfungsi saat ini.

"Kami telah berusaha memenuhi kebutuhan air dengan melakukan pengeboran. Namun dari beberapa sumur bor yang kita lakukan kurang berhasil, dari lima tetapi yang berfungsi hanya dua," katanya.

Dia menjelaskan, berdiri sejak 2013 lalu, sudah 340 santri yang mondok di Ponpes ini, dan sangat bergantung pada bantuan suplai atau pun air bersih dalam beraktivitas.

Menurut Mashuri tanggapan masyarakat terutama wali santri sangat luar biasa untuk memenuhi kebutuhan air.

"Insya Allah dalam waktu dekat kita akan melakukan pengeboran, tetapi saat ini belum bisa dilakukan lantaran petugas pengeboran sedang sibuk melakukan pekerjaan di tempat lain," jelasnya.

Prihatin dengan kondisi tersebut, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Babel, mendatangi Ponpes Madah Tahfidz Hidayatul Qur'an, guna memastikan kondisi pelajar santri baik-baik saja.

"Kita mendapat laporan masyarakat bahwa di sini mengalami krisis air bersih, untuk itu kota datang menginvestigasi," ucap Ketua KPAD Babel, Sapta Qodria.

Tindak lanjut kunjungannya ini, pihaknya berjanji akan merekomendasikan ke pihak terkait, agar persoalan ini dapat di atasi.

"Kita akan bantu rekomendasi kepada pihak perusahaan BUMN di sini melalui dana CSR mereka untuk membuat sumur bor. Sebab, kita lihat ponpes ini cukup maju, di mana tadi kita lihat ada santriwati berasal dari Thailand yang hampir empat tahun di sini dan sudah hafal 30 juz Alquran," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5216 seconds (0.1#10.140)