Gubernur Jawa Barat Keluarkan Surat Edaran Manajemen Kurban 2019

Kamis, 01 Agustus 2019 - 06:53 WIB
Gubernur Jawa Barat Keluarkan Surat Edaran Manajemen Kurban 2019
Gubernur Jawa Barat Keluarkan Surat Edaran Manajemen Kurban 2019
A A A
KOTA BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengeluarkan surat edaran kepada kepala daerah 27 kabupaten/kota di Jabar terkait manajemen kurban, Rabu (31/7/19).

Jelang Idul Adha tahun ini, Ridwan Kamil (RK) ingin memastikan bahwa tidak ada lagi penjualan hewan kurban yang dilakukan di trotoar atau pinggir jalan. Selain mengganggu hak pejalan kaki, penjualan hewan kurban di trotoar juga dinilai mengurangi keindahan kota.

"Hari ini akan mengeluarkan Surat Edaran Gubernur untuk para bupati dan walikota, saya ingin manajemen kurban yang lebih baik tahun ini. Pertama, tidak boleh ada penjualan hewan kurban yang mengganggu ketertiban umum dengan cara difasilitasi di lapangan, jangan di trotoar yang mengganggu hak pejalan kaki," ujar RK usai melepas tim pemeriksa hewan kurban di halaman Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (31/7).

Dalam surat edaran itu, gubernur juga bakal mewajibkan konversi penggunaan kantong kresek untuk daging kurban menjadi besek atau daun pisang. "Saya kira itu budaya daerah yang layak untuk dikembangkan," tambah RK.

Untuk memaksimalkan penjualan dan memfasilitiasi para muzaki (orang yang wajib membayar zakat) yang terbiasa berbelanja online, RK menginginkan penjualan hewan kurban pun bisa dilakukan secara online.

Poin edaran berikutnya terkait pendistribusian daging kurban yang harus dilakukan secara merata. RK tidak ingin penumpukan daging kurban ada di perkotaan, tapi harus merata hingga perdesaan yang membutuhkan.

"Pastikan saat distribusinya ada kemerataan, jangan bertumpuk di kota tapi daging yang dipotong di kota di distribusikan ke pelosok seperti wilayah Jabar selatan yang lebih membutuhkan," katanya.

Pastikan Hewan Kurban Aman & Sehat
Sebanyak 174 orang pemeriksa kesehatan hewan kurban resmi dilepas pada Rabu (31/7) oleh RK. Mereka yang terdiri dari para dokter PDHI Jabar, mahasiswa kedokteran Unpad, hingga dinas terkait ini bertugas memastikan keamanan, kesehatan, dan kehalalan hewan kurban.

Tim bakal melakukan pemeriksaan hewan kurban sejak H-14 hingga pelaksanaan pemotongan. Mereka juga telah memberikan pelatihan kepada 1.800 pengurus DKM dan panitia pemotongan kurban.

RK pun berharap proses kurban di Jabar tahun ini berjalan lancar. Setiap tahunnya, rata-rata Jabar menyiapkan hewan kurban sebanyak seperempat juta ekor.

"Saya ingin tahun ini proses kurban lancar karena itu semua hewan harus dipastikan sehat, aman dan halal. Hewan masih didominasi oleh domba, kemudian sapi dan kambing," tutur RK.

Menurutnya, jumlah hewan kurban yang banyak ini adalah bukti ekonomi Jabar sedang membaik. Jumlah muslim di Jabar sendiri berjumlah 45 juta orang lebih dari hampir 50 juta total jumlah penduduk.

RK mengatakan, per April 2019 jumlah warga miskin di Jabar berkurang sebanyak 230 ribu. Dirinya berharap kesejahteraan masyarakat semakin meningkat sehingga jumlah hewan kurban makin banyak dan penerima bisa semakin berkurang.

"Saya laporkan juga per April 2019 jumlah warga miskin di Jabar berkurang 230 ribu jadi ini adalah sebuah progres yang kalau dihubungkan dengan kurban ada korelasinya, mudah-mudahan makin hari tingkat kesejahteraan masyarakat makin meningkat dengan kurban yang makin banyak dan berkurangnya penerima kurban," tutup RK.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8212 seconds (0.1#10.140)