6 Pengungsi Rohingya dan Afghanistan Diberangkatkan ke Amerika
A
A
A
MEDAN - Para pencari suaka dari sejumlah negara konflik seperti Myanmar dan Afghanistan mulai diberangkatkan ke negara ketiga oleh UNHCR, setelah menunggu bertahun-tahun di sejumlah tempat pengungsian di Kota Medan, Sumatera Utara.
Enam orang pengungsi asal Afghanistan dan suku Rohingya Myanmar diberangkatkan ke negara ketiga yakni Amerika Serikat. Empat di antaranya adalah warga Afghanistan yaitu Hadi Husaini, Nazir Husaini, Abdullah Ahmed, Haidar Gauwhari dan dua lainnya Hasan Ali dan Nurul Zaman yang berasal dari suku Rohingya Myanmar.
Keenamnya diantarkan oleh petugas rumah detensi imgirasi Belawan bersama Internasional of Migration (IOM) ke bandara Kualanamu untuk diterbangkan ke Amerika Serikat.
Isak tangis haru perpisahan pun pecah saat keenam nya bersalaman dengan teman-teman sesama pengungsi. Air mata kesedihan terpancar di mata para pengungsi yang masih bertahan dan belum tau kapan akan diberangkatkan ke negara tujuan.
Dari data statistik rumah detensi Imigrasi Belawan, ada sebanyak 2.133 pengungsi yang berasal dari negara konflik seperti Myanmar, Afghanistan, Somalia, Irak, Iran dan lainnya yang saat ini masih ditempatkan di 20 titik penampungan yang tersebar di Kota Medan seperti Cendana Residence, Hotel Beraspati, Hotel pelangi dan lain sebagianya.
Sementara sepanjang tahun 2017 hingga 2018, rumah detensi imigrasi Belawan sudah membarangkatkan 183 warga negara asing pencari suaka ke negara tujuan.
Salah satu pengungsi asal Afghanistan Abdullah mengatakan, para pengungsi pencari suaka ini sudah berada di Sumatera Utara sejak tahun 2011 lalu. Mereka masuk ke Indonesia melalui jalur laut Provinsi Aceh.
Pengungsi ini meminta diberangkatkan ke negara ke tiga yakni Amerika, Australia dan Kanada. Ketiga negara tujuan ini mereka anggap dapat menjamin kebutuhan hidup mereka. Selain itu, mereka juga berharap kepada PBB agar dapat menghentikan pertikaian di negara asal mereka.
Enam orang pengungsi asal Afghanistan dan suku Rohingya Myanmar diberangkatkan ke negara ketiga yakni Amerika Serikat. Empat di antaranya adalah warga Afghanistan yaitu Hadi Husaini, Nazir Husaini, Abdullah Ahmed, Haidar Gauwhari dan dua lainnya Hasan Ali dan Nurul Zaman yang berasal dari suku Rohingya Myanmar.
Keenamnya diantarkan oleh petugas rumah detensi imgirasi Belawan bersama Internasional of Migration (IOM) ke bandara Kualanamu untuk diterbangkan ke Amerika Serikat.
Isak tangis haru perpisahan pun pecah saat keenam nya bersalaman dengan teman-teman sesama pengungsi. Air mata kesedihan terpancar di mata para pengungsi yang masih bertahan dan belum tau kapan akan diberangkatkan ke negara tujuan.
Dari data statistik rumah detensi Imigrasi Belawan, ada sebanyak 2.133 pengungsi yang berasal dari negara konflik seperti Myanmar, Afghanistan, Somalia, Irak, Iran dan lainnya yang saat ini masih ditempatkan di 20 titik penampungan yang tersebar di Kota Medan seperti Cendana Residence, Hotel Beraspati, Hotel pelangi dan lain sebagianya.
Sementara sepanjang tahun 2017 hingga 2018, rumah detensi imigrasi Belawan sudah membarangkatkan 183 warga negara asing pencari suaka ke negara tujuan.
Salah satu pengungsi asal Afghanistan Abdullah mengatakan, para pengungsi pencari suaka ini sudah berada di Sumatera Utara sejak tahun 2011 lalu. Mereka masuk ke Indonesia melalui jalur laut Provinsi Aceh.
Pengungsi ini meminta diberangkatkan ke negara ke tiga yakni Amerika, Australia dan Kanada. Ketiga negara tujuan ini mereka anggap dapat menjamin kebutuhan hidup mereka. Selain itu, mereka juga berharap kepada PBB agar dapat menghentikan pertikaian di negara asal mereka.
(rhs)