Ruas Tol Solo-Ngawi Ditambah Gardu Satelit saat Arus Mudik
A
A
A
SOLO - PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) menambah kapasitas gardu di Gerbang Tol Colomadu dan Gerbang Tol Ngemplak. Sebanyak 14 gardu satelit akan diaktifkan saat arus mudik Lebaran guna mengantipasi penumpukan kendaraan.
Direktur Utama (Dirut) PT JSN Ari Wibowo mengatakan, ruas tol Solo-Ngawi akan dilewati arus mudik dari arah barat (Jakarta) maupun arah timur (Surabaya). Sehingga gerbang tol di Colomadu maupun Ngemplak akan menjadi jalur pemudik yang akan ke Solo maupun Yogyakarta.
Gerbang Tol Colomadu akan ditambah sembilan gardu satelit dan Gerbang Tol Ngemplak sebanyak lima gardu satelit.
“Untuk waktu mulai diaktifkan masih harus koordinasi karena semua harus terkoneksi. Namun H-7 Lebaran diupayakan sudah aktif,” kata Ari Wibowo, Jumat (24/5/2019).
Kedua gerbang tol diprediksi akan menerima kendaraan dalam jumlah besar. Sehingga, penambahan gardu satelit diharapkan dapat mengurangi penumpukan kendaraan. Pada sisi lain, Gerbang Tol Gondangrejo kini masih dibahas apakah dimungkinkan untuk dibuka fungsional .
Jika dari koordinasi pemangku wilayah memungkinkan, maka gerbang tol Gondangrejo akan dibuka fungsional. Pihaknya telah melakukan uji kelaikan di Gerbang Tol Gondangrejo dan terdapat beberapa temuan yang harus diperbaiki.
Puncak mudik diprediksi pada 31 Mei dan 1 Juni mendatang dengan jumlah kendaraan diperkirakan mencapai 31 ribu hingga 41 ribu.
Guna mengantisipasi kurang saldo yang dapat menimbulkan antrean di gerbang tol, pihaknya akan menyiapkan mesin top up dan ATM di rest area km 519, km 538, dan km 575 .
“Kurang saldo saat arus mudik Lebaran akan sangat mengganggu pengguna jalan lainnya,” tandas Ari.
Pihaknya juga menyiapkan informasi center bagi pengguna tol . Selama melewati rus tol Solo-Ngawi, pengemudi diminta mematuhi batas maksimal kecepatan antara 80 km/jam dan 100 km/jam.
Ruas tol dari Sragen hingga Ngawi jalurnya lurus dan panjang. Sehingga pengendara dihimbau waspada karena bisa menimbulkan kejenuhan dan mengantuk. Jika merasa lelah, pengendara diimbau untuk segera istirahat di rest area.
Bagi pemudik yang belum berpengalaman melewati jarak tempuh yang panjang, diharapkan bisa mengukur kemampuannya sendiri. “Jika capek segera istirahat,” ucapnya. Pihaknya juga telah memasang pita penggaduh jalan di setiap 10 km dan beberapa tempat 5 km.
Pita kejut diharapkan dapat bermanfaat jika ada pengemudi yang mengantuk dalam perjalanan. Tak kalah penting adalah pengaturan arus lalulintas setelah keluar tol.
Sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan pemangku wilayah. Pihaknya juga perlu mengantisipasi kemungkinan perberlakuan ruas tol searah dari barat sampai Kali Kangkung (sebelum masuk Semarang).
Jika kebijakan itu diterapkan, maka ruas Tol Solo-Ngawi akan kedatangan jumlah kendaraan berbarengan makin besar dengan waktu yang lebih singkat.
Direktur Utama (Dirut) PT JSN Ari Wibowo mengatakan, ruas tol Solo-Ngawi akan dilewati arus mudik dari arah barat (Jakarta) maupun arah timur (Surabaya). Sehingga gerbang tol di Colomadu maupun Ngemplak akan menjadi jalur pemudik yang akan ke Solo maupun Yogyakarta.
Gerbang Tol Colomadu akan ditambah sembilan gardu satelit dan Gerbang Tol Ngemplak sebanyak lima gardu satelit.
“Untuk waktu mulai diaktifkan masih harus koordinasi karena semua harus terkoneksi. Namun H-7 Lebaran diupayakan sudah aktif,” kata Ari Wibowo, Jumat (24/5/2019).
Kedua gerbang tol diprediksi akan menerima kendaraan dalam jumlah besar. Sehingga, penambahan gardu satelit diharapkan dapat mengurangi penumpukan kendaraan. Pada sisi lain, Gerbang Tol Gondangrejo kini masih dibahas apakah dimungkinkan untuk dibuka fungsional .
Jika dari koordinasi pemangku wilayah memungkinkan, maka gerbang tol Gondangrejo akan dibuka fungsional. Pihaknya telah melakukan uji kelaikan di Gerbang Tol Gondangrejo dan terdapat beberapa temuan yang harus diperbaiki.
Puncak mudik diprediksi pada 31 Mei dan 1 Juni mendatang dengan jumlah kendaraan diperkirakan mencapai 31 ribu hingga 41 ribu.
Guna mengantisipasi kurang saldo yang dapat menimbulkan antrean di gerbang tol, pihaknya akan menyiapkan mesin top up dan ATM di rest area km 519, km 538, dan km 575 .
“Kurang saldo saat arus mudik Lebaran akan sangat mengganggu pengguna jalan lainnya,” tandas Ari.
Pihaknya juga menyiapkan informasi center bagi pengguna tol . Selama melewati rus tol Solo-Ngawi, pengemudi diminta mematuhi batas maksimal kecepatan antara 80 km/jam dan 100 km/jam.
Ruas tol dari Sragen hingga Ngawi jalurnya lurus dan panjang. Sehingga pengendara dihimbau waspada karena bisa menimbulkan kejenuhan dan mengantuk. Jika merasa lelah, pengendara diimbau untuk segera istirahat di rest area.
Bagi pemudik yang belum berpengalaman melewati jarak tempuh yang panjang, diharapkan bisa mengukur kemampuannya sendiri. “Jika capek segera istirahat,” ucapnya. Pihaknya juga telah memasang pita penggaduh jalan di setiap 10 km dan beberapa tempat 5 km.
Pita kejut diharapkan dapat bermanfaat jika ada pengemudi yang mengantuk dalam perjalanan. Tak kalah penting adalah pengaturan arus lalulintas setelah keluar tol.
Sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan pemangku wilayah. Pihaknya juga perlu mengantisipasi kemungkinan perberlakuan ruas tol searah dari barat sampai Kali Kangkung (sebelum masuk Semarang).
Jika kebijakan itu diterapkan, maka ruas Tol Solo-Ngawi akan kedatangan jumlah kendaraan berbarengan makin besar dengan waktu yang lebih singkat.
(sms)