Masyarakat Ciamis Diminta Tak Ikut Gerakan People Power
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat Ciamis diminta untuk tidak mengikuti ajakan gerakan people power yang dapat berdampak buruk terhadap keutuhan bangsa. Hal itu dilontarkan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ciamis KH Arif Ismail Chowas.
"Kami mengimbau dan menyerukan kepada masyarakat Kabupaten Ciamis dan Pangandaran secara umum, khususnya kaum muslim dan para santri untuk tidak terpancing dan tidak ikut-ikutan dengan kelompok-kelompok yang tadi kami sampaikan atau kelompok yang mengajak untuk melawan hukum," kata KH Arif, Rabu (15/5/2019).
Dia menolak segala bentuk perlawanan terhadap hukum. "Atas nama Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ciamis dan Forum Guru Ngaji Imam Tajuk Kabupaten Ciamis menolak segala gerakan-gerakan yang inkonstitusional, yang berkenaan dengan melawan hukum, yang berkenaan dengan menggerakkan massa atau people power," katanya.
Ketua MUI kabupaten Ciamis KH Ahmad Hidayat mengatakan, hal-hal yang berhubungan dengan Pemilu 2019, baik Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) sudah selesai dengan jujur, adil, transparan dan demokratis.
"Atas nama Ketua MUI Ciamis, kami mengimbau masyarakat agar tidak perlu menimbulkan gejolak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata KH Ahmad Hidayat.
Dia mengajak masyarakat yang tidak puas dengan hasil Pemilu 2019 dengan jalan yang lebih maslahat. "Carilah jalan lain. Jalan yang lebih maslahat demi kejayaan bangsa dan Negara," ujarnya.
Senada dengan KH Ahmad Hidayat dan KH Arif, Pimpinan Pondok Pesantren Arrisalah KH Asep Saeful Millah pun menyuarakan hal yang sama. Di bulan Ramadhan, kata dia, masyarakat harus menjaga hawa nafsu.
"Kata-kata orang bijak, menghilangkan memaslahatan harus lebih didahulukan daripada mendatangkan memaslahatan," kata dia.
Tidak hanya datang dari tokoh agama, Tokoh Seni dan Budayawan Ciamis, Godi Suwarna juga menolak gerakan people power.
"Masyarakat Indonesia yang sudah dipersatukan dengan keanekaragaman budaya, agama, suku dan adat ini akan terpecah belah dengan adanya aksi power people," kata Godi.
Masyarakat diminta tetap tenang dan tak terbawa arus atau turut serta dalam aksi people power. "Mengingatkan masyarakat agar tidak tergiring aksi people power dan fokus dengan aktivitas keseharian saja," pungkasnya.
"Kami mengimbau dan menyerukan kepada masyarakat Kabupaten Ciamis dan Pangandaran secara umum, khususnya kaum muslim dan para santri untuk tidak terpancing dan tidak ikut-ikutan dengan kelompok-kelompok yang tadi kami sampaikan atau kelompok yang mengajak untuk melawan hukum," kata KH Arif, Rabu (15/5/2019).
Dia menolak segala bentuk perlawanan terhadap hukum. "Atas nama Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ciamis dan Forum Guru Ngaji Imam Tajuk Kabupaten Ciamis menolak segala gerakan-gerakan yang inkonstitusional, yang berkenaan dengan melawan hukum, yang berkenaan dengan menggerakkan massa atau people power," katanya.
Ketua MUI kabupaten Ciamis KH Ahmad Hidayat mengatakan, hal-hal yang berhubungan dengan Pemilu 2019, baik Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) sudah selesai dengan jujur, adil, transparan dan demokratis.
"Atas nama Ketua MUI Ciamis, kami mengimbau masyarakat agar tidak perlu menimbulkan gejolak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata KH Ahmad Hidayat.
Dia mengajak masyarakat yang tidak puas dengan hasil Pemilu 2019 dengan jalan yang lebih maslahat. "Carilah jalan lain. Jalan yang lebih maslahat demi kejayaan bangsa dan Negara," ujarnya.
Senada dengan KH Ahmad Hidayat dan KH Arif, Pimpinan Pondok Pesantren Arrisalah KH Asep Saeful Millah pun menyuarakan hal yang sama. Di bulan Ramadhan, kata dia, masyarakat harus menjaga hawa nafsu.
"Kata-kata orang bijak, menghilangkan memaslahatan harus lebih didahulukan daripada mendatangkan memaslahatan," kata dia.
Tidak hanya datang dari tokoh agama, Tokoh Seni dan Budayawan Ciamis, Godi Suwarna juga menolak gerakan people power.
"Masyarakat Indonesia yang sudah dipersatukan dengan keanekaragaman budaya, agama, suku dan adat ini akan terpecah belah dengan adanya aksi power people," kata Godi.
Masyarakat diminta tetap tenang dan tak terbawa arus atau turut serta dalam aksi people power. "Mengingatkan masyarakat agar tidak tergiring aksi people power dan fokus dengan aktivitas keseharian saja," pungkasnya.
(mhd)