Terharu Rumah Dibedah TNI, Warga NTT Serahkan Senpi dan Bahan Peledak
A
A
A
JAKARTA - Setelah rumahnya yang tidak layak huni dibedah, warga Desa Fatuneno, Erasmus Tefa (43) menyerahkan senjata api (Senpi) jenis Pistol berikut amunisinya dan bahan peledak (Handak) ke Satgas Pamtas Yonif Mekanis 741/GN.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonmek 741/GN, Mayor Inf Hendra Saputra dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU), NTT, Jumat (10/5/2019).
Dijelaskan Mayor Inf Hendra, penyerahan senjata dan amunisi beserta Handak tersebut setelah sebelumnya Erasmus Tefa mendapatkan bantuan rehab rumah dari Satgas Yonmek 741/GN. "Awalnya kita tidak tahu jika Pak Erasmus memiliki senjata dan bahan peledak, dan secara kebetulan rumahnya kita bedah," ujar Hendra.
"Keterpilihannya pun didasarkan pada pertimbangan yang bersangkutan tergolong tidak mampu, rumahnya juga tidak layak huni serta memiliki kekurangan fisik," imbuhnya.
Saat disampaikan bahwa rumahnya akan dibedah, lanjut Hendra, ketika itu Erasmus Tefa terlihat sangat terharu dan mengucapkan terima kasih kepada Satgas. "Kegiatan bedah rumah dimulai dan di bawah pimpinan Letda Czi Agum Harseno dan ditargetkan selesai dalam 2 Minggu," terangnya.
"Secara kebetulan, pada tanggal 29 April 2019, saat pengerjaan telah selesai, Satgas menerima kunjungan Tim Pusterad, sehingga dalam kesempatan tersebut Wadanpusterad (Brigjen TNI Djoko Warsito) kita minta untuk meresmikan rumah Pak Erasmus," tambah Hendra.
Dikatakan Hendra, sebagaimana yang dilakukan di tujuh rumah yang telah dibedah, anggotanya pun mengunjungi Erasmus untuk mengecek kondisi rumahnya.
"Sebelumnya selama 2 hari, di (desa) Fatuneno mengalami hujan lebat, sehingga Serka Nyoman Karyawan dan 3 orang anggota melaksanakan anjangsana sekaligus mengecek kondisi rumah Pak Erasmus, siapa tahu mengalami bocor," jelas Hendra.
"Tanpa diduga, saat akan kembali, Pak Erasmus menyampaikan bahwa akan menyerahkan barang miliknya yang didapat saat masih muda, ketika terjadinya jejak pendapat antara RI dan RDTL," lanjutnya.
Hari Kamis, (9/5/2019) lanjut Hendra, Erasmus Tefa datang ke Mako Satgas dan menyerahkan secara langsung 1 pucuk Pistol Revolver dan amunisi kaliber 3,8 SPL sebanyak 5 butir serta 2 buah TNT 1 Pound.
"Barang tersebut kini kita amankan di gudang senjata. Saat penyerahan, Pak Erasmus menyampaikan bahwa itu, dia berikan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Satgas yang menurutnya peduli terhadap kondisinya itu," tegas Hendra.
Menurut lulusan Akmil tahun 2002 ini, dengan berbagai kegiatan yang dilakukan Satgas Pamtas, kepercayaan warga terhadap TNI dan sesama warga lainnya semakin meningkat, sehingga secara perlahan mereka mulai menyerahkan Senpi atau senjata tajam atau barang berbahaya lainnya kepada Satgas. "Program bedah rumah Satgas yang kita laksanakan memiliki dampak dan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat maupun Satgas sendiri," pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonmek 741/GN, Mayor Inf Hendra Saputra dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU), NTT, Jumat (10/5/2019).
Dijelaskan Mayor Inf Hendra, penyerahan senjata dan amunisi beserta Handak tersebut setelah sebelumnya Erasmus Tefa mendapatkan bantuan rehab rumah dari Satgas Yonmek 741/GN. "Awalnya kita tidak tahu jika Pak Erasmus memiliki senjata dan bahan peledak, dan secara kebetulan rumahnya kita bedah," ujar Hendra.
"Keterpilihannya pun didasarkan pada pertimbangan yang bersangkutan tergolong tidak mampu, rumahnya juga tidak layak huni serta memiliki kekurangan fisik," imbuhnya.
Saat disampaikan bahwa rumahnya akan dibedah, lanjut Hendra, ketika itu Erasmus Tefa terlihat sangat terharu dan mengucapkan terima kasih kepada Satgas. "Kegiatan bedah rumah dimulai dan di bawah pimpinan Letda Czi Agum Harseno dan ditargetkan selesai dalam 2 Minggu," terangnya.
"Secara kebetulan, pada tanggal 29 April 2019, saat pengerjaan telah selesai, Satgas menerima kunjungan Tim Pusterad, sehingga dalam kesempatan tersebut Wadanpusterad (Brigjen TNI Djoko Warsito) kita minta untuk meresmikan rumah Pak Erasmus," tambah Hendra.
Dikatakan Hendra, sebagaimana yang dilakukan di tujuh rumah yang telah dibedah, anggotanya pun mengunjungi Erasmus untuk mengecek kondisi rumahnya.
"Sebelumnya selama 2 hari, di (desa) Fatuneno mengalami hujan lebat, sehingga Serka Nyoman Karyawan dan 3 orang anggota melaksanakan anjangsana sekaligus mengecek kondisi rumah Pak Erasmus, siapa tahu mengalami bocor," jelas Hendra.
"Tanpa diduga, saat akan kembali, Pak Erasmus menyampaikan bahwa akan menyerahkan barang miliknya yang didapat saat masih muda, ketika terjadinya jejak pendapat antara RI dan RDTL," lanjutnya.
Hari Kamis, (9/5/2019) lanjut Hendra, Erasmus Tefa datang ke Mako Satgas dan menyerahkan secara langsung 1 pucuk Pistol Revolver dan amunisi kaliber 3,8 SPL sebanyak 5 butir serta 2 buah TNT 1 Pound.
"Barang tersebut kini kita amankan di gudang senjata. Saat penyerahan, Pak Erasmus menyampaikan bahwa itu, dia berikan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Satgas yang menurutnya peduli terhadap kondisinya itu," tegas Hendra.
Menurut lulusan Akmil tahun 2002 ini, dengan berbagai kegiatan yang dilakukan Satgas Pamtas, kepercayaan warga terhadap TNI dan sesama warga lainnya semakin meningkat, sehingga secara perlahan mereka mulai menyerahkan Senpi atau senjata tajam atau barang berbahaya lainnya kepada Satgas. "Program bedah rumah Satgas yang kita laksanakan memiliki dampak dan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat maupun Satgas sendiri," pungkasnya.
(nag)