Polri dan TNI Kawal Ketat Rapat Pleno di KPU Raja Ampat
A
A
A
WAISAI - Aparat kepolisian dari Polres Raja Ampat yang diback up Pasukan Brimob Den B Polda Papua Barat dan Anggota TNI melakukan pengamanan ketat menjaga rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan suara Pemilu 2019 tingkat Kabupaten, Selasa 30 April 2019. Pengamanan berlapis dilakukan puluhan personel gabungan TNI dan Polri di sekitar kantor KPU Raja Ampat tempat dilaksanakan rapat pleno digelar.
"Kami melibatkan 200 personel gabungan TNI dan Polri untuk mengamankan kelancaran proses pleno KPU. Situasi keamanan masih kondusif, namun begitu aparat keamanan tetap akan berjaga hingga pleno KPU selesai beberapa hari kedepan. Pengamanan kita lakukan berlapis di tiga zona titik pengamanan hingga ke ruang rapat pleno," kata Kapolres Raja Ampat AKBP Edy Setyanto Erning di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (30/4/2019).
Edy mengatakan, pengaman dibagi dalam tiga titik yaitu pengamanan ring 1 pengamanan di depan pintu masuk kedalam zona steril, yakni di aula KPU. pengamanan ring 2 untuk wilayah kantor KPU dan Pengamanan ring 3 berada di depan pintu masuk pagar KPU.
Dari pantauan, tamu undangan yang masuk ke dalam lokasi terlebih dahulu diperiksa oleh aparat keamanan begitu pula dengan para saksi dan pengurus Parpol yang hendak masuk ke dalam lokasi pleno, diperiksa secara ketat oleh Pasukan Brimob bersenjata. Seluruh barang bawaan tak luput dari pemeriksaan petugas yang menggunakan alat pendeteksi.
"Sejauh ini situasi keamanan tetap kondusif, namun begitu tidak akan menurunkan tingkat kewaspadaan kami mengantisipasi kerawanan atau gangguan keamanan," katanya.
Sementara itu untuk menampung para saksi dan pengurus Parpol yang masuk ke dalam ruangan yang sangat terbatas, pihak KPU menyiapkan satu tenda dengan fasilitas tv layar lebar dan speaker. Mengingat ruangan aula KPU Raja Ampat hanya dapat menampung hingga 50 orang.
Rapat pleno tersebut sempat molor dari waktu yang dijadwalkan KPU Raja Ampat dimana dalam undangan tertera pukul 08.00 WIT, namun pelaksanaan rapat pleno baru dilakukan sekitar pukul 9.30 WIT. Sempat beberapa kali dilakukan skorsing akibat listrik padam. Tak hanya itu, beberapa interupsi dari saksi parpol juga membuat pihak penyelenggara beberapa kali mengskors rapat Pleno.
Sementara itu Ketua KPU Raja Ampat, Steven Eibe mengatakan, pelaksanaan rapat pleno KPU akan berlangsung secepatnya yakni 4 hari ke depan.
"Setiap hari akan dilakukan rekapitulasi suara untuk 3-5 PPD dari 24 PPD yang ada," katanya.
Rapat Pleno yang dilakukan pada Selasa 30 April 2019 baru dilakukan Rekapitulasi terhadap dua PPD dari 24 PPD yang ada. Dimana pleno akhirnya diskors pada pukul 21.30 WIT dan rencananya akan dilanjutkan pada Rabu (1/5/2019) pagi ini.
"Kami melibatkan 200 personel gabungan TNI dan Polri untuk mengamankan kelancaran proses pleno KPU. Situasi keamanan masih kondusif, namun begitu aparat keamanan tetap akan berjaga hingga pleno KPU selesai beberapa hari kedepan. Pengamanan kita lakukan berlapis di tiga zona titik pengamanan hingga ke ruang rapat pleno," kata Kapolres Raja Ampat AKBP Edy Setyanto Erning di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (30/4/2019).
Edy mengatakan, pengaman dibagi dalam tiga titik yaitu pengamanan ring 1 pengamanan di depan pintu masuk kedalam zona steril, yakni di aula KPU. pengamanan ring 2 untuk wilayah kantor KPU dan Pengamanan ring 3 berada di depan pintu masuk pagar KPU.
Dari pantauan, tamu undangan yang masuk ke dalam lokasi terlebih dahulu diperiksa oleh aparat keamanan begitu pula dengan para saksi dan pengurus Parpol yang hendak masuk ke dalam lokasi pleno, diperiksa secara ketat oleh Pasukan Brimob bersenjata. Seluruh barang bawaan tak luput dari pemeriksaan petugas yang menggunakan alat pendeteksi.
"Sejauh ini situasi keamanan tetap kondusif, namun begitu tidak akan menurunkan tingkat kewaspadaan kami mengantisipasi kerawanan atau gangguan keamanan," katanya.
Sementara itu untuk menampung para saksi dan pengurus Parpol yang masuk ke dalam ruangan yang sangat terbatas, pihak KPU menyiapkan satu tenda dengan fasilitas tv layar lebar dan speaker. Mengingat ruangan aula KPU Raja Ampat hanya dapat menampung hingga 50 orang.
Rapat pleno tersebut sempat molor dari waktu yang dijadwalkan KPU Raja Ampat dimana dalam undangan tertera pukul 08.00 WIT, namun pelaksanaan rapat pleno baru dilakukan sekitar pukul 9.30 WIT. Sempat beberapa kali dilakukan skorsing akibat listrik padam. Tak hanya itu, beberapa interupsi dari saksi parpol juga membuat pihak penyelenggara beberapa kali mengskors rapat Pleno.
Sementara itu Ketua KPU Raja Ampat, Steven Eibe mengatakan, pelaksanaan rapat pleno KPU akan berlangsung secepatnya yakni 4 hari ke depan.
"Setiap hari akan dilakukan rekapitulasi suara untuk 3-5 PPD dari 24 PPD yang ada," katanya.
Rapat Pleno yang dilakukan pada Selasa 30 April 2019 baru dilakukan Rekapitulasi terhadap dua PPD dari 24 PPD yang ada. Dimana pleno akhirnya diskors pada pukul 21.30 WIT dan rencananya akan dilanjutkan pada Rabu (1/5/2019) pagi ini.
(mhd)