Pemilu Selesai, PBNU: Kita Kembali Pikirkan Umat dan Bangun Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyambut baik semangat rekonsiliasi paska Pilpres yang digagas kiai-kiai sepuh di Jawa Timur, ternyata mendapatkan respon positif. Pesantren dengan segenap jaringannya seperti santri dan alumni saat ini langsung bergerak untuk meredam gejolak di tataran santri, alumni dan masyarakat luas.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Dia juga memastikan suasana Jawa Timur pasca pilpres sudah kondusif. Seluruh pihak sudah sepakat hasil akhir Pemilu 2019 menunggu KPU.
"Pemilu sudah selesai, saatnya kita kembali memikirkan umat dan saat ini para kiai juga telah bergerak mendinginkan suasana. Mereka mengumpulkan santri dan alumni untuk mendinginkan suasana," kata Gus Ipul lewat keterangan tertulis, Minggu (21/4/2019).
Menurut Gus Ipul, para kiai di Jawa Timur baik itu yang sebelumnya mendukung 01 maupun 02, sepakat bahwa siapapun yang menang dalam pemilihan presiden kali ini, adalah sosok yang dikehendaki rakyat. Karenanya, pilpres ini sejatinya bukan tentang Jokowi-Ma`ruf atau Prabowo-Sandi, melainkan tentang bagaimana membangun negara dengan penuh persatuan dan semangat kerja keras.
"Masyarakat sudah ndak ada lagi energi untuk berantem, yang ada energi untuk bersatu membangun Indonesia. Jadi semangat rekonsiliasi ini yang harus terus didorong dan dijaga," ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
Untuk mendorong semangat rekonsiliasi bangsa, para kiai sepuh di Jawa Timur, kata Gus Ipul, juga telah merumuskan beberapa langkah. Di antaranya dengan menularkan semangat rekonsiliasi kepada para alumni dan santri terutama kepada santri yang saat ini juga telah menjadi kiai dan memiliki pondok pesantren.
Dengan langkah ini, maka kiai-kiai alumni pesantren besar juga akan ikut bergerak mendinginkan suasana khususnya bagi para santri, alumni dan masyarakat sekitar pesantren.
"Setelah ini akan ada lagi pertemuan kiai, ulama dan tokoh masyarakat yang fokus di daerah-daerah. Misalnya Mataraman nanti akan digerakkan dari Ploso dan Lirboyo, kemudian wilayah Panturan akan digerakkan dari Langitan, begitu juga tapal kuda dari Sidogiri dan lainnya," kata Gus Ipul.
Sekadar diketahui, sebelumnya pada Jumat 19 April 2019, puluhan kiai sepuh baik itu pendukung 01 maupun 02 bertemu di rumah Gus Ipul di perumahan The Gayungsari, Surabaya.
Para kiai bertemu dan sepakat untuk melupakan perbedaan pilihan. Mereka bersepakat untuk kembali bersatu, mendinginkan suasana dan menata umat.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Dia juga memastikan suasana Jawa Timur pasca pilpres sudah kondusif. Seluruh pihak sudah sepakat hasil akhir Pemilu 2019 menunggu KPU.
"Pemilu sudah selesai, saatnya kita kembali memikirkan umat dan saat ini para kiai juga telah bergerak mendinginkan suasana. Mereka mengumpulkan santri dan alumni untuk mendinginkan suasana," kata Gus Ipul lewat keterangan tertulis, Minggu (21/4/2019).
Menurut Gus Ipul, para kiai di Jawa Timur baik itu yang sebelumnya mendukung 01 maupun 02, sepakat bahwa siapapun yang menang dalam pemilihan presiden kali ini, adalah sosok yang dikehendaki rakyat. Karenanya, pilpres ini sejatinya bukan tentang Jokowi-Ma`ruf atau Prabowo-Sandi, melainkan tentang bagaimana membangun negara dengan penuh persatuan dan semangat kerja keras.
"Masyarakat sudah ndak ada lagi energi untuk berantem, yang ada energi untuk bersatu membangun Indonesia. Jadi semangat rekonsiliasi ini yang harus terus didorong dan dijaga," ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
Untuk mendorong semangat rekonsiliasi bangsa, para kiai sepuh di Jawa Timur, kata Gus Ipul, juga telah merumuskan beberapa langkah. Di antaranya dengan menularkan semangat rekonsiliasi kepada para alumni dan santri terutama kepada santri yang saat ini juga telah menjadi kiai dan memiliki pondok pesantren.
Dengan langkah ini, maka kiai-kiai alumni pesantren besar juga akan ikut bergerak mendinginkan suasana khususnya bagi para santri, alumni dan masyarakat sekitar pesantren.
"Setelah ini akan ada lagi pertemuan kiai, ulama dan tokoh masyarakat yang fokus di daerah-daerah. Misalnya Mataraman nanti akan digerakkan dari Ploso dan Lirboyo, kemudian wilayah Panturan akan digerakkan dari Langitan, begitu juga tapal kuda dari Sidogiri dan lainnya," kata Gus Ipul.
Sekadar diketahui, sebelumnya pada Jumat 19 April 2019, puluhan kiai sepuh baik itu pendukung 01 maupun 02 bertemu di rumah Gus Ipul di perumahan The Gayungsari, Surabaya.
Para kiai bertemu dan sepakat untuk melupakan perbedaan pilihan. Mereka bersepakat untuk kembali bersatu, mendinginkan suasana dan menata umat.
(mhd)