Relawan Jokowi-Ma'ruf Gelar Syukuran Bersama Anak Yatim di Medan

Senin, 22 April 2019 - 03:27 WIB
Relawan Jokowi-Maruf...
Relawan Jokowi-Ma'ruf Gelar Syukuran Bersama Anak Yatim di Medan
A A A
Relawan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin menggelar syukuran bersama anak yatim piatu di Rumah Bersama Pelayan Rakyat atau Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Jalan Perhubungan Udara, Polonia, Medan, Minggu (21/4/2019).

Kegiatan syukuran yang dilakukan yakni doa bersama, tumpengan dan cukuran atas kemenangan yang diraih pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 01, Joko Widodo-KH Ma'aruf Amin. Sedikitnya 40-an anak yatim piatu Al Jamiatul Wasliyah Al Islamiyyah melakukan doa bersama atas kemenangan capres cawapres pada Pemilu 17 April 2019.

Ketua Aliansi Masyarakat Sipil Indonesia Hebat (Amisbat), Zulkarnain mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mensyukuri pemilu berjalan dengan kondusif dan seluruh aparat keamanan dapat diberi kesehatan dan keselamatan dalam bertugas.

"Sehingga kita rasakan pemilu itu aman, damai dan lancar. Rakyat Indonesia telah memilih Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma'aruf Amin sehingga kami mengambil langkah melakukan doa bersama anak yatim piatu," ujarnya.

Relawan yang bergabung dalam Rumah Bersama Pelayan Rakyat atau Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) itu meyakini pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-KH Ma'aruf Amin memperoleh nilai diambang batas.

"Kami sudah bermunajat jauh-jauh hari pemilihan. Setelah terlihat quick count maka real count tidak jauh meleset keyakinan kami dapat meraih 90%. Tapi kita tetap masih menunggu hasil dari KPU meski sudah terlihat paslon nomor 01 mudah-mudahan menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024," jelas Bendahara Nahdathul Ulama (NU) Kota Medan ini.

Menanggapi acara syukuran kemenangan yang juga dilakukan relawan atau Badan Pemenangan Daerah (BPD) paslon 02, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Sandiaga Solahuddin Uno, Zulkarnain mengaku tetap menunggu keputusan dari KPU RI.

"Bangsa ini berbagai macam corak. Kami menanggapinya arif dan bijaksana, itu hak mereka. Kami tetap menunggu hasil dalam menentukan siapa yang bakal jadi pemenang. Mereka melakukan itu karena inkonstitusi, makanya diminta untuk menindak mereka," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1628 seconds (0.1#10.140)