Sohibul Iman Sebut 3 Program Prioritas PKS untuk Sejahterakan Rakyat Kecil
A
A
A
BANDUNG - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyatakan, PKS siap untuk memberikan keadilan bagi rakyat kecil di seluruh Indonesia melalui tiga program prioritas yang diusung pada ajang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Tiga program prioritas PKS, yakni pemberlakuan SIM seumur hidup, STNK gratis, dan penghapusan pajak penghasilan bagi masyarakat berpenghasilan di bawah Rp8 juta dinilai sebagai wujud keadilan bagi rakyat kecil. Sohibul Iman menjelaskan, pihaknya telah melakukan kajian bahwa program STNK gratis bakal memberikan manfaat sebesar Rp33 triliun bagi rakyat Indonesia.
"Sementara program penghapusan pajak penghasilan akan memberikan manfaat hingga Rp25 triliun untuk rakyat Indonesia," tuturnya saat orasi politik pada Kampanye Rapat Umum PKS di Stadion Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (11/4/2019).
Dia menambahkan, sudah saatnya rakyat kecil di Indonesia mendapatkan keadilan agar sejahtera. "Kami ingin beri perhatian ke rakyat kecil supaya rakyat betah di Indonesia. Jika mereka merasa tidak adil, bisa-bisa mereka tidak merasa negeri ini, negeri mereka," katanya.
Tiga program prioritas PKS, yakni pemberlakuan SIM seumur hidup, STNK gratis, dan penghapusan pajak penghasilan bagi masyarakat berpenghasilan di bawah Rp8 juta dinilai sebagai wujud keadilan bagi rakyat kecil. Sohibul Iman menjelaskan, pihaknya telah melakukan kajian bahwa program STNK gratis bakal memberikan manfaat sebesar Rp33 triliun bagi rakyat Indonesia.
"Sementara program penghapusan pajak penghasilan akan memberikan manfaat hingga Rp25 triliun untuk rakyat Indonesia," tuturnya saat orasi politik pada Kampanye Rapat Umum PKS di Stadion Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (11/4/2019).
Dia menambahkan, sudah saatnya rakyat kecil di Indonesia mendapatkan keadilan agar sejahtera. "Kami ingin beri perhatian ke rakyat kecil supaya rakyat betah di Indonesia. Jika mereka merasa tidak adil, bisa-bisa mereka tidak merasa negeri ini, negeri mereka," katanya.
(wib)