Abang Beradik Penderita Hidrosepalus Butuh Uluran Tangan Dermawan

Selasa, 09 April 2019 - 07:07 WIB
Abang Beradik Penderita...
Abang Beradik Penderita Hidrosepalus Butuh Uluran Tangan Dermawan
A A A
MEDAN - Dua orang balita saudara kandung abang beradik penderita hidrosepalus membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk tetap sembuh tumbuh kembang dan bermain layaknya anak seusianya.

Abang beradik itu diketahui bernama Hilmi Al Zikri (5 tahun) dan Rafki Aulia Nazar (3 bulan). Kedua bocah itu merupakan anak dari pasangan suami-istri Firmansyah (27) dan Nurafni (25) yang tinggal di kawasan Pematang Jaya, Desa Pematang Tengah, Dusun 4 Gunung Nipis Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Kondisi abang beradik ini sungguh memperihatinkan karena mereka mengalami pembesaran kepala sejak mereka masih dalam kandungan. Dan kedua anak ini kini hanya bisa terbaring tanpa mampu melakukan aktivitas layaknya anak-anak seusianya.

Ayahnya, Firmansyah mengatakan kedua anaknya diketahui mengalami hidrosepalus saat dalam kandungan ibunya. Abangnya diketahui saat berusia 9 bulan dalam kandungan sedangkan adiknya saat 7 bulan dalam kandungan.

"Si abang ketahuan saat dalam kandungan usia 9 bulan sedangkan si adik karena sudah tau abangnya mengalami hidrosepalus kami rajin kontrol saat masih di kandungan, namun memang takdir berkata lain saat di USG di usia kehamilan 7 bulan hal sama juga terjadi dengan anak kami yang kedua," ungkap Firmansyah saat dikunjungi Ikatan Wartawan Online (IWO), Shodaqoh Ummat Community dan juga Mowiee Indonesia yang merupakan mobil wisata edukasi interpreneurship di RSUP H Adam Malik, Medan, Senin (8/4/2019).

Perasaan sedih dan bingung tidak terbendung dirasakan Firmansyah saat mengetahui anak keduanya mengalami yang sama. Bingung pasti, karena dia tidak mengetahui apa penyebab penyakit tersebut dialami anak-anaknya.

Saat ini dia hanya pasrah pada arahan dokter dimana anaknya dirawat yaitu di RSUP H Adam Malik. Karena dia mengaku sudah sejumlah rumah sakit didatanginya namun tidak kunjung ada solusi buat anaknya.

"Perasaan saya sangat sedih, bingung karena penyakit anak saya sangat berat. Suara sudah membawa anak saya ke sejumlah rumah sakit namun belum ada solusi untuk kesembuhan. Kepalanya sudah terlalu besar jadi untuk diambil tindakan sangat berisiko jadi kita tergantung arahan dokter saja saat ini," jelasnya.

Untuk bantuan, menurutnya sudah ada mulai dari bansos dan komunitas. Dia yang hanya bekerja sebagai seorang supir ini semangat mengucapkan terima kasih kepada para dermawan yang telah membantu mereka.

Ibunya, Nurafni mengaku saat hamil dia tidak merasakan hal aneh atau sakit pada perutnya. Ketahuannya anaknya sudah mengalami pembesaran kepala saat anaknya sudah berusia 9 bulan di kandunganya tetapi tidak ada tanda-tanda akan lahir. Akhirnya dia melakukan USG dan ternyata hasilnya disebutkan dokter anaknya mengalami pembesaran kepada kepala.

Begitu juga anak kedua meski sudah lebih dijaga seperti sering kontrol kehamilan namun hal terulang kembali. Saat ini dia hanya berharap anaknya bisa sembuh. "Saya ingin anak saya sembuh dari penyakitnya yang saya sendiri tidak tau penyebabnya," ucapnya dengan raut wajah sangat sedih.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8678 seconds (0.1#10.140)