Gadis Cantik Calon Pendeta Diduga Tewas Diperkosa, Polisi Buru Pelaku
A
A
A
PALEMBANG - Polda Sumsel menerjunkan tim Inafis dan melibatkan anjing pelacak mengolah TKP penemuan mayat wanita muda calon pendeta di Sungai Baung, OKI.
Hasil visum mengarah diduga korban diperkosa lalu meninggal karena kehabisan napas setelah dicekik pelaku. "Anjing pelacak digunakan" ujar Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara, Rabu (27/3/2019).
Diketahui, Selasa (26/3/2019) pagi wanita calon pendeta ditemukan tewas, Selasa (26/3) WIB di Areal PT PSM Divisi III Blok F19, Sungai Baung, Bukit Batu, OKI. Saat ditemukan, korban dalam kondisi setengah tanpa busana. Jenazah korban dievakuasi untuk divisum di RS Bhayangkara. (Baca: Gadis Cantik Calon Pendeta Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kebun Sawit).
Sementara itu Korban hari ini dibawa ke kampung halamannya di Nias, Sumatera Utara. Keluarga dan kerabat lebih dulu menggelar ibadah dan doa untuk korban. Polisi menduga pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Melindawati (24), calon pedeta asal Nias Sumut pelakunya orang dekat.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi mengatakan, menurut keterangan dari saksi selamat pelakunya dua orang. "Jadi dugaan kami ini pelakunya orang dekat," terangnya.
Dugaan itu menguat karena saat beraksi kedua pelaku menggunakan kain sarung untuk menutupi wajah. Selanjutnya para pelaku menghadang korbannya ketika melintasi kebun sawit yang lokasinya tak jauh dari pemukiman warga.
"Mereka sedang naik motor berdua saat dihadang. Motor sudah ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan mayat. Kalau kami yakin pelakunya ini orang dekat lah, makanya dia pakai penutup wajah," kata Supriadi.
Supriadi mengaku polisi akan kerja keras untuk mengungkap pelaku pembunuhan dan pemerkosaan calon pendeta itu. Dia menyebut ada beberapa alat bukti sudah ditemukan di lokasi.
"Kami pihak kepolisian sedang berusaha semaksimal mungkin mengumpulkan barang bukti. Kami akan melihat apakah diperkosa baru dibunuh atau seperti apa setelah olahTKP," katanya.
Selain memburu kedua pelaku, Supriadi megatakan korban selamat berinisial N (9) masih trauma. N mengalami luka di punggung dan leher karena dicekik oleh pelaku.
Hasil visum mengarah diduga korban diperkosa lalu meninggal karena kehabisan napas setelah dicekik pelaku. "Anjing pelacak digunakan" ujar Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara, Rabu (27/3/2019).
Diketahui, Selasa (26/3/2019) pagi wanita calon pendeta ditemukan tewas, Selasa (26/3) WIB di Areal PT PSM Divisi III Blok F19, Sungai Baung, Bukit Batu, OKI. Saat ditemukan, korban dalam kondisi setengah tanpa busana. Jenazah korban dievakuasi untuk divisum di RS Bhayangkara. (Baca: Gadis Cantik Calon Pendeta Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kebun Sawit).
Sementara itu Korban hari ini dibawa ke kampung halamannya di Nias, Sumatera Utara. Keluarga dan kerabat lebih dulu menggelar ibadah dan doa untuk korban. Polisi menduga pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Melindawati (24), calon pedeta asal Nias Sumut pelakunya orang dekat.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi mengatakan, menurut keterangan dari saksi selamat pelakunya dua orang. "Jadi dugaan kami ini pelakunya orang dekat," terangnya.
Dugaan itu menguat karena saat beraksi kedua pelaku menggunakan kain sarung untuk menutupi wajah. Selanjutnya para pelaku menghadang korbannya ketika melintasi kebun sawit yang lokasinya tak jauh dari pemukiman warga.
"Mereka sedang naik motor berdua saat dihadang. Motor sudah ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan mayat. Kalau kami yakin pelakunya ini orang dekat lah, makanya dia pakai penutup wajah," kata Supriadi.
Supriadi mengaku polisi akan kerja keras untuk mengungkap pelaku pembunuhan dan pemerkosaan calon pendeta itu. Dia menyebut ada beberapa alat bukti sudah ditemukan di lokasi.
"Kami pihak kepolisian sedang berusaha semaksimal mungkin mengumpulkan barang bukti. Kami akan melihat apakah diperkosa baru dibunuh atau seperti apa setelah olahTKP," katanya.
Selain memburu kedua pelaku, Supriadi megatakan korban selamat berinisial N (9) masih trauma. N mengalami luka di punggung dan leher karena dicekik oleh pelaku.
(nag)