PKS Target Suara Prabowo-Sandi 70 Persen di Jawa Barat

Jum'at, 08 Februari 2019 - 06:20 WIB
PKS Target Suara Prabowo-Sandi...
PKS Target Suara Prabowo-Sandi 70 Persen di Jawa Barat
A A A
BANDUNG - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memasang target kemenangan 70 persen bagi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) di Jawa Barat. Kinerja seluruh perangkat dan jaringan partai pun akan dimaksimalkan untuk meraih target tersebut.

Ketua Tim Pemenangan Pemilu Wilayah (TPPW) PKS Jabar Haru Suandharu mengatakan, di sisa masa kampanye yang terbilang singkat ini, pihaknya menginstruksikan seluruh kader PKS, termasuk calon anggota legislatif (caleg) di berbagai tingkatan memaksimalkan kolaborasi dengan struktur partai, relawan, dan jaringan demi kemenangan Prabowo-Sandi dan PKS di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Sosialisasi wajib dibarengi pendalaman terkait isu-isu strategis kepada masyarakat, termasuk menyertakan program yang diusung PKS, yakni pemberlakuan surat izin mengemudi (SIM) seumur hidup, bebas pajak sepeda motor, dan perlindungan terhadap simbol keagamaan.

"Kita targetkan 70 persen (suara Prabowo-Sandi) bisa kita raih. Sementara untuk pileg (pemilihan legislatif), target yang sudah ditetapkan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota merata 24 persen, itu target minimum," tegas Haru di sela Monitoring dan Konsolidasi Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI dan DPRD Provinsi Jabar di Hotel Grand Pasundan, Jalan Peta, Kota Bandung, Kamis (7/2/2019).

Sekretaris Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandi Jabar itu melanjutkan, target kemenangan 70 persen bagi Prabowo-Sandi di Jabar mengacu pada raihan suara Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu yang sukses meraih 60 persen suara di Jabar. Di Pilpres 2019 ini, tegas Haru, suara Prabowo-Sandi harus lebih dari 60 persen.

"Jadi 60 persen saja di Jabar Pak Prabowo belum dilantik. Kalau ingin dilantik, maka harus 70 persen karena meraih suara 70 persen di Jabar peluangnya lebih besar daripada di Jatim dan Jateng," katanya.

Disinggung daerah potensial yang menjadi basis Prabowo-Sandi di Jabar Haru menyebut wilayah barat Jabar kini sudah dikuasai Prabowo-Sandi, seperti Kota Sukabumi, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok. Bahkan, wilayah Priangan Timur, seperti Tasikmalaya juga diklaim sudah menjadi basis pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02 itu.

"Suara di Priangan Timur akan kita perlebar. Mudah-mudahan barat dan timur bisa menjadi basis Prabowo-Sandi, mudah mudahan bagian utara juga akan kembali seperti 2014. Jadi kita akan kandangi Jabar," paparnya.

"Kita konsolidasi total. Semua CAD (calon anggota dewan), semua struktur dari DPW, DPD, relawan, dan jaringan terafiliasi, semuanya sedang bergerak di lapangan dimana temponya sudah baik dan kita minta ditingkatkan," lanjut Haru.

Dalam kesempatan itu, Haru juga mengungkapkan, berdasarkan hasil survei internal, selisih suara Prabowo-Sandi dan pasangan lawan kini sudah terpaut 10 persen bagi Prabowo-Sandi. Pihaknya optimistis, dengan tren suara yang terus meningkat, Prabowo-Sandi akan memenangi Pilpres 2019 di Jabar.

"Kita punya survei internal bahwa baseline di awal jarak Prabowo-Jokowi 1 persen dan sekarang sudah 10 persen untuk Prabowo di Jabar. Kan awalnya hanya selisih satu persen di awal kampanye, sekarang 10 persen. Kita minta teman teman naikan tempo, mudah mudahan menang sampai 30 persen selisihnya," tandas Haru.

Di tempat yang sama, Ketua DPW PKS Jabar Ahmad Syaikhu menegaskan, seluruh kader dan jaringan PKS di Jabar harus bersinergi untuk memenangkan Pileg dan Pilpres 2019. Sisa masa kampanye yang tinggal sekitar dua bulan lagi harus dimaksimalkan untuk merebut kemenangan.

Syaikhu menyatakan, meski di atas kertas kubu lawan menguasai peta politik di Jabar dimana hampir seluruh kabupaten/kota di Jabar dipimpin kepala daerah yang berafiliasi dengan pihak lawan. Namun, dia mengaku tidak khawatir.

"Karena kita meyakini, ketika datang ke daerah, problematika di daerah adalah masalah ekonomi, tentu masalah kebijakan yang sekarang dan kemudian mereka punya ekpestasi kedepannya akan seperti apa. Kebanyakan yang ditemui adalah ingin adanya perubahan perubahan," tandasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7483 seconds (0.1#10.140)