Wow, Ada Hujan Sinterklass di Langit Jayapura
A
A
A
JAKARTA - Ada yang berbeda pada momen perayaan Natal di Jayapura, Papua, tahun ini. Hujan sinterklass membuat masyarakat berkerumun di Jalan Soa Siu, Dok 2, tepatnya di depan kantor Gubernur.
Masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, menyaksikan puluhan sinterklass 'jatuh' dari langit dengan menggunakan terjun payung.
"Mayoritas masyarakat Papua menganut Agama Kristiani. Simbol santa claus sebagai pemberi hadiah Natal sangat spesial dan familiar bagi umat Nasrani," kata Kasatgas Binmas Noken Polri Kombes Pol Eko Sudarto melalui pesan singkat, Sabtu 22 Desember 2018.
Mau tahu siapa puluhan sinterklass 'jatuh' dari langit? Mereka adalah penerjun dari Polri dan TNI yang sengaja memberi hiburan untuk masyarakat. Ada juga di antaranya yang merupakan penerjun sipil.
"Sinterklass ini terdiri dari 50 penerjun. Mayoritas anggota TNI-Polri dan 9 penerjun sipil. Mereka terjun dari ketinggian 8.000 feet atau sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut," jelas Eko.
Menurut Eko, dari 50 penerjun itu 6 orang di antaranya polwan dan 2 dari Kowad. Eko menerangkan, atraksi sinterklass terjun payung merupakan sesi utama dari rangkaian acara 'Santa Claus is Coming to Papua' yang digagas Binmas Noken. Tak hanya masyarakat Jayapura, Binmas Noken mendatangkan 100 anak dari pedalaman Papua untuk mengikuti acara ini.
"Anak-anak itu kami datangkan dari Pegunungan Tengah Papua, dari 10 kabupaten yaitu Lanny Jaya, Wamena, Ilaga, Mulia, Timika, Oxibil, Yahukimo, Nabire, Paniai dan Sentani. Mereka itu sama sekali tidak tahu Jayapura lho meski sama-sama tinggal di Papua," terang Eko.
Eko menuturkan, tujuan dari acara ini adalah memberi hadiah Natal untuk masyarakat Papua, terkhusus 100 anak tersebut. "Tujuan acara ini adalah memberi hadiah Natal kepada masyarakat Papua, khususnya Jayapura dan khusus lagi 100 anak-anak dari Pegunungan Tengah," katanya.
Masih kata Eko, acara 'Santa Claus is Coming to Papua' diawali jalan santai yang dibuka Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin pukul 06.00 WIT. Setelah itu masyarakat diajak mengikuti senam zumba.
"Terus ada pembagian doorprize mulai dari kulkas, TV dan sepeda motor untuk warga Jayapura yang mengikuti acara ini, diselingin hiburan rakyat tarian khas Papua dan stand up komedi," ucap Eko.
10 dari 50 sinterklass itu kemudian membagi-bagikan hadiah kepada 100 anak-anak dari Pegunungan Tengah. "Jadi satu sinterklass bagikan hadiah untuk 10 anak dari satu kabupaten," ujar Eko.
Tak kalah menarik, menurut Eko, dalam acara ini juga diadakan perlombaan keserasian memakai tas Noken. Lomba ini diikuti sekitar 1.000 warga.
"Rencananya akan kami daftarkan ke MURI, yaitu rekor peserta lomba memakai noken terbanyak," tutur Eko.
'Santa Claus is Coming to Papua' selesai pada sing hari. Eko berharap dengan diadakannya acara ini, masyarakat Papua semakin merasakan Negara hadir di tengah mereka.
"Dan agar menjadi penyemangat dalam membangun mimpi anak-anak di Papua," tutupnya.
Masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, menyaksikan puluhan sinterklass 'jatuh' dari langit dengan menggunakan terjun payung.
"Mayoritas masyarakat Papua menganut Agama Kristiani. Simbol santa claus sebagai pemberi hadiah Natal sangat spesial dan familiar bagi umat Nasrani," kata Kasatgas Binmas Noken Polri Kombes Pol Eko Sudarto melalui pesan singkat, Sabtu 22 Desember 2018.
Mau tahu siapa puluhan sinterklass 'jatuh' dari langit? Mereka adalah penerjun dari Polri dan TNI yang sengaja memberi hiburan untuk masyarakat. Ada juga di antaranya yang merupakan penerjun sipil.
"Sinterklass ini terdiri dari 50 penerjun. Mayoritas anggota TNI-Polri dan 9 penerjun sipil. Mereka terjun dari ketinggian 8.000 feet atau sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut," jelas Eko.
Menurut Eko, dari 50 penerjun itu 6 orang di antaranya polwan dan 2 dari Kowad. Eko menerangkan, atraksi sinterklass terjun payung merupakan sesi utama dari rangkaian acara 'Santa Claus is Coming to Papua' yang digagas Binmas Noken. Tak hanya masyarakat Jayapura, Binmas Noken mendatangkan 100 anak dari pedalaman Papua untuk mengikuti acara ini.
"Anak-anak itu kami datangkan dari Pegunungan Tengah Papua, dari 10 kabupaten yaitu Lanny Jaya, Wamena, Ilaga, Mulia, Timika, Oxibil, Yahukimo, Nabire, Paniai dan Sentani. Mereka itu sama sekali tidak tahu Jayapura lho meski sama-sama tinggal di Papua," terang Eko.
Eko menuturkan, tujuan dari acara ini adalah memberi hadiah Natal untuk masyarakat Papua, terkhusus 100 anak tersebut. "Tujuan acara ini adalah memberi hadiah Natal kepada masyarakat Papua, khususnya Jayapura dan khusus lagi 100 anak-anak dari Pegunungan Tengah," katanya.
Masih kata Eko, acara 'Santa Claus is Coming to Papua' diawali jalan santai yang dibuka Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin pukul 06.00 WIT. Setelah itu masyarakat diajak mengikuti senam zumba.
"Terus ada pembagian doorprize mulai dari kulkas, TV dan sepeda motor untuk warga Jayapura yang mengikuti acara ini, diselingin hiburan rakyat tarian khas Papua dan stand up komedi," ucap Eko.
10 dari 50 sinterklass itu kemudian membagi-bagikan hadiah kepada 100 anak-anak dari Pegunungan Tengah. "Jadi satu sinterklass bagikan hadiah untuk 10 anak dari satu kabupaten," ujar Eko.
Tak kalah menarik, menurut Eko, dalam acara ini juga diadakan perlombaan keserasian memakai tas Noken. Lomba ini diikuti sekitar 1.000 warga.
"Rencananya akan kami daftarkan ke MURI, yaitu rekor peserta lomba memakai noken terbanyak," tutur Eko.
'Santa Claus is Coming to Papua' selesai pada sing hari. Eko berharap dengan diadakannya acara ini, masyarakat Papua semakin merasakan Negara hadir di tengah mereka.
"Dan agar menjadi penyemangat dalam membangun mimpi anak-anak di Papua," tutupnya.
(mhd)