Cerita Evakuasi Harimau Lepas, Suara Auman Bikin Petugas Kocar-Kacir
A
A
A
SEMARANG - Raungan harimau yang lepas di Semarang Zoo (Bonbin Mangkang), Jawa Tengah sempat membuat petugas gabungan lari kocar-kacir. Meski telah mempersenjatai diri dengan tongkat bambu dan senapan bius, tapi dua ekor harimau yang lepas tak mudah ditundukkan.
Dalam video yang beredar di media sosial, sejumlah petugas sambil membawa tongkat terlihat bersiaga sambil mengawasi gerak-gerik Harimau yang yang diduga bersembunyi di balik semak-semak. Mereka pun berlarian ketika terdengar suara auman beberapa kali.
"Bambu-bambu Mas, cepet golek pring (cepat cari bambu)," kata beberapa orang meminta tongkat bambu sambil berlarian. Auman harimau masih terdengar keras. "Auum aum".
Tampak pula petugas lain yang membawa senapan bius. Tak berselang lama terdengar suara seperti rangkaian besi yang terkoyak. Beberapa orang kembali berlarian. Sementara orang yang mengambil gambar video tetap berada di posisi samping mobil double cabin.
"Kok malah dilepas. Ra siap iki (enggak siap ini)," kata orang yang mengambil gambar disusul suara auman harimau lagi. Dia lantas masuk mobil sebelum akhirnya keluar lagi untuk memastikan kondisi.
Para petugas selalu berkoordinasi untuk melakukan proses evakuasi dua harimau benggala tersebut. Beberapa unit mobil juga terlihat di lokasi. Beberapa orang masih sibuk berlarian sambil membawa tongkat bambu.
"Pelaksanaan evakuasi harimau sementara gagal, karena harimau memberontak. Akan diupayakan tahap kedua dengan cara menggiring lagi untuk masuk ke bawah jembatan atau gorong-gorong. Saat ini harimau posisi berada masih berada di lorong tapi terbuka. Kalau tadi di bawah jembatan sekarang sudah keluar di lorong, namun lorong terbuka ini membahayakan," katanya seraya melaporkan situasi di lapangan.
"Nah itu terdengar suara auman lagi. Bahaya sekali, jadi evakuasi agak mencekam karena gagal. Nah ini kita kita terlalu dekat harus lari menjauh, karena saat ini harimau lagi memberontak. Demikian nanti laksanaan evakuasi tahap kedua kita kembali lagi," katanya mengakhiri laporan.
Sebelumnya diberitakan, proses evakuasi harimau lepas melibatkan sejumlah petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, polisi, serta pengelola Bonbin Mangkang. Mereka melakukan upaya penjebakan dilakukan agar tak membahayakan gabungan petugas.
"Sedangkan yang betina belum ditemukan keberadaannya. Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan harimau berada di dalam gorong-gorong jembatan dalam kompleks bonbin. Tim kemudian mempersiapkan rencana penutupan lubang gorong-gorong dengan memanfaatkan bekas pintu besi," kata Kepala BKSDA Jawa Tengah.
Petugas lantas menutup dua lubang gorong-gorong dengan ram besi. Namun, kucing besar berwarna keemasan dengan loreng hitam itu justru mengamuk dan menerjang ram besi yang dipasang petugas. Seketika, ram besi itu jebol diterjang hingga harimau keluar. Sementara beberapa petugas lari menyelematkan diri.
"Saat percobaan pertama berhasil ditutup kedua lubang gorong-gorong tersebut, tetapi harimau berhasil menerjang keluar. Diduga karena ram besi terlalu kecil," katanya.
Setelah menunggu sejenak, harimau betina tersebut masuk gorong-gorong lagi. Tim lantas memanfaatkan bekas pintu besi lain yang lebih kuat untuk menutup gorong-gorong. Cara itu berhasil, karena harimau tak bisa lagi mengoyaknya.
"Setelah berhasil menjebak harimau dengan menutup kembali lubang gorong-gorong, drh Hendrik (petugas Bonbin Mangkang) membius harimau dengan tiga kali tembakan. Meski hanya terkena dua kali tembakan bius, satwa buas itu tertidur selanjutnya ditandu dan dikembalikan ke kandang satwa," katanya.
Dalam video yang beredar di media sosial, sejumlah petugas sambil membawa tongkat terlihat bersiaga sambil mengawasi gerak-gerik Harimau yang yang diduga bersembunyi di balik semak-semak. Mereka pun berlarian ketika terdengar suara auman beberapa kali.
"Bambu-bambu Mas, cepet golek pring (cepat cari bambu)," kata beberapa orang meminta tongkat bambu sambil berlarian. Auman harimau masih terdengar keras. "Auum aum".
Tampak pula petugas lain yang membawa senapan bius. Tak berselang lama terdengar suara seperti rangkaian besi yang terkoyak. Beberapa orang kembali berlarian. Sementara orang yang mengambil gambar video tetap berada di posisi samping mobil double cabin.
"Kok malah dilepas. Ra siap iki (enggak siap ini)," kata orang yang mengambil gambar disusul suara auman harimau lagi. Dia lantas masuk mobil sebelum akhirnya keluar lagi untuk memastikan kondisi.
Para petugas selalu berkoordinasi untuk melakukan proses evakuasi dua harimau benggala tersebut. Beberapa unit mobil juga terlihat di lokasi. Beberapa orang masih sibuk berlarian sambil membawa tongkat bambu.
"Pelaksanaan evakuasi harimau sementara gagal, karena harimau memberontak. Akan diupayakan tahap kedua dengan cara menggiring lagi untuk masuk ke bawah jembatan atau gorong-gorong. Saat ini harimau posisi berada masih berada di lorong tapi terbuka. Kalau tadi di bawah jembatan sekarang sudah keluar di lorong, namun lorong terbuka ini membahayakan," katanya seraya melaporkan situasi di lapangan.
"Nah itu terdengar suara auman lagi. Bahaya sekali, jadi evakuasi agak mencekam karena gagal. Nah ini kita kita terlalu dekat harus lari menjauh, karena saat ini harimau lagi memberontak. Demikian nanti laksanaan evakuasi tahap kedua kita kembali lagi," katanya mengakhiri laporan.
Sebelumnya diberitakan, proses evakuasi harimau lepas melibatkan sejumlah petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, polisi, serta pengelola Bonbin Mangkang. Mereka melakukan upaya penjebakan dilakukan agar tak membahayakan gabungan petugas.
"Sedangkan yang betina belum ditemukan keberadaannya. Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan harimau berada di dalam gorong-gorong jembatan dalam kompleks bonbin. Tim kemudian mempersiapkan rencana penutupan lubang gorong-gorong dengan memanfaatkan bekas pintu besi," kata Kepala BKSDA Jawa Tengah.
Petugas lantas menutup dua lubang gorong-gorong dengan ram besi. Namun, kucing besar berwarna keemasan dengan loreng hitam itu justru mengamuk dan menerjang ram besi yang dipasang petugas. Seketika, ram besi itu jebol diterjang hingga harimau keluar. Sementara beberapa petugas lari menyelematkan diri.
"Saat percobaan pertama berhasil ditutup kedua lubang gorong-gorong tersebut, tetapi harimau berhasil menerjang keluar. Diduga karena ram besi terlalu kecil," katanya.
Setelah menunggu sejenak, harimau betina tersebut masuk gorong-gorong lagi. Tim lantas memanfaatkan bekas pintu besi lain yang lebih kuat untuk menutup gorong-gorong. Cara itu berhasil, karena harimau tak bisa lagi mengoyaknya.
"Setelah berhasil menjebak harimau dengan menutup kembali lubang gorong-gorong, drh Hendrik (petugas Bonbin Mangkang) membius harimau dengan tiga kali tembakan. Meski hanya terkena dua kali tembakan bius, satwa buas itu tertidur selanjutnya ditandu dan dikembalikan ke kandang satwa," katanya.
(amm)